Chapter 32 | Soul Guards

39 4 0
                                    

"Aku akan selalu menjagamu di dunia sekalipun kejam untukmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku akan selalu menjagamu di dunia sekalipun kejam untukmu. Ke manapun kau berada, sosok bayangku tetap mengikuti ragamu. Aku juga akan menjadi pedoman hidupmu dan menuruti perintahmu dengan taat tanpa ada kata tuk membangkang kehendakmu"Aether

-HAPPY READING, EVERYONE-

Cepat, selamatkan mereka.... Mereka dalam bahaya Argharezard....

Semburan suara bayangan yang menyapa telinga lelaki Indigo itu di dalam ruang ICU, bagaikan hipnotis yang mampu memanipulasi. Mengapa? Karena sekarang mata sayu Argharez terbuka lebar dengan masker oksigen yang masih terpasang di wajah tampannya.

Napas pemuda itu terengah-engah dengan laju yang tak menentu, pandangan netra lemah ini masih menunjukkan buram yang sangat mengusik visi. Di setengah kesadaran, Argharez dapat mendengar suara-suara mesin elektronik yang beradu di sekelilingnya meskipun suara tersebut tertangkap damai dan menenangkan.

Ruangan yang sepi, tak ada siapapun di dalamnya kecuali ia sendiri. Frekuensi bisikan dari bayangan Indigo yang selalu mengikutinya ke mana pun dirinya berada, membuat tangan lemas Argharez bergerak ke sana dan ke mari untuk melepas semua alat medis yang terpasang di raganya, termasuk terakhir masker oksigen yang selama ini membantu melancarkan kadar pernapasannya yang terbilang kronis.

Tidak hanya alat medis fundamental untuk mendeteksi detak jantung, sirkulasi darah, dan saturasi oksigen, namun juga jarum infus yang lelaki itu tarik dari telapak tangan kirinya. Tidak peduli seberapa sakitnya karena hal tersebut mengakibatkan titik darah muncul dari permukaan kulit putih nan bersihnya.

Argharez menyingkap selimut tebal itu yang menutupi badan hingga kakinya dengan tanpa tenaga, sebelum ia beranjak turun dari ranjang pasien pembaringan tempat lelaki itu ditidurkan oleh tim medis yang menangani keadaannya secara signifikan.

Tetapi akibat sekujur otot sangat lemah untuk diberi aktivitas, malangnya berhasil membuat lelaki yang terdaftar pasien ini terjatuh keras di lantai. Menahan rasa sakit saat badannya membentur kuat, bagaimana bisa ia berdiri kokoh jika kondisinya saja masih tidak memungkinkan seperti ini? Namun....

"Gue, akan selamatkan kalian semua!"

Dengan penuh ketekatan, kegigihan, serta keyakinan, pemuda pemilik Indra Keenam ini menopang diri untuk kembali bangkit dari posisi terlungkup karena limbung itu. Siapa yang berani menyakiti, Argharez tak akan pernah terima secuilpun!

Argharez lumayan dikejutkan pada pintu lebar dari ruangan Intensif ini waktu terbuka sendiri dengan cara otomatisnya tanpa disentuh. Namun kekagetannya tak berlangsung lama, ia segera keluar untuk melanjutkan keteguhannya dalam menyelamatkan insan-insan yang sekarang menjadi prioritas utama.

He Is The Sixth SenseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang