limabelas

484 44 3
                                    

ting tong...

suara bell rumah terus berbunyi, membuat givel  yg tengah tertidur pulas kini terbangun dengan perasaan yg kesal.

Ting Tong...

"akh elah, siapasi yg malem-malem begini dateng ke rumah orang?" gerutu givel berjalan menuruni anak tangga.

Ting tong...

"SABARRR!!!!" kesalnya saat bell terus berbunyi.

"siapa??" tanya nya saat ia membuka pintu rumah.

tak ada sahutan apapun, kini givel pun berjalan untuk membuka pintu gerbang.

"siapa-??"

givel terbelalak saat melihat Ares yg saat ini terlihat sangat menghawatirkan.

baju yg kotor dan wajah yg di penuhi luka, terlihat seperti ia telah di siksa habis-habisan.

dengan nafas yg terengah engah Ares menyandarkan dirinya di tembok.

"ngapainsi ke sini??" tanya givel yg padahal dirinya cukup menghawatirkan kondisi Ares.

plukkkk.

baru satu langkah Ares melangkah kan kakinya, tubuhnya sudah oleng ke arah givel.

"woii!! anjing,, lu kenapasii??" givel yg bersusah payah untuk menahan tubuh Ares agar mereka berdua tidak terjatuh ke lantai.

tak ada sahutan apapun dari sang empun, hanya terdengar suara nafas yg terus tengah engah di dekat telinga givel.

melihat Ares yg sepertinya sudah tidak memilki tenaga, mau tak mau givel pun membantunya untuk berjalan masuk ke dalam rumah.

sesampainya di ruang tamu givel langsung mendorong tubuh Ares untuk duduk di sofa. ia menatap sejenak ke arah laki-laki tersebut dengan tatapan bingung.

givel meraih dagu Ares untuk melihat kondisi wajah nya yg saat ini sedang terluka.

"lu abis di gebugin siapa??" tanya givel.

"ga usah kepo" jawab Ares dengan mata yg terpejam.

duughhhh.

givel menendang kaki Ares pelan.

"mabok lu ya?" tuduh givel.

"emng gue keliatan kaya orang mabok??"

"iya"

"cih. daripada banyak nanya mending bantuin gue" Ares mengulurkan kedua tangan nya ke arah givel.

"ogah amat gue ngebantuin lu." givel menepis tangan Ares .

"lu kan punya rumah. kenapa ga pulang ke rumah aja si? malah dateng ke rumah gue. ganggu tau ga!  mana gue lagi enak-enak tidur lagi" gerutu givel yg benar benar merasa badmood dengan kedatangan Ares.

tak ada kalimat yg di lontarkan oleh Ares, givel pun menatap nya dan melihat kondisinya yg benar-benar membutuhkan pertolongan.

mau tak mau dia pun harus menolong nya, dia berjalan untuk mengambil kotak p3k.

semenjak Ares sering datang ke sini, kotak p3k sudah berpindah tangan. yg biasanya di tangan Dewi untuk mengobati givel, kini malah di tangan givel untuk mengobati Ares.

saat givel kembali ke ruang tamu, ia sudah tidak melihat keberadaan Ares. ia pun langsung bergegas keluar rumah untuk mengecek nya.

dan benar saja, terlihat Ada ares yg sedang berjalan di jalanan dengan tubuh yg sempoyongan.

"si tolol" umpat givel dan ia pun langsung berlari untuk mengejar Ares.

"baperan amat si" givel manarik pundak Ares hingga sang empun berbalik badan.

PROMISE [REINKARNASI SATRIA] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang