004(masa lalu?)

919 96 15
                                    

Ibuku pernah bilang, jika kau tidak boleh percaya pada lelaki manapun karena mereka selalu berbohong. Pada awalnya aku tak percaya dengan itu, namun... Di depan mataku, aku melihat ayahku yang berciuman dengan wanita lain.

Ibuku hanya diam dan berusaha mengabaikannya sambil menyuruhku masuk kamar agar tidak melihat kejadian itu. Aku tak pernah bisa melupakan hal itu.

Suatu hari aku tak sengaja menjatuhkan piring yang membuat piring itu pecah sehingga ayah dan ibu marah. Mereka memarahiku hingga memukulku.

"Ibu, ayah aku tak sengaja menjatuhkannya. Maafkan aku, aku hanya ingin membantu" perkataan (name) tak di dengar lagi oleh mereka berdua dan mereka terus memukul (name)

"Dasar sialan, kapan kau akan bisa mandiri tanpa merepotkan aku!" Ibu berteriak sembari memukul (name) tanpa peduli jika (name) sudah kesakitan dan menangis. Padahal saat itu (name) masih berusia empat tahun yang bahkan masih kecil, mungil, imut dan wajib di karungin untuk di jadikan loli.

"Kapan kau bisa berhenti menggangguku dasar anak sialan! Lebih baik kau mati saja dasar anak tak berguna" kata ayah sembari memukul (name).

Setelah beberapa saat ayah dan ibu pergi entah kemana dan menyisakan (name) yang masih duduk di lantai dapur dan masih menangis karena kesakitan. "Kenapa ibu dan ayah menjadi sangat jahat dan kasar padaku..." Ucap (name) sembari menangis.

(Name) Berlari keluar rumah dan tak sengaja menabrak anak kecil sekitar berusia delapan tahun. (Name) Yang masih menangis di tenangkan oleh anak itu tapi (name) makin menangis karena anak itu yang terlihat mengerikan dengan luka dimana-mana.

"Hei tananglah, aku tak akan menyakitimu" kata anak lelaki itu sambil mengelus kepala (name)

Seketika (name) berhenti menangis dan menatap anak itu dengan penasaran. "Kamu siapa? Aku belum pernah melihatmu di sini." Ucap (name) sambil menunjuk wajah anak itu yang tertutup oleh rambut lebatnya.

"Aku shoto, kamu siapa?" Tanya anak itu.

"Aku (name)" jawab (name) yang masih sedikit ketakutan.

"Aku tidak akan menyakitimu, tenanglah. Mengapa kau begitu ketakutan"-sho

"Aku di pukul oleh ibu dan ayahku, aku takut untuk pulang"-(name)

"Oh... Ya setidaknya kau ada aku yang akan menghiburmu" ucap sho sambil memeluk (name)

"Kamu mau jadi temanku?"tanya (name)

"Tentu saja, ayo bermain" ajak sho sambil menarik tangan (name) dan berjalan ke taman untuk bermain.

Saat hari mulai gelap ibu (name) menemukan (name) di tangan dan segera menarik kasar tangan (name) untuk pulang. Sho berusaha mencegah tapi tak di pedulikan oleh ibu (name) sehingga (name) hanya menggelengkan kepalanya agar sho berhenti.

Saat (name) berusia delapan tahun (name) mendapatkan kabar jika orang tuanya cerai karena ayah yang sudah menikah dengan selingkuhannya. (Name) Di bawa oleh ibunya karena ayah yang tinggal dengan keluarga barunya dengan istri barunya yang cantik dan kedua anak dari wanita itu.

Selama empat tahun (name) sho terus bermain dan selalu menghibur satu sama lain jika sedih. Namun tiba-tiba sho menghilang entah kemana dan (name) tidak punya lagi teman yang bisa di ajak bermain.

 Namun tiba-tiba sho menghilang entah kemana dan (name) tidak punya lagi teman yang bisa di ajak bermain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mulai dari situ... Hidup (name) di penuhi oleh kekerasan dari ibu karena ibu yang selalu memukul (name) sebagai pelampiasan amarahnya dan (name) yang tak bisa melawan karena takut.

"Kenapa kau tak mati saja! Dasar anak sialan. Kau hanya merepotkan hidupku saja dasar sialan!" Perkataan ibu membuat (name) terdiam dan itu terus terputar di otak (name) tanpa ada hentinya.

Saat (name) berusia delapan tahun, (name) mendapatkan kabar jika ayah (name) telah meninggal tapi ibu (name) tak mau menerima mayadnya di sini karena sudah kecewa, begitu juga (name) yang sudah benci dengan ayahnya. Kematian ayahnya membuat (name) bahagia atau mungkin menyesal?.

Saat (name) smp, (name) kembali bertemu sho namun (name) tidak yakin itu sho karena banyaknya orang lain yang berambut hitam sama seperti sho. Hingga rasa penasaran (name) terjawab saat sho mendekatinya.

"Hallo (name) lama tidak bertemu, bagaimana kabarmu?" Tanya sho

"Sho?" Tanya (name)

"Ku pikir kau telah melupakan aku" ucap sho sambil mengelus kepala (name)

Hal itu membuat (name) menangis karena sahabatnya telah kembali dan tidak akan terpisahkan lagi, sho yang melihat itu hanya tersenyum sambil memeluk (name)

"Kau pergi kemana saja... Aku selalu mencarimu. Aku tidak ingin kehilanganmu lagi" ucap (name) sambil menangis.

"Ibuku menitipkan ku ke paman dan itu membuatku harus pindah rumah dan sekolah" ucap sho sambil tetap memeluk (name) dan mengelus surai biru (name).

"Bagaimana dengan ayah dan ibumu yang selalu menyiksamu?" Tanya (name) yang melepaskan pelukannya.

"Kau sendiri bagaimana?" Tanya balik sho

"Jangan tanya balik dong"-(name)

"Udahlah nggak usah pedulikan orang tua busuk itu, mereka tak akan pernah bisa puas walau anak mereka tersiksa hingga mati" ucap sho sambil melihat ke langit.

"Benar juga" balas (name) yang mengikuti pandangan sho ke langit cerah yang menandakan mereka tak akan terpisah lagi... Atau mungkin saja, mereka akan kembali terpisah seperti dulu?.

Lamunan (name)  seketika buyar saat amu memegang tangan (name) dan menawari (name) permen.

"Mau permen" tanya amu

"Mau, mau" balas (name) sambil mengambil beberapa permen dari kantong permen yang amu bawa

"Makasih amu~" -(name)

"Masama (name)" balas amu sambil tersneyum dan pergi ke meja yang lain.

(Name) Melihat ke sekekelilingnya yang di penuhi oleh temannya dan tak akan meninggalkan (name) sendirian. Dan (name) tak akan membiarkan sho pergi untuk kali ini.

 Dan (name) tak akan membiarkan sho pergi untuk kali ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---------------------------------------------

859kata.

Aku nggak punya ide plish jadi ini berdasarkan kisah keluargaku walau ada beberapa yang ku lebihin biar dramatis sedikit awokawokawok.

Sekian dan terima gajih.

6-juli-2024

Sahabat Masa Kecil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang