duwapuluh delapan

439 28 5
                                    

"woii oper ke sini!!"

GUAAADGHHH.

GOOOOLLLLL!!!!

"gue udahan dulu yan"

"okehh"

givel mendudukan dirinya di pinggiran lapangan. panas nya terik Matahari membuat tenggorokan givel terasa kering.

saat ini adalah jam pelajaran olahraga, akan tetapi karena guru or tidak masuk kelas, alhasil mereka memiliki jam kosong.

daripada bengong di kelas mereka pun memutuskan untuk bermain sepak bola di lapangan. givel yg sudah merasa lelah pun mengistirahatkan dirinya di bawah pohon pinggir lapangan.

ia mengibas ibaskan bajunya karena merasa panas, sesekali ia menyeka keringatnya menggunakan baju yg ia pakai.

cessss.

givel terkejut saat benda dingin menyentuh pipinya. ia pun menoleh dan mendapati wali kelasnya yg sudah berada di sebelahnya.

atta menyondorkan minum dingin ke arah givel. dengan senang hati givel pun langsung menerima minuman tersebut.

atta mendudukan dirinya di sebelah givel sambil menyaksikan anak-anak muridnya yg sedang bermain sepak bola.

gluppp... gluppp..

givel meneguk minuman tersebut hingga habis.

"haahhhh...." givel merasa lega karna kini tenggorokannya sudah  terasa segar.

givel pun menoleh ke arah wali kelasnya yg sedang menatap ke arah lapangan.

"bapak ga ngajar??" tanya givel.

"engga"

givel pun hanya mengangguk anggukan kepalanya.

"givel"

"iyaa??"

"kamu tau ga, apa yg harus kita lakuin kalo kita ngingkarin janji??" tanya atta tanpa menoleh ke arah givel.

"kalo saya si,, ga tau deh pak. soalnya saya ga pernah ngingkarin janji. mau sekecil apapun janji saya, saya bakal selalu nepatin" givel merentangkan kakinya di lantai lapangan.

mendengar jawaban anak muridnya seketika atta  langsung meratapi kesalahan nya.

"tapi kamu percaya ga, kalo orang yg sudah berpisah 18 tahun tapi  masih inget sama  janjinya."

"percaya. kalo orang yg ngucapin janjinya bener bener tulus, mungkin dia bakal inget seumur hidupnya kalo  dia belum nepatin janji" seketika givel teringat dengan janjinya yg ia ucapkan kepada belahan jiwanya.

atta pun terdiam mendengar ucapan givel. batin nya kini semakin tenggelam ke dalam kesalahannya.

"tapi,,, "

atta menoleh untuk mendengarkan lanjutan kalimat givel.

"orang gila manasi yg percaya  sama janji orang lain sampe 18 tahun. " givel tertawa hambar dengan tatapan kosong.

"saya,,"

seketika givel pun langsung menoleh ke arah gurunya.

"saya orang gila itu"

givel menatap bingung ke arah atta.

"saya orang gila yg percaya sama  janji orang lain sampe 18 tahun" 

"emang orang itu janjiin apa pak?? ko sampe segitunya??" givel merasa penasaran.

"sebelum kita pisah. dia janjiin kalo dia bakal nemuin saya lagi, tapi buktinya sampe sekarang ga ada tanda tanda kalo dia bakal nemuin saya"  atta menundukkan pandangan .

PROMISE [REINKARNASI SATRIA] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang