duwapuluh tujuh

354 29 2
                                    

KRRIIINGGGG....

suara bell pulang sekolah berbunyi, yg dimana para guru mengakhiri pengajaran mereka.

para murid berbondong bodong keluar kelas untuk menuju parkiran.  tak semua anak murid langsung pergi keluar sekolah, ada beberapa murid yg melakukan aktifitas kesukaan mereka.

seperti bermain basket atau bermain bola, dan ada juga beberapa murid yg sedang melakukan ekstrakurikuler.

kini givel sudah menggendong tas ranselnya dan berjalan keluar kelas. dengan wajah yg masih terlihat suram ia menyusuri koridor sekolah.

"givell!!" panggil  Riana dari arah berlawanan.

"lu udah mau pulang??" tanya Riana yg kini sudah berada di hadapan givel.

"iya" singkat givel.

"mau minta tolong boleh ga??"

"apaa??"

"tolong kasih ini ke Ares ya,, gue dari tadi nyariin dia tapi ga ketemu sama dia" Riana menyondorkan amplop coklat yg entah apa isinya.

"oh iya. nanti gue kasih ke dia" givel menerima amplop tersebut tanpa menampilkan ekspresi apapun.

"makasihh" Riana tersenyum lebar, kemudian ia kembali mengerutkan bibirnya saat melihat givel yg seperti tidak baik-baik saja.

"lu kenapa vel?? sakit??" tanya Riana yg langsung menempelkan tangan nya di kening givel.

"haha engga. gue cuma lagi cape aja" givel meraih tangan Riana untuk menjauh dari kening nya.

"ohh~ yaudahh nanti banyakin istirahat ya. "

"iyaa na"

"yaudah gue pergi dulu ya,, maaf ya gue jadi ngerepotin lu Mulu. soalnya dia bilang dia tinggal sama lu, makanya kalo mau ngasih apapun ke dia jadi lewat elu dehh hehehe"

"iya na gpp"

"yaudah gue pergi yaa,, makasih givell babayyy" Riana berjalan pergi sambil melambaikan tangan nya.

givel pun tak membalas lambaian tersebut, ia hanya menatap sejenak amplop yg berada di tangan nya. kemudian ia kembali melangkahkan kakinya, baru 2 langkah ia berjalan tiba-tiba ia kembali berhenti karna tak sengaja  berpapasan dengan atta.

seketika givel menjadi canggung dan bingung harus melakukan apa. ia terlalu malu untuk menyapa gurunya, ia juga merasa bersalah dengan apa yg sudah ia lakukan.

karna ia bingung harus berbuat apa, givel pun dengan cepat langsung membelokan arah jalan nya. dan berjalan cepat sebelum atta mengetahui keberadaan nya.

saat givel berjalan belok ke arah tangga, atta  sudah lebih dulu mengetahui keberadaannya. awalnya atta ingin memanggil givel, akan tetapi dengan langkah kaki givel yg begitu cepat membuat atta tak sempat manggilnya.

atta pun hanya bisa menghembuskan nafas beratnya. kemudian ia kembali berjalan menuju parkiran.

singkat cerita givel sudah dalam perjalanan, ia berniat untuk pergi ke danau sebelum pulang kerumah.

ia ingin mencurahkan semua isi hatinya, ia terus mengutuki kebodohan yg telah ia lakukan. setiap mengingat kejadian di gudang sekolah pikiran nya langsung menjadi kacau.

ia merasa sangat bersalah karna telah mengkhianati belahan jiwa nya. tetapi ia juga merasa bingung karna rasa bibir gurunya sangat mirip dengan bibir belahan jiwa nya.

kini givel meminggirkan motornya dan mematikan mesin motor. kemudian ia turun dari motor dengan tak lupa melepaskan helem yg ia gunakan.

perlahan ia berjalan menuju danau yg letak nya lumayan jauh dari jalanan  jika berjalan kaki. saat danau tersebut sudah mulai terlihat, givel menghembuskan nafas beratnya.

PROMISE [REINKARNASI SATRIA] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang