30. mendengar....?

33 5 0
                                    

Satu bulan.

Sudah 1 bulan berlalu.

Aaron menjalani hari-hari selama 1 bulan ini dengan kewaspadaan yang tinggi.

Dalam kesepakatannya dengan Aeleen untuk membuktikan bahwa keluarga Kaisar sudah berubah atau tidak. Aaron meningkatkan kewaspadaan serta seluruh indranya untuk membuktikan bahwa pemikiran Aeleen kepada keluarga Kaisar itu salah besar.

Aaron sejujurnya tidak mengerti dengan Aeleen. Apakah dia begitu mendambakan kasih sayang hingga mengabaikan apa yang ada di balik bayang-bayang kegelapan?

Atau justru karena keinginannya akan kasih sayanglah yang mengunci Aeleen dalam sebuah ilusi yang manis?

Aaron tidak mengerti. Sedari dulu hingga sekarang...

Aaron masih tidak mengerti akan keinginan Aeleen untuk merasakan kasih sayang keluarga.

Saat di kehidupan mereka sebelumnya. Aaron sering kali mendapati Aeleen yang terdiam melihat keluarga yang sedang bermain di taman.

Ia hanya akan menundukan kepalanya saat hari orang tua di sekolah. Atau pun terkadang Aaron mendapati Aeleen menangis di bawah selimut nya.

Aaron tidak mengerti dan tidak tau harus berbuat apa untuk itu semua.

Yang bisa Aaron lakukan saat itu hanyalah memeluknya tanpa mengatakan apapun.

Aaron sendiri tidak terlalu mempedulikan itu semua.

Bagi Aaron. Menangisi seseorang yang tidak pernah ada di hidup kita adalah sesuatu yang membuang-buang waktu dan tenaga.

Jika diingat-ingat... Aaron memang tidak pernah memikirkan tentang Ayah atau ibu nya saat itu.

Satu-satunya hal yang ia ingat dari ibunya adalah janjinya untuk menjaga Aeleen dan permintaan maafnya.

Aaron saat itu tidak mengerti apa maksudnya. Hingga keesokan harinya, ia melihat sang ibu yang terkapar di lantai dengan darah yang berceceran.

Hari itu... yang Aaron ingat hanyalah teriakan dan tangisan dari Aeleen serta ia yang mencoba menenangkannya.

Aaron tau bahwa ia tidak normal. Kepekaan Emosi miliknya cenderung lebih lemah dari pada milik Aeleen.

Ah tidak.

Tepatnya adalah Aaron memiliki emosi yang lemah di bandingkan dengan Aeleen.

Entah ini karena keaadaan nya sedari kecil yang membuatnya seperti sekarang.

Atau ia memang sudah di lahirkan untuk menjadi tidak normal?

Entahlah... Aaron tidak tau.

Tapi walau begitu. Kepekaan Aaron terhadap sekitarnya cukuplah tinggi.

Aaron cukup jeli dalam mengidentifikasi emosi seseorang.

Ia bisa dengan yakin mengetahui kapan lawan nya itu sedang berbohong, jujur ataupun panik.

Tidak peduli seberapa dalam lawannya menyembunyikan emosi sesungguhnya. Aaron bisa yakin 50 hingga 90 persen dia akan bisa mengetahuinya.

Hanya saja.... hal ini entah bagaimana tidak terlalu berlaku kepada Aeleen.

Aaron tidak tau kenapa. Tapi Aeleen adalah orang pertama yang tidak bisa ia tebak.

Sekarang bahkan ada yang mulia permaisuri.

"Aku kembali~"

Aaron mengerjap sebelum menoleh ke asal suara, "selamat datang, bagaimana pesta teh nya?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Si Kembar Antagonis || The Antagonistic TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang