cembilan

544 44 0
                                    

"pell nanti kasihin ke Ares ni" Dewi memberikan sepasang baju untuk Ares.

dengan rasa malas givel pun mengambil baju tersebut dan melemparkan nya ke atas kasur.

"awas aja kalo lu gangguin dia" peringat dewi.

givel hanya memutar bola mata nya malas. setelah itu Dewi pun keluar dari kamar givel.

beberapa menit kemudian Ares keluar dari kamar mndi, ia hanya mengenakan handuk yg di lilitkan di pinggang nya. melihat baju yg berada di atas kasur ia sudah mengerti bahwa baju tersebut untuk di pakai oleh nya.

givel yg saat ini hanya duduk di atas kasur sambil memainkan ponselnya tak menggubris kedatangan Ares.

Ares pun hanya diam sambil mengeringkan rambutnya. kemudian ia berdiri di depan cermin untuk melihat luka di wajah nya.

"lu tidur di lan-" kalimat givel terhenti saat ia melihat tubuh Ares yg di penuhi banyak bekas luka, luka baru dan juga terlihat ada beberapa luka lama.

ia tercengang melihat luka luka yg ada di punggung Ares. terlihat beberapa luka seperti cambukan dan luka lebam yg terlihat masih baru.

"lu di gebugin sama abian sampe segitunya??" tanya givel tanpa mengalihkan pandanganya.

Ares yg menyadari tentang itu pun langsung berbalik badan dan langsung memakai baju nya.

"gue tidur di mana?" tanya Ares untuk mengalihkan pembicaraan.

"di lantai lah, nih pake selimut" givel melemparkan selimutnya dan juga bantal.

setelah itu ia tak ingin menghiraukan luka-luka di tubuh Ares. ia pun langsung menidurkan tubuhnya dan memejamkan matanya.

Ares yg melihat itu pun hanya diam sambil melebarkan selimut untuk di jadikan alas. setelah itu ia pun menidurkan dirinya.

walaupun terasa sakit karna banyak luka di punggung nya, akan te tapi ia  berusaha untuk  menahan nya.

terdengar ringisan dari mulut Ares yg membuat givel menjadi tak bisa tidur.

"ga usah brisik bisa ga!!" kesal givel.

"iya" jawab Ares yg tak ada perlawanan sedikit pun.

"sukurin. lu emang pantes buat dapetin itu" givel melontarkan kata-kata nya yg menurutnya terdengar jahat.

Ares hanya bisa diam, ia tidak ingin memberitahu siapapun sifat asli ayah nya. jadi kini ia hanya bisa memejamkan mata dan berusaha untuk tidur di lantai yg cukup membuat nya tidak nyaman.

sejam kemudian, Ares yg tak bisa tertidur tiba-tiba mendengar suara dengkuran kecil dari givel. ia pun bangun dan mendudukkan dirinya.

kini tubuhnya terasa sangat sakit saat di gerakan. terlebih lagi ia harus tidur di lantai yg hanya ber alasan selimut.

karna merasa tak tahan ia pun diam-diam pindah ke atas kasur dan tidur di samping givel. dan di saat itulah Ares baru bisa memejamkan matanya dengan tenang.

****

"saya selaku orang tua Ares meminta maaf untuk kejadian ini. saya turut prihatin dengan kondisi Sean, saya mohon maaf sebesar besar nya atas perilaku anak saya"

kini Andres sedang berkunjung ke rumah sakit untuk meminta maaf kepada Sean dan juga alan.

ia hanya meminta maaf seorang diri, sedangkan Ares tak ingin mengunjungi Sean.

"iya pak, sudah kami maafkan. tapi saya minta tolong ke pada bapak, agar lebih di perhatikan lagi anak bapak. karna kejadian seperti ini hampir merenggut nyawa anak saya" Alan berusaha untuk mengontrol emosinya dan menahan nada bicaranya.

PROMISE [REINKARNASI SATRIA] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang