Part 21

160 39 0
                                    

Jangan lupa vote dan commentnya ya.

Happy Reading

📝📝📝

Orion POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Orion POV

" Ada apa? " Tanya Izella pelan. Kedua manik matanya menatapku dengan gelisah.

Aku tersenyum getir. " Rumah ini begitu banyak luka. Aku tidak ingin mengingatnya, namun semuanya seakan berputar di otakku. "

Kulihat kedua netra Izella mulai berkaca-kaca. " Maafkan aku karena memaksamu untuk menginap di rumah ini. "

Sebelumnya Izella menolak meninggalkan Evelyn. Sehingga ia meminta untuk malam ini menginap di rumah yang begitu banyak kenangan di dalamnya. Awalnya aku enggan, namun kedua netra Izella begitu penuh harapan. Tidak ingin melihat wajah kecewanya, dengan terpaksa aku menyetujui ucapannya. Aku menguatkan hatiku, mencoba melawan kejolak batin dan pikiran yang seakan tengah bertarung dengan diriku sendiri.

Izella mengelus surai hitam panjang Evelyn yang masih terjaga dalam tidurnya. Tangannya menyingkirkan anak rambut yang mencoba menghalangi wajah damai Evelyn. Semua kegiatannya itu tertangkap oleh kedua mataku. Namun tak lama kemudian, Izella menghentikan usapannya, lalu ia turun dari ranjang.

" Foto siapa? " Tanya Izella dengan kedua netranya menatap sebuah bingkai foto yang terletak di atas nakas. Aku pun tersenyum tipis.

" Mommy. "

" Sangat cantik. Sepertinya Evelyn mewarisi wajah cantik Mommy. " Ucapnya dengan melihat ke arah Evelyn dan foto Mommy secara bergantian.

" Sudah banyak yang berkata seperti itu. Wajah Evelyn memang sangat mirip dengan Mommy. " Ucapku. Izella bukanlah orang pertama yang mengatakan hal tersebut. Hampir semua orang yang sudah melihat Mommy dan Evelyn secara langsung, pasti akan mengatakan hal yang sama seperti yang diucapkan Izella.

" Bolehkah aku menyentuhnya? "

Aku mengangguk, ia langsung meraih bingkai foto Mommy dan menatapnya cukup lama. Namun tidak ada sepatah kata apapun yang keluar dari bibirnya. Hanya jemarinya-lah yang mengelus bingkai foto itu.

Aku memandang wajah Izella dari samping. Mengingat semua perilakunya yang tidak mudah ditebak. Mengingatkanku akan sosok Mommy semasa hidupnya. Terdapat kesamaan dari sifat keduanya, membuatku tersenyum saat kenangan itu kembali mengingatkanku. Semuanya begitu indah sebelum Daddy menghancurkan kenangan itu. Hingga akhirnya, senyum Mommy seketika menghilang setelah Daddy lebih memilih wanita lain. Wanita yang umurnya bahkan jauh di bawah Mommy. Kunjungan kerja ke Bali rupanya menjadi titik awal kehancurkan keluarga kami. Berawal saat Daddy berkenalan dengan seorang wanita muda yang berprofesi sebagai disc jockey di sebuah club malam. Aku mengepalkan kedua tanganku, saat mengetahui Daddy tidak hanya sekedar berkenalan, namun melakukan hal lebih dari itu, yang tidak akan termaafkan sampai kapan pun. Disaat Mommy sedang berjuang keras melawan penyakitnya, dengan kurang ajarnya, Daddy bersenang-senang dengan wanita lain. Hingga menghasilkan sebuah janin yang tidak kami harapkan kehadirannya.

 (tamat) O R I O N | Jaehyun Yuju ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang