(name) sedang melamun di meja kerjanya karena suasana rumah yang sepi dan tengah malam yang tenang. Entah kenapa (name) tidak bisa tidur meskipun besok (name) harus ke sekolah.
Otak (name) terus berisik, berbicara seolah (name) adalah sampah yang tak berguna. Sampah yang tak akan bisa di daur ulang menjadi sebuah benda berharga. Bahkan sampah plastik pun bisa di rumah menjadi tas atau kain.
"Menyerahlah"
"Semua yang kau lakukan tak akan pernah berhasil meskipun kau berusaha"
"Kau akan selalu kalah kepada mereka yang cantik dan dicintai oleh semua orang"
"Kau tak berharga"
"Kau juga tak berguna"
"Buat apa berusaha kalau ujungnya gagal, cuman buang-buang waktu"
"Kau selalu gagal dalam hal apapaun"
"Kau gagal sebagai anak"
"Kau gagal sebagai teman maupun sahabat"
"Kau selalu mengecewakan ibumu dengan semua pilihan yang kau ambil"
"Nggak ada sesuatu yang bisa kamu selesaikan dengan baik, bahkan untuk menerima dia"
"Kamu gak pantas untuk hidup"
"Aku benci diriku seperti ini, kapan otakku akan tenang, aku gak mau orang lain tau kekurangan ku"gumam (name) sambil menarik rambutnya dan menahan tangisannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keesokan harinya saat jam istirahat (name) tidur di kelasnya karena semalaman tidak tidur. Sho menghampiri (name) dengan membawa sandwich dan susu kotak untuk (name).
"Oi bangun, makan" ucap sho dengan menggoyangkan bahu (name).
"Lima menit lagi" balas (name) lirih
Sho menarik tangan (name) hingga berdiri sehingga membuat (name) langsung terjaga. Sho tetap memeluk pinggang (name) agar (name) tak terjatuh.
"Dah bangun" sho menurunkan (name) di kursinya dan langsung saja menyuapkan sandwich itu ke mulut (name).
"Cuma dapet sandwich sama susu kotak, kantin rame" sho berbicara dengan hangat sambil membukakan susu kotak itu untuk (name).
"Hmm makasih" balas (name) singkat melanjutkan makannya.
"Kamu gak makan?" Tanya (name) pada sho yang tetap duduk melihatnya makan.
"Gak laper"-sho
(Name) Yang mendengar itu membagi sandwich itu menjadi dua dan memasukkan setengahnya ke mulut sho.
"Apa-apaan" tanya sho ketika mulutnya penuh oleh sandwich.
"Biar makan" balas (name) singkat.
"(Name) Lihat sini" sho secara tiba-tiba berbicara dan ketika (name) menolah.
Sho begitu dekat dengannya hingga membuat bibir mereka hampir bertemu satu sama lain. Wajah (name) langsung memerah dan terdiam.
"Sho? Kamu kenapa" (name) berteriak dan membuat sho seketika sadar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
________________________________
362 kata.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.