Part 15

266 56 0
                                    

Jangan lupa vote dan commentnya ya.

Happy Reading

📝📝📝

Izella POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Izella POV.

Jakarta International Airport (Soekarno-Hatta).
Perjalanan yang sangat melelahkan. Kini kami baru saja tiba di tanah air setelah beberapa hari berlibur di negeri orang. Seluruh tubuhku merasakan pegal. Hanya sebuah ranjang yang sangat aku butuhkan saat ini. Selama di perjalanan, aku bahkan tidak bisa beristirahat dengan tenang.

Aku menatap heran pada dua mobil sedan dihadapan kami. Toh, tujuan kami sama, mengapa harus ada dua mobil yang menjemput kami. Tentu satu mobil sudah cukup bukan?

" Kau kembalilah ke rumah dan beristirahat. Wajahmu terlebih sedikit pucat. "

Apa katanya? Wajahku pucat? Aku langsung memegang wajahku dengan kedua tangan. Memang sejak pagi, kepalaku sedikit sakit. Namun aku masih bisa menahannya. Kurasa bukan hal yang mengkhawatirkan.

" Maksudmu? Bagaimana denganmu? Bukankah kita akan kembali ke rumah bersama-sama? " Tanyaku.

Orion menggeleng. " Aku akan ke kantor. Ada sesuatu yang harus aku selesaikan. "

" Memangnya tidak bisa dilakukan esok hari? Kita baru saja sampai. Dan aku rasa, kau juga membutuhkan istirahat. "

" Tidak Izella. " Ucapnya dengan melihat sebuah jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.

" Aku terburu-buru. Kamu pulanglah dan istirahat. "

Aku menatap kepergian Orion. Pria itu terlihat terburu-buru, seakan ada sesuatu yang sangat mendesak. Apakah semua ini ada kaitannya dengan kekasih prianya itu? Seketika, segala pemikiran buruk berputar di otakku. Huh, memikirkan hal itu membuat suasana hatiku memburuk. Semoga saja semua ini tidak ada kaitannya dengan Samuel.

Tidak ingin menghancurkan suasana hatiku dengan memikirkan Samuel. Aku langsung masuk ke dalam mobil. Menyapa sang sopir dengan ramah, lalu mobil membawaku melaju dengan kecepatan sedang. Aku memijat pelan pelipisku yang sedikit terasa sakit. Memejamkan kedua mataku. Sedikit memanfaatkan waktu senggang untuk beristirahat sejenak.

" Sejujurnya jika kau ingin meninggalkanku saat ini, aku tidak keberatan. Aku akan melepaskanmu. Aku tidak akan menuntutmu. Dan perjanjian pernikahan yang aku buat, aku akan mengganggapnya tidak ada. Dan kau bisa bebas menjalani hidupmu Izella. "

Aku kembali mengingat perkataan Orion beberapa hari yang lalu. Kini, perusahaan Daddy memang sudah kembali membaik, setelah mendapat bantuan dari perusahaan Orion tentunya. Jika dipikir atas ucapan Orion sebelumnya, aku tentu bisa meninggalkan pria itu. Dan sepertinya ia juga tidak akan menahanku. Aku tersenyum miring, memangnya kau siapa Izella? Berharap Orion akan menahanmu, mengingat ucapannya beberapa hari yang lalu saja sudah tampak jelas dia lebih memilih kekasih prianya. Ada kalanya aku merasa begitu bersemangat, namun ada kalanya juga aku seperti ingin menyerah menjalani ini semua. Perlu aku akui kedekatan Orion dengan Samuel membuatku cemburu. Terdengar aneh memang. Disaat wanita lain akan cemburu dengan kerabat dekat dari pasangannya yang merupakan lawan jenis. Namun aku harus cemburu dengan seorang pria yang berstatus kekasih suamiku. Sungguh terdengar konyol bukan? Namun itulah kenyataannya.

 (tamat) O R I O N | Jaehyun Yuju ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang