tigapuluh satu.

388 33 2
                                    

drtttt,,,,drtt,,,,,

tut.

"hallo??"

"hallo pel"

"iya Mak, kenapa Mak?? Mak udah mau pulang?"

"belum pell,, kayaknya Mak sama bapa ga jadi pulang hari ini pell, soalnya bapa ada kerjaan mendadak. kemungkinan 2 hari lagi emak baru pulang pell"

"yaudah kalo bapa ga bisa pulang gpp,, emak aja yg pulang duluan"

"ga bisa pell,, kasian bapa lu ga ada yg bantuin di sini. soalnya sekarang bapa lu cuma lagi butuh gua doang pell,, "

"ckh. yaudah lah"

"ga usah ngamuk pel nanti kalo udh mau pulang emak kabar-"

tut.

dengan sedikit kesal givel mematikan telfon nya secara sepihak. ia sangat kesal karena orang tuanya tidak menepati janjinya, janji yg akan pulang pada hari Minggu. yg dimana janji itu selalu membuat givel menunggu nunggu hari tersebut.

"kenapa lu??" tanya Ares saat melihat raut wajah givel yg sangat tidak enak di pandang.

"Mak bapak gue ga jadi pulang lagi" jawab givel dengan wajah yg di tekuk.

"ohh,,, mungkin lagi banyak kerjaan kali" sahut Ares sambil menyuapkan kripik singkong ke dalam mulutnya.

"ckh. kerjaan Mulu yg di pikirin" gerutu givel yg langsung beranjak dari tempat duduknya.

melihat givel yg pergi keluar kamar membuat Ares tak bisa mengatakan apapun. terlihat jelas dari raut wajah givel bahwa dirinya benar-benar sedang merasa kesal.

"udah hampir mau sebulan tapi belum pulang,, wajar aja si kalo dia marah" gumam Ares yg seketika mengingat sesuatu.

"givel Pratama. sebenernya kamu ini siapasi?? kenapa begitu memperdulikan urusan Ares? daripada ikut campur sama urusan ares, mending kamu urusin kondisi orang tua kamu "

tiba-tiba ares teringat dengan ucapan asisten ayah nya kemarin. seketika Ares memilki firasat buruk, dan ia pun langsung bangun dari tmpt duduknya.

"awas aja kalo mereka macem-macem sama ortu nya givel" gumam Ares yg dengan cepat langsung mengambil jaket dan berjalan keluar kamar.

dengan langkah kaki cepat Ares menuruni anak tangga.

"vel minjem kunci motor" tanpa menunggu persetujuan sang empun Ares langsung mengambil kunci motor yg berada di atas nakas.

"mau ke mana lu??" teriak givel yg berada di ruang tv.

melihat Ares yg tergesa gesa keluar rumah, givel pun hanya menggidikan bahu merasa tak peduli dengan tingkah orang tersebut.

BRRUUUMMMM....

dengan kecepatan tinggi Ares membelah para pengendara lain dengan lihai, di teriknya matahari yg bersinar tepat di atas kepala membuat Ares sedikit menggerutu karena merasa panas.

walaupun begitu terikny Matahari tidak akan mengalahkan rasa overthinking yg sedang Ares rasakan saat ini.

ia terus melajukan motornya untuk menuju ke tempat kediaman ayah nya.

****

"KENAPA INI BISA TERJADI?!"

"kami tidak tau pak, saat kami sedang istirahat tiba-tiba ada ledakan  dari lantai 2. pas kamu cek ternyata ledakan nya berasal dari bom"

saat ini Bagas sedang berada di lapangan pekerja yg dimana saat ini sedang ada pembangunan rumah sakit. akan tetapi saat bangunan tersebut sudah hampir selesai, tiba-tiba ada kejadian aneh yg dimana seperempat dari bangunan tersebut meledak secara tiba-tiba yg di duga ledakan tersebut di hasilkan dari bom yg di letakan di salah satu ruangan.

PROMISE [REINKARNASI SATRIA] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang