025 (keamanan)

486 58 2
                                    

Sekolah menjelang sore, waktunya anak-anak untuk pulang dari sekolah tapi beberapa dari mereka masih tetap di sekolah karena ada ekatra yang harus di lakukan.

"Kak amu" panggil choi di dalam ruang club gambar tempat amu saat ini berada.

"Ya?" Jawab amu sambil menolah dan memakai kacamatanya.

"Udah mau pulang kak?" Tanya cho pada amu

"Belum kok, emang kenapa?" Jawab amu sambil menanyakan kenapa choi memanggilnya.

"Ini gambar anak-anak klub kemarin, gambar untuk minggu ini sudah di pajang" jawab choi sambil menunjukkan kertas yang di bawanya.

"Okeyy, makasih banyak ya" amu berterima kasih sambil mengambil kertas dari tangan choi.

"Ugh dingin" (name) tidur di sebelah amu sehingga amu bisa menaikkan selimut yang (name) pakai agar terasa lebih hangat.

"Ah (name) tidur mulu, dari tadi siang sampek sekarang" ucap choi sambil melihat (name).

"Gakpapa, diakan masih kecil" jawab amu sambil mengelus kepala (name) dan memusatkan kembali perhatian pada choi lagi.

Choi melihat semua kertas di meja amu dan menyadari sesuatu.

"Kak buat komik?" Tanya choi

"Yap! Kamu mau baca gak?" Tawar amu pada choi.

"Ini boleh kubaca?" Tanya choi

"Iya, baca aja, kalau udah selesai nanti kasih tau pendapatmu ya"jawab amu sembari mencari kesempatan.

"Iya kak" jawab choi sambil mulai membaca

Choi mulai membaca komik buatan amu namun hati choi tak tenang karena amu yang menatap tajam ke arahnya. Choi merinding dan seketika menoleh ke arah belakangnya.

"Kak amu, kalau ngeliatin aku kayak gitu aku jadi ga tenang bacanya" ucap choi yang membuat amu mundur.

"Sorry choi, kebiasaan aku suka merhatiin ekspresi orang" balas amu yang terus mundur sehingga Menabrak meja yang di pakai (name) untuk tidur dan membangunkan (name).

"Uhm.. ada apa" tanya (name) pada amu yang menabrak mejanya.

"Eh maaf maaf gak sengaja"-amu

"Hm"-(name)

(Name) Mengusap matanya yang masih mengantuk dan melihat ke arah choi.

"Apa itu" tunjuk (name) pada kertas yang choi pegang.

"Komik buatan kak amu"-choi

"Mau lihat " ucap (name) sembari berjalan ke meja yang di tempatin choi.

"Mau lihat " ucap (name) sembari berjalan ke meja yang di tempatin choi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana bagus gak?" Tanya amu saat choi mengembalikan kertasnya.

"Bagus sih tapi ceritanya dark banget sedangkan karakternya imut" balas (name) ambil menggaruk leher belakangnya.

"Bagus sih tapi ceritanya dark banget sedangkan karakternya imut" balas (name) ambil menggaruk leher belakangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Tuh lihat kan karakter kucing gantung diri)

"Bagus banget kak, ceritanya keren"-choi

"Makasih, biar ceritanya g terlalu dark jadi karakternya harus imut dong. Kalau penasaran sama kelanjutannya nanti kujual kok, tenang aja"-amu

"Kak amu keren" puji choi

"Aku pulang duluan ya kak, dah sore" lanjut choi

"Kamu pulang gak sendirian kan?" Tanya amu

"Mau kutemani?" Tanya (name) langsung berdiri di sebelah amu.

"Gak usah gak usah aku bertiga kok" tolah choi

Kak amu dan (name) sering mengingatkan kami untuk tidak pulang sendirian, mereka terlalu waspada.

"Pokoknya terus jalan di tempat yang ramai ya! Nih buatmu!" Ucap amu memberikan semprotan cabe.

"Nih juga" lanjut (name) yang memberikan alat kejut listrik.

"Kalau kamu merasa ada orang aneh yang ngikutin, langsung semprot aja itu ke matanya, oke?" Ucap amu mengingatkan choi.

"Ke matanya? Mungkin kak amu dan (name) terlalu pranoid atau mungkin takut" gumam choi

"Mau pisau?" Tanya amu

"Aku ada cincin yang bisa ngeluarin jarum, mau kah?" Tanya (name) menunjukkan cincin pemberian sho di jari tengahnya.

"Nggah usah" tolak choi

"Emm... Kenapa kakak dan (name) bawa barang-barang ini ke sekolah?" Tanya choi yang heran

".... Anggep aja belajar dari musibah" balas amu

"Buat jaga-jaga takutnya kek dulu" balas (name) yang menunduk.

Choi masih terheran meski begitu choi tetap berjalan pergi bersama ketiga temannya.

Choi masih terheran meski begitu choi tetap berjalan pergi bersama ketiga temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________________________

566 kata.

Aing sibuk sekolah woi, benci sekolah. Mana di ikutin baris berbaris pula 😔

30-juli-2024

👈👆👉👇

Sahabat Masa Kecil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang