Part 22

174 39 2
                                    

Jangan lupa vote dan commentnya ya.

Happy Reading

📝📝📝

Kini Izella dan Orion sedang mengitari pusat perbelanjaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kini Izella dan Orion sedang mengitari pusat perbelanjaan. Sesuai dengan yang dikatakan Izella sebelumnya, mereka datang lebih awal dari jadwal yang dijanjikan. Masih ada beberapa jam untuk mereka berjalan-jalan. Hingga akhirnya langkah Izella terhenti saat mereka tiba di tempat yang memajang semua perlengkapan bayi. Membuat Izella tersenyum kecut.

" Bukankah kita mencari meat grinder, mengapa berhenti disini? " Tanya Orion mulai merasa curiga.

" Pakaian bayi itu terlihat menggemaskan. Aku ingin membelinya. " Ucap Izella menunjuk salah satu koleksi pakaian bayi yang menarik perhatiannya.

" Tapi... "

" Bisa saja setelah aku membelinya, aku bisa hamil Orion. " Seru Izella memotong pembicaraan Orion.

Orion menghela napasnya kasar. Inilah yang pria itu tidak suka. Izella terlalu ambisius untuk bisa hamil. Sedangkan dirinya tidak keberatan kalaupun Tuhan masih belum mempercayai mereka mempunyai anak. Bukan berarti Orion tidak ingin mempunyai keturunan. Ia hanya mengikuti alur kehidupannya saja. Tidak ingin terlalu dipikirkan seperti sang istri.

" Kita bisa program bayi tabung Izella. "

Izella menatap Orion dalam. Sorot matanya menggambarkan kekecewaan setelah kalimat itu terucap dari bibir suaminya. " Apakah aku setidak mampu itu untuk mengandung, sehingga kita harus melakukan program bayi tabung? "

Orion membatin. Ia tidak bermaksud menyinggung perasaan Izella. Namun wanita itu sepertinya mempunyai persepsi yang berbeda tentang bayi tabung. Semenjak usia pernikahan mereka baru menginjak dua setengah tahun, Orion dan Izella tidak jarang terlibat perselisihan. Pembahasan tentang kehamilanlah yang menjadi penyebabnya utamanya. Dan Izella akan menjadi sangat sensitif jika menyangkut hal tersebut.

" Kita selalu salah paham ketika membahas tentang kehamilan. Jadi kita hentikan pembahasan ini sebelum semuanya semakin keruh. " Ucap Orion mencoba menahan gejolak hatinya. Ia berusaha untuk tetap tenang. Tidak ingin terpancing emosi saat membahas sesuatu yang akan mendatangkan masalah di rumah tangganya.

" Apakah kamu tidak ingin hadirnya anak diantara kita? "

Orion memejamkan kedua matanya. Lalu menarik napas dalam dan menghembuskannya perlahan. Tangannya memijat pelipisnya yang mulai sedikit terasa sakit. Lagi dan lagi, Izella dengan pemikirannya yang tidak berdasar.

" Apakah aku terlihat seperti itu? " Tanya Orion dengan napas berat.

" Ya. "

Orion tersenyum getir mendengar jawaban singkat Izella. " Kamu selalu mengambil keputusan sendiri. Tanpa mempedulikan apakah itu salah atau benar. "

 (tamat) O R I O N | Jaehyun Yuju ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang