Akad pernikahan

162 5 0
                                    

Assalamualaikum, hai guys makasih udah baca, kalau ada masukan silahkan komen yaa, kalau suka jangan lupa votee, Syukron 🥰
________________________________________
H-1 akad pernikahan semua dekorasi dan juga beberapa hal penting sudah selesai di siapkan. Akad pernikahan itu kan di gelar di pesantren Ash-Shiddiqiah milik Ahdad.

"Nak, besok kamu akan membacakan janji suci mu kepada Alya. Setelah nanti kamu sudah sah menjadi suami Alaya Abieh harap kamu bisa membimbing nya ya nak." Ujar Ahdad kepada Athar yang berbaring di pangkuan Amieh nya.

"Insyaallah bieh, Naka akan berusaha membimbing Alaya ikhlas illahi taala." Jawab Athar dengan yakin.

"Jaga Alaya baik-baik ya nak, jadilah imam yang baik untuk dia, kalau suatu saat ada masalah maka selesailah dengan baik. Dan ingat kamu harus ikhlas melakukan itu semua." Pesan Asnah yang di angguki oleh Athar.

Kemudian Asnah dan Ahdad membantu Athar untuk mengemas beberapa barang pribadi Athar karena besok setelah sah menjadi suami Alaya, Athar diminta oleh Rangga dan Riana untuk tinggal di rumahnya untuk sementara waktu.

🍊🍊🍊🍊

"Mah pah beneran nih besok Aya jadi istrinya si saus tartar itu?" Alaya masih sangat berharap kedua orangtuanya berubah pikiran.

"ATHAR, bukan saus tartar awas kamu bilang begitu sekali lagi." Ujar Rangga yang geram dengan tingkah laku putrinya.

"Iya, kamu besok akan resmi menjadi istri Athar, jangan pernah kamu bersikap yang tidak baik kepada dia." Ujar Riana menjawab pertanyaan Alaya.

Alaya menghembuskan nafasnya dengan kasar. Dia benar-benar tidak bisa membayangkan dirinya hidup bersama dengan Athar. Namun mau bagaimana lagi, itu semua sudah tidak bisa di hindari.

🍊🍊🍊🍊

Waktu sepertiga malam sudah masuk. Athar terbangun dari tidurnya. Athar mengucek-ngucek matanya sambil membaca doa lalu mengambil alat bantu pendengaran lalu mengenakan alat itu. Selesai dari sana Athar segera mengambil air wudhu. Setelah itu Athar mulai memakai sarung dan membentangkan sebuah sajadah. Selesai shalat Athar berdoa.

"Ya Allah saya yakin pilihan mu adalah pilihan terbaik untuk jalan hidup saya ya Allah. Maka izinkanlah saya membimbing Alaya untuk menjadi lebih baik serta berbakti kepada kedua orangtuanya. Lancarkan lah akad pernikahan yang akan di gelar pagi ini ya Allah." Tidak terasa buliran air mata Athar sudah lolos dari pelupuk matanya.

Kemudian Athar mengambil sebuah Al-Qur'an lalu mulai mengaji untuk menenangkan hati dan pikirannya yang masih terasa saling campur aduk.

🍊🍊🍊🍊

Tepat pada pukul enam pagi Alaya sudah berada di ndalem, kini dirinya sedang di make up oleh seorang mua. Moodnya terasa benar-benar hancur karena tinggal menghitung jam dia resmi menjadi istri Athar.

"Nak, kamu kenapa cemberut terus sih, senyum dong biar semakin keliatan cantiknya." Ujar Asnah kepada calon menantunya itu.

"Benar tuh kata tante Asnah kamu jelek banget kalau cemberut gitu." Ujar Riana menimpali. Alaya pun mencoba mengukir sebuah senyuman yang sebenarnya sangat terpaksa.

Sedangkan Athar sudah rapi dengan setelan Melayu berwarna putih dengan kain songket yang melingkar rapi di pinggangnya. Fyi Athar memiliki darah Melayu dari ayahnya dan Jawa dari ibunya. Tepat pada pukul delapan pagi pembacaan janji suci itupun di mulai.
Setelah pembukaan dan pembacaan ayat suci dan syahadat Athar mulai menjabat tangan Rangga.

"Ankahtuka wa zawwajtuka makhtubataka Nara Hafidzah Al-fathani binti Haris Al-fathani alal mahri wamajmueat min 'adawat alsalati, wamiayat milyun rubiat nqdaan hallan"

Nafas Athar benar-benar tidak teratur karena rasa gugup dan jantung nya yang terus berdetak kencang. Terdengar zhafran menarik nafasnya lalu menjawab.

"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur wa radhiitu bihi, wallahu waliyyu taufiq." Kalimat hamdalah menggema di masjid pesantren itu.

Setelah pembacaan doa Alaya di pimpin oleh Riana dan Asnah untuk menuju ke hadapan Athar. Sesampainya di hadapan Athar Alaya di minta untuk mencium tangan suaminya itu.

Perempuan itu bisa melihat dengan jelas wajah tampan Athar yang tiba-tiba membuatnya terpesona. Sejujurnya wajah Athar jauh lebih tampan dari pada Devan.

"Aya, ayo salim sama Athar." Dengan tangan yang bergetar Athar mulai mengulurkan tangannya kearah Alaya.

Alaya pun meyakinkan dirinya. Namun saat Alaya ingin menyentuh tangan Athar laki-laki itu malah menarik kembali tangannya.

"Astaghfirullah." Ucap Athar.

"Kenapa di tarik tangannya nak, Athar kan sudah menjadi istri kamu." Ujar Rangga seraya terkekeh.

"M-maaf, baru s-sekarang a-athar menyentuh tangan seorang gadis yang bukan mahram athar." Jawab nya terbata-bata.

Kemudian Atha kembali mengulurkan tangannya kearah Alaya, perempuan itu pun menerimanya lalu mencium tangan Athar. Setelah itu Athar meletakkan tangannya di dekat ubun-ubun Alaya lalu membaca doa.

اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُك خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتهَا عَلَيْهِ وَأَعُوذُ بِك مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتهَا عَلَيْهِ.

Setelah membaca doa itu Alaya malah terdiam tanpa melanjutkan hal selanjutnya.

"Silahkan nak." Ujar Rangga.

"D-di c-cium o-om?" Semua orang tertawa mendengar pertanyaan Athar.

"Ni cowok beneran nggak pernah pacaran apa, polos banget." Ujar Alaya mencibir Athar di dalam hatinya.

"Iya nak, nggak apa-apa." Jawab Rangga.

Kemudian Athar mencium kening istrinya itu. Darah mereka berdua sama-sama terasa berdesir saat melakukan hal itu.

"Aaaaaaaa aaaaaa, kenapa gue jadi salting sih sama si saus tartar ini, mana guantenggg lagi." Batin Alaya berteriak.

Cinta Tulus Athar Untuk AlayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang