Prolog

841 88 76
                                    

Happy Reading

📝📝📝

Izella POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Izella POV.

Disini Aku. Sebuah ruangan besar bersuhu ruang cukup dingin milik seorang pria. Aku menatapnya acuh tak acuh. Pria paruh baya yang merupakan Ayah kandungku.

" Daddy mohon nak. "

" TIDAK! " Ucapku lantang.

" Hanya dengan cara itu yang dapat menyelamatkan perusahaan kita nak. "

Aku menarik napas dalam, lalu mengusap gusar wajahku kasar. Sungguh permintaan yang membuatku gila. Bagaimana mungkin aku memutuskan Bara. Kami bahkan sudah bertunangan. Dan kami pun sudah menetapkan tanggal pernikahan. Ya Tuhan.

" Apakah Daddy tega mengorbankan kebahagiaan putrinya sendiri? "

" Tidak sepert... "

Aku tersenyum sinis menatapnya. " Daddy, menikah itu bukan hanya soal hidup bersama. Percayalah menikah bukanlah sekedar mengikat janji sehidup semati bahkan lebih dari itu. Aku ingin menikah sekali seumur hidup. Aku ingin menikah dengan pria yang mencintai Zella. Dan Zella hanya ingin menikah dengan pria pilihan Zella sendiri. "

" Tapi nak. Pria pilihan daddy bukanlah pria sembarangan. Kamu pasti mengetahui Arsenio Orion Ivander. Dia adalah pria pilihan Daddy. Dia yang akan menjadi suamimu. Pria itu terbaik untukmu dan keluarga kita. "

Aku tersenyum miring. " Terbaik untukku dan keluarga kita? Omong kosong. "

Aku memejamkan kedua netraku rapat. Dan sedikit memberikan pijatan lembut di pangkal hidungku yang terasa sakit.

" Dad, jika aku menerimanya. Apakah Daddy dapat menjamin bahwa pria itu akan menerima Zella dengan baik? Apakah Daddy dapat menjamin bahwa Zella akan hidup bahagia? Dan satu lagi, apakah Daddy juga dapat menjamin bahwa pria itu yang terbaik untuk kehidupan dan keluarga kecil Zella nantinya. Bahkan Zella tidak mengenal pria itu lebih dalam. "

" Daddy Zella ingin menikah satu kali seumur hidup. Zella tidak ingin menikah karena sebuah keterpaksaan. Zella tidak ingin menikah karena sebuah perjanjian bisnis. Karena menikah untuk hidup bersama seumur hidup itu lama. Zella tidak ingin salah dalam memilih pasangan hidup. Karena yang akan menjalani kedepannya adalah Zella. "

▪️▪️▪️

Sedangkan dilain tempat, seorang pria tengah menatap kosong layar monitor besar dihadapannya. Hingga tak lama kemudian, suara pintu terbuka menyadarkan lamunannya.

" Sayang. " Ucap seseorang dengan manja dan memeluknya erat.

" Ada apa dengan wajah tampanmu itu, sayang? Terlihat.... tidak bersemangat sekali. "

" Ada masalah, Hmmm? " Tanya Samuel, pria lainnya yang merupakan kekasih dari Orion. Ya, Orion mengalami penyimpangan dalam orientasi seksualnya. Pria itu penyuka sesama jenis atau biasa disebut LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender). Sebuah rahasia yang sangat besar namun berhasil Orion dan Samuel tutupi.

' Haruskah aku mengatakan yang sesungguhnya? TIDAK! ' Batin Orion.

" Sam, sepertinya untuk hari ini, aku tidak ingin diganggu oleh siapapun, termasuk kamu. Maafkan aku. " Ucap Orion sedikit dingin. Sedangkan Samuel, pria itu terkejut mendengar pengusiran sang kekasih secara lembut. Hal yang tidak pernah Orion lakukan kepadanya sebelumnya.

" A...Apakah aku melakukan kesalahan? " Tanya Samuel hati-hati.

Orion menggeleng. Netranya menatap Samuel datar. " Tidak Sam. Aku hanya membutuhkan waktu sendiri. Mohon mengertilah. "

" Hmm, baiklah. Tapi jika suasana hatimu sudah membaik. Hubungi Aku sayang. " Ucap Samuel. Dan Orion menganggukkan kepalanya. Hingga akhirnya, Samuel melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Orion.

Tidak seperti pasangan sesama jenis lainnya yang memiliki perilaku gemulai. Kenyataannya, Samuel adalah pria yang cukup maskulin dan gagah dengan tubuh tegak kekarnya.

BERSAMBUNG

Halo sebelumnya aku mau infoin nih bahwa fanfic Orion aku ubah alur ceritanya secara menyeluruh ya.

Terima kasih

 (tamat) O R I O N | Jaehyun Yuju ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang