tigapuluh

350 29 2
                                    


"maaf aku harus pergi, kamu udah ngekhianatin aku. kamu lupa sama janji kamu, aku udah cape buat nungguin kamu. maaf"

"jangan!!! jangan pergii,,, maaf,, aku minta maaf,, plisss jangan pergii!!!"

"aku ga bisa. aku harus pergi, aku udah mulai ngebuka hati buat orang lain. maaf"

"ENGGA!! JANGANN!! AKU MOHON JANGAN!!!"

"VELL!! WOII BANGUNNN!!! GIVELL!!!"

PLAAKKKK!!

AAKHHHH!!

givel terbangun dari tidurnya saat wajah nya terasa di tampar.

dengan air mata yg sudah membasahi matanya, ia pun terbangun dengan nafas yg Ter engah-engah.

"lu mimpi apaansi?!" tanya Ares yg dari tadi sudah terbangun karena mendengar suara tangisan givel.

givel menatap tak percaya, ia menatap kosong ke arah tangan nya. kemudian ia menyentuh matanya yg ternyata sudah basah, kemudian ia mengelus pipinya yg masih terasa panas karena bekas tamparan Ares.

"woii!!" Ares menggoyang goyang kan bahu givel untuk menyadarkan nya.

"apansi!!" kesal givel yg langsung menepis tangan Ares.

"Lu tolol  kenapa!!"

givel tak menjawab pertanyaan Ares, ia hanya diam memikirkan mimpi yg baru saja ia alami.

"vel, lu kesambet ya??"

"diem res"

givel turun dari ranjang nya dan berjalan pergi keluar kamar. Ares hanya terdiam sambil menatap bingung ke arah givel yg sudah keluar dari kamar.

saat givel sudah keluar dari kamar, pandangan Ares pun beralih ke arah buku diary givel yg tersusun rapih di meja belajarnya.

"apa jangan-jangan cerita di buku itu nyata??" gumam Ares yg terus menatap buku tersebut.

flashback on.

di jam 1 malam, Ares terbangun dari tidurnya saat mendengar suara isakan dari lelaki yg berada di sebelah nya.

ia pun melirik ke arah wajah givel yg terlihat seperti sedang mengalami mimpi buruk. Ares pun mencoba untuk menenangkan nya dengan cara mengelus kepalanya.

akan tetapi saat ia baru menyentuh kepala givel, tangan nya langsung di cengkram kuat oleh sang empun.

"jangann,, pliss jangan pergi,,," suara isakan givel semakin terdengar.

air mata menetes dari ujung matanya, Ares yg melihat itu pun sedikit terkejut dan merasa kebingungan.

"nih bocah mimpi apansi??" gumam Ares dengan tangan yg terus di cengkram oleh givel.

"maaf,,, aku minta maaf,,,," dengan mata yg terpejam givel memeluk tangan Ares dengan kuat.

givel terlihat seperti orang yg sedang meminta maaf karena telah melakukan kesalahan besar. melihat isakan givel yg terus keluar Ares pun mencoba untuk membangunkan sang empun.

"vell bangun,," Ares mencoba membangunkan givel dengan perlahan.

akan tetapi tangisan givel semakin menjadi, hal itu membuat Ares menjadi sedikit khawatir.

"GIVELL BANGUN!!"

"VELL!! WOOI BANGUN!!! GIVELLL!!!"

berkali kali Ares membangunkan nya akan tetapi sang empun tidak kunjung bangun. dengan terpaksa Ares pun menampar pipi givel agar ia terbangun.

PROMISE [REINKARNASI SATRIA] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang