Part 19

160 46 2
                                    

Halo aku double update nih. Jangan lupa vote dan commentnya ya.

Happy Reading

📝📝📝

Dua tahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dua tahun kemudian.
Seorang wanita paruh baya tengah melangkah menuju ruangan Orion. Raut wajahnya penuh dengan kegelisahan serta keputus-asaan. Di setiap langkahnya mengandung harapan demi harapan yang tercipta.

Wanita itu tersenyum ramah kepada wanita muda yang telah mengantarkannya sampai di depan ruangan Orion. Setelahnya, ia menebalkan hati, telinga dan pikirannya sebelum masuk ke dalam ruangan Orion. Mempersiapkan kekuatan untuk sesuatu yang mungkin akan ia dapatkan nantinya, seperti caci maki maupun pengusiran. Bahkan untuk memberanikan diri datang ke kantor ini, ia harus membuang semua rasa malunya demi suatu tujuan. Menurutnya, tidak ada pilihan lain selain meminta bantuan kepada Orion. Mau bagaimana pun, ada darah yang sama mengalir di tubuh Orion.

Di dalam ruangan, Orion sedang melakukan panggilan video dengan Izella. Canda tawa keduanya terdengar begitu bahagia. Baik Orion maupun Izella saling meleparkan lelucon yang menggelitik. Hingga akhirnya, suara pintu terbuka mengalihkan Orion. Dahinya mengernyit melihat siapa yang masuk. Orion menelisik wajah wanita paruh baya tersebut. Merasa tidak asing, namun ia tidak mampu untuk mengingatnya.

" Orion. " Panggil wanita itu.

Deg. Orion terpaku, seketika rahangnya mengeras dengan sorot mata sangat tajam dan kedua tangannya mengepal erat. Ia mengenali suara itu, terlebih lagi, perlahan ia juga mulai mengingat wajah dari wanita itu. Wajah yang terlihat banyak perubahan, sehingga Orion sempat tidak mengenalinya.

" BERANINYA KAU DATANG KE KANTORKU JALANG! " Bentak Orion, membuat wanita itu tersentak kaget. Ia sudah menduga akan mendapatkan respon tidak baik dari Orion kepadanya. Mengingat dulu ia pernah menghancurkan hidup dari wanita lain.

" KELUAR! " Teriak Orion kembali. Wajahnya bahkan sudah memerah atas amarah yang sudah diubun-ubun. Orion mengingat bagaimana wanita itu menghancurkan hidupnya serta Ibunya.

" M...Maafkan aku Orion. Mohon dengarkan Aku. " Ucap wanita itu memohon. Bahkan air matanya sudah mengucur deras membasahi wajahnya.

" Setelah menghancurkan kami, kau meminta bantuanku jalang? Memang tidak tahu malu, sama seperti pria bajingan itu. " Ucap Orion. Bahkan netranya menatap jijik.

" A...Aku membawa kabar duka untukmu. Daddymu sudah meninggal Orion. " Ucap wanita itu, walaupun bukan kabar kematian sang suami yang menjadi tujuan utamanya datang ke kantor Orion.

" Baguslah. Seharusnya memang seperti itu! " Ucap Orion tersenyum miring. Bahkan tidak ada sedikit pun raut kesedihan di wajahnya.

Steffy. Wanita yang dulunya berprofesi sebagai seorang DJ di sebuah club malam di Bali. Wanita yang telah menghancurkan hidup seorang wanita lainnya yang bernama Caroline. Wanita yang menjadi selingkuhan dari seorang pria bernama Wijaya. Orion sangat mengingat saat Steffy dan Wijaya dengan tidak tahu malunya datang ke Rumah Sakit tempat Caroline di rawat. Dan kini, setelah beberapa tahun berjalan, setelah semua yang diperbuat oleh wanita itu, Steffy datang menemui Orion dengan maksud dan tujuan tertentu.

 (tamat) O R I O N | Jaehyun Yuju ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang