Alexa di baringkan di atas tempat tidur di salah satu kamar mewah di mansion Alan. Dokter telah memeriksakan keadaannya, tetapi gadis itu belum kunjung sadar dari pingsan nya.
Sementara itu, Alan duduk di konter bar pribadinya, tengah menyeruput segelas Scotch dan merenungkan perasaan asing yang muncul di dalam dirinya. Pria itu menatap lurus ke depan tanpa berkedip dan tidak mengerti dengan apa yang terjadi padanya. Mengapa mata nya berkaca-kaca saat melihat kondisi Alexa?.
Alan merasa kesal karena dirinya mengembangkan perasaan nya terhadap seseorang karena sesungguhnya pria itu tidak suka memiliki perasaan. Alan tidak pernah ingin memiliki rasa perduli pada siapapun, tidak pernah ingin berubah dan ingin menjadi dirinya yang selalu dingin dan mengacuhkan apa pun, dan sekarang pria itu merasa takut untuk berubah.
"Bos." Panggil Justine mengejutkan Alan.
"Hm?." Balas nya, melenyapkan apa yang ia pikirkan sebelumnya.
"Dokter bilang dia akan sadar kembali dalam beberapa jam." Kata Justine memberitahukan. Dan Alan menatapnya tanpa emosi di matanya. "Jangan khawatir bos, dia akan baik-baik saja." Sambung Justine.
"Kenapa aku harus menghawatirkan dia? Tidak masalah bagiku, apakah dia akan baik-baik saja atau tidak." Balas Alan gugup, hingga ketika ia meletakkan gelas timbul bunyi yang keras.
Meski Justine tau jika bos nya tengah berbohong karena ia melihat kepedulian yang tulus terhadap Alexa di mata bos nya, Justine tetap diam.
Saat Justine sedikit menundukkan kepalanya pada Alan lalu pergi, Alan langsung meneguk Scotch nya sekaligus hingga habis.
"Aku tidak perduli padanya dan aku tidak peduli pada siapapun." Gumam nya, meletakan gelas di atas meja. Mata merahnya memperlihatkan kekesalan di dalam dirinya.
***
Alan duduk di sofa kamar nya, mengawasi Alexa dari laptopnya yang di letakkan di atas meja. Saat Alexa kembali sadar, Alan langsung beranjak dari duduknya dan bergegas menemui gadis itu tanpa berpikir panjang.
Tak lama, karena kamar Alexa ada di samping kamarnya. Pria itu langsung melangkah masuk ke dalam kamar Alexa.
Ketika Alexa melihat Alan masuk, gadis itu tidak marah meski Alan masuk tanpa izin. Kedua mata Alexa berbinar dan senyuman manis terlihat di bibirnya. Gadis itu duduk bersandar pada sandaran tempat tidur dengan posisi yang nyaman. Berbeda dengan Alan yang tetap terlihat serius saat berjalan mendekati tempat tidur Alexa dan berdiri di samping tempat tidurnya.
Alan menyilangkan ke dua tangannya di dada. "Bagaimana keadaanmu?." Tanya pria itu, namun ia tak ingin menunjukkan keperduliannya pada Alexa.
"Terima kasih banyak telah menyelamatkan hidupku, pahlawanku." Kata Alexa dan Alan tampak mengernyitkan dahinya ketika mendengar Alexa memanggilnya dengan sebutan 'pahlawanku'.
"Aku bukan pahlawanmu." Balas nya, memutar bola matanya malas.
"Tapi kau menyelamatkan ku seperti pahlawan." Alexa tersenyum pada nya dengan penuh gembira.
Pria itu membungkuk, mendekati Alexa dan mencengkram rahang tak seberapa milik gadis itu. Memperlihatkan tatapan gelapnya ke arah gadis itu. "Seharusnya kau takut pada ku." Kata Alan memperingatinya.
"Aku tidak takut pada apa pun." Balas Alexa menegaskan, menatap jauh ke dalam mata Alan yang panas.
"Semua orang punya kelemahan, aku akan segera menemukan kelemahan mu." Ancam Alan dengan keyakinannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/373496539-288-k348788.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS BADAS MILIK MAFIA KEJAM✓
RomanceDia adalah seorang bos mafia yang kasar, sombong, agresif dan kejam, seorang pria yang benar - benar menakutkan dan di takuti banyak orang. Seakan seluruh dunia berada di bawah kaki nya. Tidak seorang pun yang berani untuk tidak menaati semua perint...