empatbelas

395 31 1
                                    

"eh kalian tau ga??"

"tauu" kompak Sean dan abian.

"apa coba??"

"eh bi, lu mau kerupuk ga??" tawar Sean yg mengalihkan pertanyaan givel.

"mau"

"anjg, segala mau lagi lu" umpat Sean yg memang pada dasarnya dia hanya berniat basa basi.

"mana sini" abian hendak mengambil kerupuk Sean, tapi langsung di tahan oleh nya.

"gue cuma basa basi doang nyet"

"ga boleh gitu, kalo nawarin itu harus yg ikhlas"

"ga mau. orang gue cmn basa basi doang anjg"

kini mereka pun akhirnya berebutan kerupuk yg ada di piring sean.

"anak-anak monyet emang" gumam givel saat pertanyaan di abaikan oleh kedua teman nya.

"givel" panggil Riana yg membuat mereka bertiga langsung menoleh bersama an.

"ya??" givel menatap heran ke arah perempuan yg ada di hadapan nya saat ini.

"emm,, ini jaket lu. makasih yaa" Riana menyondorkan Tote bag kepada givel.

"oh,,, iyaa sama-sama" givel pun mengambil totebag tersebut.

"emmm,,, gue mau traktir kalian. kalian mau ga??"

mendengar pertanyaan Riana mereka bertiga pun saling lempar pandang.

"tumbenan?? dalam rangka apa??" tanya abian yg sedikit merasa heran.

"buat rasa terimakasih gue ke kalian. soalnya kalo kemren ga ada kalian, gue ga tau apa yg bakal terjadi sama gue"

"ohhhh~" mereka bertiga ber oh ria.

"yaudahh kalo emng lu maksa mah" timpal Sean yg langsung menyetujui nya.

"kalian mau??" kini ekpresi Riana berubah menjadi girang.

mereka bertiga pun hanya menganggukan kepalnya sambil tersenyum.

"makas-"

PRAANGGGGG!!!!

KYAAAAAA!!!

suara kaca jendela yg tiba-tiba pecah karna di lempar sesuatu dari luar ruangan. hal itu membuat semua orang yg berada di kantin berteriak ketakutan.

givel yg penasaran pun langsung berlari ke arah jendela tersebut. terlihat batu besar yg berhasil masuk ke dalam kantin dengan memecahkan kaca jendela.

givel mengernyit kan dahinya dan mengintip ke arah luar jendela.

"WOII BANGSAT!!" teriak givel saat melihat segerombolan anak dari sekolah lain yg sedang berkumpul di belakang SMA saranjaya.

mereka hanya tertawa saat melihat keberadaan givel. tanpa aba-aba mereka langsung melemparkan batu ke arah jendela yg lain.

PRANGGGG.

AAAAAAA!!!

semua anak belari bertebaran keluar kantin. karna posisi sedang jam istirahat jadi suasana kantin saat itu sedang ramai oleh anak-anak yg sedang makan siang.

"kenapa vell?!" kini Sean menghampiri givel.

"ada anak dari sekolah lain yg masuk ke wilayah kita."

"anjing" umpat Sean saat mendengar hal tersebut.

dengan cepat Sean pun berlari keluar kantin dan langsung di ikuti oleh givel.

"na, lu kasih tau ke guru, dan panggil anggota OSIS yg lain nya" perintah abian yg dimana ia langsung pergi tanpa menunggu sahutan dari Riana.

PROMISE [REINKARNASI SATRIA] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang