cebelas

410 36 3
                                    

takkk.

"akhirnya makan siang juga"

givel meletakan makanan nya di meja, kemudian ia duduk dengan tenang bersama abian dan juga Sean.

"yaelah kaya kaga makan seharian aja lu"

"gue emang ga makan seharian njir. tadi pagi gue ga sempet sarapan di karenakan gue kesiangan"

"maka nya tidur jangan nunggu jam 3, kalo jam 9 tuh mata harus udh merem"

"lah gue kan emang biasanya tidur jam 9 cuk. tapi karna si kunyuk gangguin gue Mulu, gue jadi ga bisa tidur semalem" gerutu givel yg langsung memasukan makanannya ke dalam mulut.

"si anak baru??" tanya Sean.

"iyaa lah. kalo bukan dia siapa lagi"

"siapasi nama nya gue lupa"

"Michel" balas abian.

"yaelah tau banget si lu" sinis Sean.

"namanya ketos ya harus tauu lh"

"alah basi"

mendengar perdebatan kecil antara Sean dan juga abian, givel tak menghiraukan mereka. ia hanya terus menyantap makanan nya.

"sayanggg~"

seketika givel membatu saat tangan mulus merayapi dadanya dari belakang.

"kamu ko tega si nolak telfon dari aku~" Michel terus bergelayutan di tubuh givel seperti lonte yg sedang menggoda mangsanya.

mendengar suara Michel yg berada di dekat telinga gibel membuat ia merinding ke seluruh tubuh.

di saat givel yg masih membatu ada kedua teman nya yg juga ikutan membatu saat melihat tingkah Michel.

"jangan pernah nolak telfon aku lagi ya sayang~ kalo berani nolak, nanti punya mu aku happ"

"AAAAAAA!!!"

givel berteriak saat tangan Michel hampir menyentuh selangkangan nya.

semua mata pun langsung tertuju kepada nya, terutama Ares yg baru saja masuk ke dalam kantin.

"MINGGIR SIALAN!!" givel menepis kuat tangan Michel.

"ih kasar bangettsi" Michel menampilkan wajah sedih nya.

"PERGI LU DARI SINI!!" usir givel menggunakan nada yg tinggi.

"ga mauuuu~" bukan nya pergi Michel malah langsung bergelayutan di lengan givel.

"lepasin anjing!!" givel terus menyingkirkan tubuh Michel dari dirinya.

"ga mauuuu~" rengek Michel yg membuat siapa saja yg mendengarnya merasa jijik.

"ternyata dia homo juga anjir, pantesan selalu ngebelain ortunya sean"

"ternyata gosip nya bener ya, kalo dia itu juga homo"

"di sekolah kita kenapa jadi banyak banget kaum pelangi si"

"iya ih jadi geli gue ngeliatnya"

bisik-bisik dari anak-anak lain yg sedang memperhatikan tingkah mereka berdua.

mendengar bisikan tersebut membuat givel menjadi murka. ia pun langsung mendorong Michel dengan kuat hingga sang empun tersungkur di lantai.

"awwwww" ringis Michel.

abian dan Sean pun langsung berdiri berniat untuk menahan givel jika ia sampai menghajar banci di depan nya.

"givell!" teriak Michel yg kini menatap givel dengan tatapan yg tak percaya.

givel pun hanya diam menatap kesal ke arah Michel, kemudian ia pun langsung pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

PROMISE [REINKARNASI SATRIA] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang