Part 6

245 52 0
                                    

Jangan lupa vote dan commentnya ya.

Happy Reading

📝📝📝

Orion POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Orion POV

Gila. Wanita itu sudah gila. Entah wanita seperti apa yang sudah aku nikahi. Semua tindakannya begitu diluar nalar. Bagaimana mungkin dia menyentuhnya tanpa rasa malu. Aku menyentuh dada kiriku. jantungku terasa berdegup lebih kencang dan tak beraturan. Wanita itu benar-benar menjadi mimpi burukku.

Ceklek.
" Mengapa kau kabur? " Aku terlonjak kaget saat pintu kamar tiba-tiba terbuka. Dan sialnya, wanita itulah yang membukanya.

" K...keluar dari kamarku. " Pekikku panik sembari menutupi celana bagian depanku yang tampak menonjol dibagian depan.

Izella tampak tersenyum lebar. Bagaikan iblis yang menggoda manusia. Saat sepasang matanya mengikuti arah kemana kedua tanganku berada.

" Mengapa ditutupi? Aku sudah melihatnya? Punyamu...terangsang Orion. " Ucapnya tanpa rasa malu. Aku yang panik langsung berbalik badan membelakangi Izella. Membuat tawa wanita itu semakin lantang dan terdengar sangat menjengkelkan.

" Butuh bantuanku hmm? " Ucapnya.

" J...Jangan gila Izella. "

" Gila? Aku tidak gila. Dibilang aku hanya ingin membantumu. "

Aku mendengar suara bunyi langkah kaki Izella semakin mendekat. Membuatku semakin dibuat panik oleh wanita itu. Sungguh Izella adalah sosok wanita gila yang sangat berbahaya.

" JANGAN MENDEKAT! " Pekikku kembali sembari melangkah maju mencoba menjauhi wanita di belakangku.

Aku kembali dibuat terlonjak kaget saat sebuah tangan memelukku dari belakang. Dengan kesadaran penuh, aku mencoba untuk melepaskannya. Namun tenaga Izella cukup kuat. Tidak ingin menyerah, aku mencoba melepaskannya lebih kuat, dengan sedikit paksaan dan mendorong wanita itu akhirnya menjauh. Dan usahaku cukup berhasil.

" Jangan gila Izella! " Seruku menatap tajam ke arahnya. Namun Izella terlihat acuh tak acuh. Dengan tangan bersedekap didada. Seakan laranganku tidak berarti apa-apa untuknya.

' Sial entah wanita gila seperti apa yang aku hadapi saat ini. ' Batinku.

" Baru seperti itu saja wajahmu sudah sangat memerah. " Sindirnya. Kedua netraku mendelik, entah sudah seberapa banyak wanita itu menyindirku.

Hingga sebuah suara dari ponselku mengalihkan kami berdua. Damn! Samuel menghubungiku. Aku mengangkat kepalaku, melihat ke arah Izella yang ternyata juga menatap ke arahku dengan tatapan tajam.

" Apa? Cepat angkat! " Serunya. Entah bagaimana, aku menganggukkan kepalaku seakan ucapannya adalah sebuah perintah yang tidak dapat ditentang.

Izella menepuk lenganku, ia berkata dengan bahasa isyarat yang menyuruhku untuk me-loudspeaker panggilannya. Dan lagi, tanpa menolak aku pun melakukannya.

 (tamat) O R I O N | Jaehyun Yuju ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang