krriiiingggg....
bell istirahat berbunyi, givel mengeluarkan ponselnya dari saku celana. ia memainkan ponselnya sambil menunggu atta untuk datang ke kelas.
"ga ke kantin lu??" tanya abian yg kini sudah bersiap pergi.
"engga. kalian aja" sahut givel yg fokus menatap ponselnya sambil tersenyum lebar hingga membuat giginya mengering.
"kenapa lu??" abian menyenggol lengan givel.
"gpp,, emang kenapa??"
abian dan Sean pun saling lempar pandang.
"lu beneran ga laper?? mau nitip sesuatu ga??" Sean menawarkan diri karena ia sedikit khawatir dengan givel yg akhir-akhir ini jarang pergi ke kantin.
"engga, gue ga laper yan. " givel kembali fokus ke ponselnya.
tanpa sengaja abian melihat atta yg sedang berjalan menuju pintu kelas. dengan cepat abian pun langsung merangkul Sean.
"ayo buru yan, gue udah laper ni. " tanpa menunggu persetujuan Sean, abian langsung menarik sang empun untuk keluar kelas.
"pakk" sapa abian saat mereka berpapasan dengan atta.
atta pun hanya menunduk kecil dan terus berjalan masuk ke dalam kelas. sedangkan Sean terus menatap atta hingga kepalanya memutar
90°.givel meletakan ponselnya saat mengetahui atta sudah datang menghampirinya.
dengan senyuman lebar atta berdiri di hadapan givel. melihat senyuman gurunya yg terus di tampilkan membuat givel sedikit tersipu malu, ia terus menahan senyuman nya sambil mengalihkan wajah.
"mau makan??" tanya atta yg mengulurkan tangannya.
"saya ga laper pak" sahut givel yg tak berani menatap wajah gurunya.
"yaudah kalo gitu ayo ikut saya"
tanpa menunggu persetujuan givel, atta langsung meraih tangan nya dan menarik givel untuk berjalan mengikutinya.
"mau kemana ??" bingung givel yg terus mengikuti setiap langkah gurunya.
atta tak menjawab pertanyaan givel, ia hanya menoleh sambil tersenyum dan terus melangkahkan kakinya.
braaak.
pintu atap sekolah terbuka saat atta mendorong pintu tersebut. angin sepoi-sepoi menerpa wajah mereka, dengan matahari yg di tutupi oleh awan membuat cuacanya tidak begitu terik.
atta berdiri di balik tembok atap, begitu juga dengan givel yg berdiri di sebelah gurunya.
mereka menatap lapangan luas yg saat ini ada banyak anak murid yg sedang berolahraga.
"kita ngapain ke sini??" givel memulai pembicaraan.
atta menoleh ke arah givel dan menatapnya lekat, merasa sedang di perhatikan givel pun menoleh ke arah gurunya.
mata mereka saling bertemu, senyuman kecil mulai terukir di wajah mereka masing-masing.
givel mengalihkan wajah nya karena merasa tidak tahan dengan senyuman gurunya yg sangat begitu manis.
"makasihh" atta mengeluarkan suara yg membuat givel menatapnya heran.
"buat??"
atta menghembuskan nafasnya panjang dan menatap kembali ke arah lapangan.
"makasih udah nepatin janji" atta tersenyum malu dengan wajah yg tidak menoleh ke arah givel.
seketika givel pun terkekeh dan ikut menatap ke arah lapangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/369469608-288-k178996.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE [REINKARNASI SATRIA] END
Fiksi Remajamenceritakan Lika liku kehidupan satria untuk mencari kekasih nya yg ia tinggalkan di kehidupan sebelum nya. bagaimana kisah nya?? yukk langsung aja di baca,,, peringatan ‼️ bagi kalian para homophobia tolong keluar dari lapak ini. jangan bikin k...