Part 16

225 55 9
                                    

Jangan lupa vote dan commentnya ya.

Happy Reading

📝📝📝

Keesokan harinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Keesokan harinya.
Orion POV.

Samuel Nathan Abraham, pria itu kini duduk dihadapanku. Rahangnya terlihat mengeras menahan emosinya yang diikuti dengan mata elang yang tak lepas menatapku dengan sangat tajam. Bibirnya terkatup cukup rapat. Membuat suasana tegang yang begitu mencekam diantara kami.

" Maafkan aku Sam. " Ucapku memecahkan keheningan. Namun Samuel memilih untuk tetap bungkam. Dengan kedua netranya menatapku tajam, serta wajahnya yang memerah. Melihat Samuel yang tak bergeming, Aku menghela napas berat.

" Ceraikan wanita itu Orion! " Ucapnya setelah cukup lama ia terdiam.

" Maaf. " Entah mengapa kata itu yang terucap dari bibirku. Apakah aku enggan melepaskan Izella? Entahlah, aku pun tidak bisa memastikannya. Mendengar jawabanku, kedua netra Samuel memicing dengan tersenyum sinis.

" Kamu mulai mencintai wanita itu? " Tanyanya.

Aku terdiam. Pertanyaan Samuel rupanya membuatku cukup terkejut. Benarkah aku mulai mencintai Izella? Tidak. Aku langsung menepis pemikiran yang tentu tak berdasar itu. Aku memilih mempertahankannya bukan berarti aku mulai mencintainya. Tentu bukan. Dan aku cukup yakin dengan itu.

" Diammu adalah sebuah kebenaran untukku. " Lanjutnya.

" Aku tidak mencintainya. " Sanggahku cepat.

" Jika kamu tidak mencintainya, mengapa tidak menceraikan wanita itu? Apakah kamu tidak ingin memperbaiki hubungan kita. Ingat Orion, aku sangat membenci seorang pengkhianat. Dan aku tidak akan memaafkannya. " Ucapnya penuh penekanan.

" Satu lagi, hubungan kita selama ini baik-baik saja sebelum kehadiran wanita itu yang menghancurkan segalanya. " sambungnya.

" Aku memang tidak mencintainya, namun aku juga tidak bisa menceraikannya Sam. Maafkan aku. Mohon mengertilah. " Ucapku.

" Lalu bagaimana dengan hubungan kita? Kamu ingin menyudahinya hanya karena wanita itu? " Ucapnya membuatku terdiam, pertanyaan Samuel lagi dan lagi membuatku tidak dapat berpikir jernih untuk memberikan sebuah jawaban. Entah apa yang harus aku pilih diantara dua pilihan tersebut.

" Mengapa diam? "

" Aku tidak tahu Samuel. Aku tidak bisa memilih salah satu dari pilihan itu. Rasanya begitu berat. "

" Jadi, kamu memilih hubungan kita usai? Begitukah maksudmu? "

Lagi. Pertanyaan Samuel membuatku kembali terdiam. Lidahku seakan kelu untuk menjawab pertanyaannya. Izella, wanita itu benar-benar membuatku seakan hilang arah. Ucapannya selalu membuatku gelisah dan ragu untuk berjalan lebih jauh.

 (tamat) O R I O N | Jaehyun Yuju ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang