Devan kembali

165 7 6
                                    

Singkat cerita setelah beberapa hari di Madinah mereka kembali ke Indonesia dengan perasaan yang campur aduk antara senang karena kembali ke Indonesia dan sedih karena meninggal kan Makkah dan Madinah.

"Alhamdulillah, kita udah sampai di rumahh." Ujar Ahdad sambil mendaratkan tubuhnya di sofa ruang tamu.

"Athar Aya kalian masuk kamar ya, bersih-bersih Amieh masak dulu ya nak." Ujar Asnah kepada Athar dan alaya.

"Amieh nggak usah masak yaa, nanti  Amieh kecapean lohh nanti Athar pesan online aja." Asnah mengusap punggung Athar.

"Iya deh sayanggg, makasih yaa."

"Sama-sama miehh." Jawab laki-laki itu sambil mencium tangan Amieh nya.

Setelah itu Athar dan Alaya masuk ke kamar sesampainya di kamar Athar tiba-tiba saja meminta untuk di peluk.

"Mau peluk." Alaya yang baru saja selesai mengganti pakaian melihat kearah Athar.

"Uluuuu, bayi gede minta peyuk? Sini cayang Aya peyuk." Alaya mendatangi Athar lalu memeluk laki-laki itu.

"Mas kecapean yaa? Mau ay pijitin" Alaya menyangka bahwa Athar kelelahan.

"Nggak mau pijit mau nya di giniin." Athar memberikan contoh dengan mengusap punggung Alaya.

"Owh iya cayang, di elus ya." Athar mengangguk.

Alaya mengelus punggung Athar sedangkan laki-laki menyembunyikan wajahnya di ceruk Alaya. Lama-kelamaan Alaya menyadari bahwa Athar sudah tertidur. Alaya pun menjadi terkekeh sendiri.

Alaya pun masih terus mengusap punggung Athar sambil membuka handphone nya untuk memesan makanan. Selesai memesan makanan tiba-tiba sebuah pesan dari nomor yang tidak di kenal masuk.

08xxxxxxx
______________________

Ay, akhirnya aku dapet nomer kamu lagi, kamu sekarang dimana ay, aku mau ketemu sama kamu aku minta maaf sudah berani selingkuh di belakang kamu....

Siapa ya nggak kenal

Ay ini aku Devan plisss ay kasih aku kesempatan untuk memperbaiki hubungan kita

Ay

Ay

Ay jawab telpon aku

🍊🍊🍊🍊


Tiba-tiba pikiran Alaya kembali ke masa itu dimana dirinya selalu bersama dengan laki-laki itu. Tiba-tiba Alaya menitihkan air mata, namun bukan karena sedih namun air mata kebencian saat mengingat kejadian saat itu.

Tanpa Alaya sadari air matanya menetes di tangan Athar sehingga membuat laki-laki itu terbangun.

"S-sayang kamu kenapa nangis?" Athar langsung duduk lalu memeluk Alaya dan menghapus air mata istrinya itu.

"Sayang maaf, mas ketiduran kamu jangan marah yaa." Athar mengira bahwa Alaya merajuk karena dirinya tertidur.

"Bu-kan, liat ni." Alaya melihatkan chat devan kepada athar.

"Ay nggak mau lihat dia lagi, ay benci sama dia." Athar kembali memeluk alaya.

"Di blok aja ya, nggak usah di ladenin. Tapi kamu nggak boleh benci, pelan-pelan maafin dia ya, karena bagaimanapun kita harus saling memaafkan." Alaya mengganggu paham terhadap apa yang dikatakan suaminya itu.

Alaya pun membalas pelukan Athar dengan pelukan yang benar-benar dalam. Setelah Alaya tenang Athar mengajak istrinya itu untuk turun dan makan siang bersama.

🍊🍊🍊🍊

"Len jawab di mana alaya sekarang gue mau ketemu sama dia." Devan benar-benar memaksa Lena untuk memberitahukan keberadaan Alaya sekarang.

"Mana gue tahu lu cari aja sana sampai ketemu." Ujar Lena sembari mengangkat kakinya pergi meninggalkan Devan. Namun laki-laki itu menarik tangan Lena.

"Len please tolongin gue, gue nyesel udah selingkuh dari aya sekarang gue pengen balik Len." Lena tidak memperdulikan Devan yang memohon-mohon kepada dirinya.

"Gak peduli." Jawab perempuan itu sembari mendorong Devan dan segera pergi dari tempat itu.

Devan pun kebingungan dan kehilangan arah dia benar-benar ingin kembali bertemu dengan Alaya.

Cinta Tulus Athar Untuk AlayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang