duwapuluh tiga

477 39 2
                                    

Ting tong....

"sebentar"

givel berjalan menuruni anak tangga saat mendengar bell rumah nya berbunyi.

saat ia membuka pintu gerbang, ia melihat gurunya yg sedang berdiri sambil menenteng totebag yg entah apa isinya.

"loh pak atta ngapain ke sini??"

tanpa menjawab pertanyaan anak muridnya, atta langsung saja berjalan masuk melewati givel.

givel yg bingung hanya bisa mengikuti atta dari belakang.

"kemana ibu kamu??" tanya atta saat ia masuk ke dalam rumah dan hanya mendapati kesunyian di dalam rumah tersebut.

"lgi pergi  ke luar kota, kenapa??"

atta hanya mengangguk kecil, kemudian ia menyondorkan totebag yg ia bawa ke arah givel.

dengan pandangan bertanya tanya, givel menatap totebag tersebut bergantian.

"ambil" singkat atta.

dengan sedikit ragu givel pun menerima totebag tersebut. karna pensaran ia pun mengintipnya.

terlihat ada beberapa kotak makanan yg mengeluarkan aroma lezat. givel pun menatap wajah atta yg kini sedang memperhatikan nya.

"buat saya??" tanya givel memastikan.

"hmmm" atta hanya berdehem.

seketika senyuman lebar pun terukir di wajah givel.

"bapak kenapa bawain saya makanan??"

"kenapa? ga suka? yaudah kalo ga suka buang aj-"

"ett sembarang." givel langsung menepis tangan atta yg hampir mengambil kembali totebag tersebut.

"jangan di buang, sayang. mending saya makan hehehe" givel tersenyum lebar dan berjalan menuju ruang makan.

atta hanya tersenyum tipis kemudian mengikuti givel dari belakang.

"duduk aja dulu pak" perintah givel yg kini beralih ke dapur untuk membuatkan minuman untuk gurunya.

atta pun hanya menurut sambil menunggu givel kembali.

saat kembali givel sudah membawakan secangkir kopi susu yg biasa dia buatkan untuk ayah nya.

setelah itu givel pun duduk di sebelah atta, ia mulai membuka kotak makanan tersebut satu persatu.

saat di buka aroma makanan nya menyebar ke seluruh ruangan. givel yg menghirup sambil menutup matanya terlihat sangat menikmati aroma tersebut.

"bapak bikin sendiri??" tanya givel sambil membuka kotak yg lain nya.

"ga. beli" singkat atta yg terus memperhatikan anak muridnya.

"oh iya ya, kan bapak ga bisa masak" givel sedikit terkekeh akan hal tersebut.

"heummm,,,," suapan pertama berhasil membuat givel membulatkan matanya.

"enakk??" tanya atta saat melihat reaksi givel.

"cobain pak" givel menyondorkan makanan tersebut menggunakan sendok bekas mulutnya.

seketika atta pun terdiam dan menatap sendok tersebut sejenak.

givel yg melihat gurunya hanya diam pun langsung menyadari sendok yg ia sondorkan adalah sendok bekas dari mulut dirinya.

"oh iya ini kan bekas saya " dengan tersenyum kaku givel menjauhkan sendok tersebut dari gurunya.

grepp.

givel terdiam saat atta menahan tangan nya, kemudian atta langsung melahap sendok tersebut dengan suka rela.

PROMISE [REINKARNASI SATRIA] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang