duwapuluh empat

564 36 1
                                    

di pagi hari yg sedikit mendung terdapat givel yg sedang berjalan santai keluar parkiran.

saat givel berjalan menysuri koridor sekolah, semua mata tertuju padanya.

akan tetapi givel tak menghiraukan pandangan mereka. ia terus berjalan sampai dimana semua orang yg melihatnya kini langsung saling berbisik membicarakan dirinya.

givel pun menatap ke sekeliling dengan tatapan heran.

ada beberapa orang yg menatap ke arah givel dengan tatapan sinis, ada juga orang yg menatapnya dengan  tatapan kasihan.

givel tak ingin ambil pusing dengan tatapan orang sekitar. ia terus berjalan sampai dimana ia melihat kerumunan anak-anak yg sedang berdiri di depan Mading.

saat givel mendekati mereka, mereka semua langsung menatap sinis ke arah givel.

"ada apasi??" givel yg sudah tak tahan dengan tatapan mereka pun akhirnya bertanya.

"vell, bapak lu pengedar narkoba??"

DEG.

jantung givel terasa seperti di sambar petir di pagi hari.

seketika wajahnya memucat dan langsung menoleh ke arah Mading yg ternyata ada sebuah kertas yg menuliskan tentang kasus ayah nya 10 tahun lalu.

BRETTTT.

givel langsung merobek kertas tersebut dan membaca artikel tulisannya.

"ih ternyata bapak nya pernah kena kasus narkoba njir"

"mana jadi bandarnya lagi"

"tapi ko cuma di penjara 5 tahun??"

"ya kan mereka kaya. jadi bisa nyuap polici wkwkw"

"emak nya juga pernah jadi orang gila ternyata."

"kasian banget ih"

"ngapain kasian Cok. orang kaya gitu mah ga perlu di kasihani"

"BERHENTII!!!!"

bentak givel yg sudah tak tahan mendengar ocehan mereka yg menjelekan orang tuanya.

givel menatap ke sekeliling dengan amarah yg ia tahan. tubuhnya gemetar dengan dada yg naik turun.

ia mengepalkan tangan nya hingga urat-urat nya menonjol. matanya berkaca kaca dan  jantung nya berdetak lebih cepat.

anak-anak di sekeliling nya menatap sinis ke arah givel.

"pantesan kaya, orang bapak nya bandar narkoba!!"

"WOOOOO!!!"

semua anak bersorak menyoraki givel.

keributan tersebut mengalihkan perhatian atta dari kejauhan.

"givel??" batin atta saat melihat givel yg berada di tengah-tengah kerumunan.

atta mengernyit kan dahinya saat melihat givel yg seperti sedang menahan amarahnya.

"jangan-jangan dia juga udah pernah ngonsumsi narkoba lagi" celetuk salah seorang dari mereka.

seketika givel pun langsung mencengkram kuat kerah baju orang tersebut.

"BISA DIEM GA LU!!!"

"APA LO MLOTOT MLOTOT!! LO PIKIR GUE TAKUT HAH?! pantesan aja negara kita ga maju-maju orang masih banyak sampah yg kaya bokap lo!!"

BUAGHHH!!

KYAAAA!!!

givel yg sudah tak bisa menahan amarahnya langsung menghantam wajah orang tersebut ke arah tembok.

PROMISE [REINKARNASI SATRIA] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang