Part 24

160 35 7
                                    

Jangan lupa vote dan commentnya ya.

Happy Reading

📝📝📝

Orion POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Orion POV.

Hari yang sangat melelahkan. Aku pun baru saja selesai membersihkan tubuhku dan berganti pakaian setelah seharian beraktivitas. Sebelum beristirahat, aku memeriksa beberapa email yang masuk. Membacanya sekilas untuk dikerjakan esok hari. Tak berapa lama, kulihat Izella keluar dari walk in closet. Namun penampilannya membuatku hampir saja menjatuhkan ponsel yang sedang ku pegang. Bagaimana tidak, Izella saat ini sedang memakai gaun tidur berwarna hitam yang begitu menerawang. Bahkan pakaian dalam yang dikenakannya dapat terlihat. Terlebih lagi gaun itu tidak menutupi setengah dari pahanya. Ah, aku tidak mengerti apa itu namanya, namun apakah pakaian yang dikenakannya bisa disebut gaun?

Sial, mengapa Izella harus tersenyum seperti itu. Membuatku semakin panas dingin dibuatnya. Ya, hubungan kami memang sedikit membaik setelah perang dingin yang terjadi sebelumnya. Namun interaksi kami berdua masih begitu canggung untuk sekedar memulai pembicaraan.

Aku meneguk salivaku setelah menyari Izella yang berjalan mendekat ke arahku. Apa yang akan dia lakukan? Mengapa senyumnya seakan sedang menggodaku. Ditambah sorot matanya begitu intens menatapku dalam. Sial, mengingatkanku akan kegilaan yang pernah ia lakukan kepadaku. Izella saat ini terlihat begitu berbeda. Jika sebelumnya ia lebih banyak murung karena topik pembahasan tentang kehamilan. Namun kini ia tampak berbeda. Seakan mengingatkanku akan Izella dengan tingkah diluar nalarnya dan sikap tidak tahu malunya.

" Orion boleh aku minta tolong? "

Ya Tuhan, kini Izella sudah berada tepat di hadapanku. Membuatku semakin jelas dapat melihat belahan dadanya dengan potongan rendah yang sangat menantang. Bahkan bra yang dipakainya tidak membungkus setengah dari payudaranya. Apakah itu hanya perasaan atau firasatku saja, Izella membusungkan dadanya seakan ia sengaja melakukannya. Tunggu, entah mengapa aku melihat payudara Izella terlihat lebih besar dari sebelumnya. Shit. Izella yang seperti ini memang sangat berbahaya. Aku mencoba menahan kedua mataku untuk tidak melihat ke arah dada Izella. Aku berdehem, mencoba menyadarkan diriku supaya tidak hanyut dalam sorot matanya yang dapat membuatku hilang akal.

" Apa. " Ucapku mencoba untuk terlihat acuh tak acuh. Bahkan aku langsung kembali mengalihkan pandanganku melihat ke arah ponsel yang sedang ku pegang. Berpura-pura melanjutkan membaca email yang masuk supaya terlihat tidak menghiraukan keberadaanya. Sangat berbahaya bukan jika aku terus melihat ke arahnya yang begitu menggoda malam ini.

" Bisakah kamu mengoleskan body lotion di punggungku. Karena tanganku tidak sampai. "

Shit. Apa yang ia katakan barusan. Saat diriku dengan sekuat tenaga menahan supaya tidak tergoda. Sialnya Izella malah meminta pertolongan untuk dioleskan body lotion ke punggungnya itu. Dengan begitu aku harus menyentuh punggung telanjangnya bukan? Bukankah biasanya ia mengoleskannya sendiri tanpa bantuanku. Namun mengapa hari ini berbeda. Ah, aku paham sekarang, sepertinya Izella memang sengaja melakukan hal itu untuk menarik perhatianku. Namun ia harus beralibi dengan berpura-pura meminta tolong untuk dioleskan body lotion ke belakang tubuhnya. Aku tersenyum miring, Izella dengan akal bulusnya sepertinya ingin menipuku.

 (tamat) O R I O N | Jaehyun Yuju ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang