Kepala sekolah yakin bahwa sekedar nilai di atas kertas bukanlah penentu kualitas siswa. Tapi jika nilaimu merah kau tetap aja goblok dan akan dimarahi, itulah mengapa sekolah kami memiliki banyak kegiatan ekstrakurikuler, guna menjadi wadah bakat para siswa, agar mereka bisa mengembangkan kemampuan masing-masing.
Salah satunya klub gambar, kita bisa melihat bahwa di depan klub gambar terdapat banyak kerbau.... atau sapi sih?
"Eh lihat ada kebo!!! Temennya amu tuh" ucap upi sambil menunjuk sekelompok kerbau yang berdiri di depan.
"Temen amu kan kita berdua piii!"-(name)
"Oiya"-upi
"Hello vlog, welcome to my guys~ balik lagi bersama upi disini, sekarang kita ada di klub menggambar~ say hay guys sama penonton" ucap upi pada orang yang berkumpul di sekelilingnya termasuk (name) yang terlalu pendek hingga tak masuk ke kamera.
"Ih ketinggian bego!" Protes (name)
"Salah sediri pendek" balas upi
(Name) Langsung pergi melanjutkan lukisannya karena malas dengan upi.
"Oke, choii coba jelasin ke penonton, apa aja yang dilakukan klub menggambar?" Tanya upi yang sedang merekam choii.
"Eeh... Ummm.... Kita, membuat karya baru setiap hari, lalu memilih karya terbaik untuk di pajang di mading kami" jelas choi sambil menunjukkan kertas gambarannya.
"Oke bagus kita lanjut ke (name), jadi (name) melukis apa?" Upi mengalihkan kameranya pada (name) yang sedang melukis.
"Aku... Melukis.. tauk ah lihat aja sendiri" ucap (name) yang tak bisa menjelaskan lukisannya.
Upi melihat lukisan (name) dan sedikit terkejut karena lukisan (name) memperlihatkan seorang wanita yang memenangkan pertempuran seorang diri dan darah di setiap sisi kanvas.
"Ah... Oke... Kalu begitu kita lanjut saja ke ketua klub kami, halo ketuaa~" upi mengalihkan kanera menghadap wajahnya sendiri dan wajah amu.
"Ola" ucap amu sambil menunjukkan dua jarinya sembari melukis di kertas.
"Kenapa wajahmu begitu?"tanya upi
"Aku lapar" balas amu dan (name) diam diam-diam pergi keluar karena tau apa yang akan terjadi jika amu lapar.
"Gambar apa nih?" Tanya upi melihat gambar amu.
"Aku melukis pohon mangga pak kepsek aku udah menghabiskan waktu 3 hari untuk lukisan ini..." jelas amu
"Gimana? bagus gak?" Tanya amu pada upi yang masih melihat.
"Woah bagus kok" balas upi
"Tapi serem, itu gambar tangan, maksudnya apa coba?" Batin upi yang masih melihat lukisan amu.
Upi menyadari sesuatu dan langsung berinisiatif untuk menunjukkan pada amu.
"Amu, bagian yang ini kayaknya kurang gelap deh"-upi
"Bagian yang mana?" Tanya amu
"Yang ini-" upi seketika diam karena tak sengaja menjatuhkan air bekas kuas cat ke gambaran amu.
"Uwaaaaa amu maaf gak sengaja!" Panik upi karena tau amu akan sangat marah.
"Sumpah aku gak sengaja! Maaf amu, kamu gak marah kan?" Tanya upi
"Tenang aja, aku gak marah kok" balas amu sambil meremas kertasnya berusaha untuk menahan emosi.
"Kalau begitu wajahmu tolong di kondisikan" protes upi yang semakin ketakutan.
Semua anggota klub menggambar (putri) tahu, jika sudah berhubungan dengan kayra seni amu jadi agak emosional.
"Tunggu! Amu. Sabar bro, sabar- itu kursi mau kau apain?" Tanya upi sambil berlindung di balik tubuh choi
"Amu!!" Teriak upi yang sudah berlari dan amu yang mengejar di belakang upi sambil membawa kursi.
"Waduh di saat begini dek (name) gak ada, haruskah kita panggil keamanan?" Tanya salah satu anak
"Aku telfon 911" balas choi
"Diemin aja, nanti juga akur"
"Hello hello semua, aku bawa banyak makanan" (name) muncul dengan membawa sekantung makanan dan amu yang melihat itu segera mendekat.
"Akhirnya (name) muncul" ucap salah satu orang
Pada akhirnya amu tenang dengan makanan dan (name) yang makan di sebelah amu.
"Hadeh"-upi
"Lagian sih gangguin amu mulu, lain kali langsung di geprek aja mu" goda (name) yang membuat upi kesal
"Dih"-upi
_________________________________
590 kata.
Lupa bjir hehe
12-juli-2024
👈👆👉👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Masa Kecil
Historia Corta(shoxreader) sahabat sejak kecil hingga dewasa Semua karakter milik@wee!! Amoeba UwU ©Hak cipta dilindungi undang-undang