tigapuluh enam

672 39 7
                                    

tok tok tok tok...

semua mata tertuju ke arah pintu kelas yg dimana terdapat seorang anggota osis yg baru saja mengetuk pintu.

"permisi pak" ucap sang osis  dan di angguki oleh atta yg awalnya sedang mengajar.

"givel Pratama" panggil osis tersebut dengan mata yg mencari keberadaan givel.

seketika semua orang langsung menoleh ke arah givel, terutama atta.

"di suruh dateng ke ruang kepala sekolah" ucap sang osis yg sudah menemukan keberadaan givel.

"hayoloh buat salah apa lu??" tanya Sean menakut nakuti givel.

"gue ga bikin salah apa-apa anjir"

"tapi ko di panggil pak kepsek??"

"ya mana gue tau"

"givel ayo cepet" ucap sang osis yg menghentikan obrolan mereka.

dengan perasaan yg bingung, givel pun akhirnya berjalan keluar kelas. saat melewati atta, givel pun menatapnya sejenak dan kemudian ia  keluar kelas.

"permisi pak" pamit sang osis  dan di angguki oleh atta.

"ada masalah apalagi ini"  batin atta bertanya tanya yg entah kenapa hati nya saat ini terasa tidak tenang.

sesampainya di ruang kepala sekolah, givel mengetuk pintu dan masuk kedalam ruangan saat di persilakan oleh kepala sekolah.

"givel"

"iya pak??"

suasana seketika sedikit mencekam saat kepala sekolah menatap tajam ke arah givel.

"apa yg kamu lakukan saat di luar sekolah??"

"saya ga ngelakuin apa-apa pak??" jawab givel dengan Ekpresi wajah yg kebingungan.

tak.

pak kepala sekolah memutarkan vidio  di hadapan givel. givel mengernyitkan dahinya saat melihat vidio tersebut.

givel menatap ngeri saat vidio tersebut terus berlanjut.

"apa maksud kamu ngelakuin itu??"

"ma-maksdunya pak??" bingung givel yg benar-benar tidak mengerti apa yg pak kepsek katakan.

"jangan pura-pura bodoh kamu! yg ada di vidio itu kamu kan?!!" pak kepala sekolah meninggikan suaranya karena merasa geram.

"LOH?!! bukan saya pak!!! "  givel yg merasa kaget dengan tuduhan tersebut tanpa sadar meninggikan suaranya.

"ga usah bohong kamu!! di sini ada saksi yg menjadi korban kamu!!"

"yana masuk" lanjut kepala sekolah yg menoleh ke arah pintu.

givel pun langsung ikut menoleh ke arah pintu dan mengernyitkan dahinya saat melihat perempuan yg mengenakan seragam masuk ke dalam ruangan dengan kepala yg terus menunduk.

"dia pelakunya??"  kepala sekolah menujuk ke arah givel yg membuat sang empun gelagapan karena tidak mengetahui apapun.

wanita itu mengangkat kepalanya dan akhirnya mengangguk dengan perlahan.

"LAH?!! SAYA GA NGAPA NGAPIN PAK?? SAYA AJA GA TAU DIA SIAPA" kesal givel yg tidak terima karena di tuduh yg sendirinya saja tidak tau apa-apa.

"GIVEL!! SUDAH JELAS YG ADA DI VIDIO ITU KAMU! KORBAN JUGA MENGENALI WAJAH KAMU!! JADI JANGAN BERBOHONG!!"

"PAK!! BAPAK LIAT BAIK-BAIK, YG ADA DI VIDIO ITU BUKAN SAYA!! LAKI-LAKI YG ADA DI VIDIO ITU JUGA GA NAMPAKIN MUKANYA, TERUS KENAPA BAPAK TIBA-TIBA NUDUH SAYA?!!" givel  berushaa untuk menahan amarahnya agar tidak melemparkan meja ke arah wajah kepala sekolah.

PROMISE [REINKARNASI SATRIA] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang