ANGGOTA BARU

5.2K 55 0
                                    

    Setelah sesi bercumbu yang liar dan penuh gairah didapur, mereka berbaring di atas lantai dapur, berpelukan, berciuman dan saling membisikan hal yang manis.

    "Menurutku sebelum sarapan kita harus mandi." Kata Alexa mengubah posisinya menjadi duduk.

    Dan Alan pun juga ikut duduk setelahnya. "Baiklah, kau mandi dulu, sampai nanti aku akan menyiapkan sarapan untukmu." Alan memberikan ciuman yang lembut di kening Alexa.

    Dia tersenyum, mengecup bibir Alan sekilas dan beranjak dari duduknya. Saat itu Alexa masih tengah dalam keadaan telanjang, jadi Alan mengangumi tubuhnya  yang sempurna dan kencang.

    "Jika kau terus menatapku, aku mungkin jadi malas untuk memakai pakaian ku." Kata Alexa.

    Alan pun ikut berdiri sembari mengenakan kemeja santainya.

    **
    Ya— seperti inilah, mereka menghabiskan sepanjang minggu diatas kapal pesiar untuk saling bercinta tanpa batas. Tak hanya itu juga sebenarnya, di sana mereka juga melakukan beberapa aktivitas yang menghibur, seperti challenge dance, menonton film romantis bersama, berenang dan memasak bersama, memberikan pelayan dan koki menganggur karena Alexa menginginkan memasak makanan untuk mereka sendiri.

    Minggu ini dipenuhi dengan cinta, tidak ada pekerjaan dan hanya ada cinta. Mereka seakan hidup dalam mimpi dan belum pernah merasa sebahagia ini sebelumnya. Mereka berdua tidak pernah menyangka bahwa hidup mereka akan menjadi begitu indah suatu hari nanti. Setiap momen kebersamaan mereka terasa spesial dan berharga.

    Dan setelah liburan panjang itu, mereka akhirnya pulang ke mansion Alan setelah menghabiskan hari-hari terbaik dalam hidup mereka yang tidak akan pernah mereka lupakan. Helikopter yang mereka naiki telah mendarat diatas helipad di rooftop dan mereka melangkah keluar dengan bergandengan tangan, saling bertukar senyuman dan menatap kearah satu sama lain dengan penuh kasih sayang. Mata mereka berbinar dengan hasrat yang mendalam.

    Justine menyambut kedatangan mereka dengan beberapa pria dibelakangnya. Dia bisa melihat kebahagiaan yang terpancar dari wajah Alan dan Alexa.

    "Bagaimana liburan kalian, Bos?." Tanya Justine, mereka berdua tersadar dari dunia mereka sendiri dan menoleh kearah Justine.

    "Sangat bagus." Sebelah tangan Alan menyentuh bibir Alexa. Dan gadis itu tersenyum puas.

    Justine menggelengkan kepalanya. "Astaga! Saya benar-benar tidak mempercayai ini bos. Anda adalah bos yang tidak pernah tersenyum."

    "Anggap saja ini karena keajaiban cintaku, Justine. Jangan lupa berterima kasihlah padaku." Kata Alexa dengan sombongnya, sambil menunjuk kearah dirinya sendiri.

    "Ya, kau benar. Aku berterima kasih padamu, Alexa. Kau telah melakukan sesuatu yang kupikir itu mustahil." Kata Justine, tanpa sungkan berbicara seperti itu didepan Alan dan diam-diam anak buah Alan juga tertawa mendengar perkataan Justine.

    "Selama aku pergi, apa ada sesuatu yang tidak beres?." Tanya Alan, mengalihkan topik pembicaraan mereka.

    "Bos, anda baru saja pulang dari berlibur. Lebih baik anda beristirahat terlebih dahulu." Kata Justine menyarankan.

    Alan hendak mengatakan sesuatu, tetapi Alexa telah lebih dulu menyela. "Justine benar, kau baru boleh bekerja setelah beberapa hari."

    "Baiklah, seperti apa yang kau katakan, Sunshine." Alan mencondongkan tubuhnya kedepannya dan mencium bibirnya dengan lembut.

    Justine dan yang lainnya menatap Alan dengan tatapan tak percayanya. Mereka benar-benar terkejut setelah melihat tranformasi bos mereka yang luar biasa dan mengejutkan.

    Ya— mereka sangat terkejut melihat bos mereka yang biasanya terlihat kasar dan sombong, kini bersikap manis dan penuh kasih sayang. Mereka merasa jika semua ini hanya seperti sedang bermimpi.

    "Gadis itu telah mengubah bos kita sepenuhnya." Salah satu anak buah Alan berbisik pada rekannya.

    "Bos, saya lupa memberitahu anda tentang hal yang paling penting. Paman Erick akan datang malam ini." Setelah mendengar apa yang Justine katakan.

    Terlihat raut wajah Alan semakin berbinar bahagia.

    "Dia kembali setelah bertahun-tahun. Aku tidak sabar untuk bertemu dengannya." Kata Alan terlihat begitu antusias dan tidak sabaran.

    "Kau tau, Sunshine. Paman Erick sudah seperti tuhan bagiku. Dia menyelamatkan aku, membesarkan aku dan membuatku begitu kuat seperti sekarang. Aku bisa seperti ini, semua karena dia." Alan memeluk pinggang Alexa dan mereka berjalan bersama hingga masuk kedalam kamar.

    Alexa lebih banyak diam dan mendengarkan Alan yang tengah bercerita tentang paman nya itu.

    "Aku juga sangat berterimakasih padanya karena dia telah menyelamatkan aku." Sambung Alan dan mendudukkannya dirinya diatas kursi sofa.

    Sementara Alexa duduk disampingnya dan pria itu menarik pinggang Alexa agar duduk lebih dekat dengannya. "Dia juga pasti akan berterima kasih padamu karena telah memberikan kebahagiaan didalam hidupku."

    Alexa mengangguk dan menunjukkan senyum hangatnya. "Aku mencintaimu."

    "Aku juga sangat mencintaimu, Sunshine." Alan menyentuh dagu Alexa, mengangkatnya dan memberikan ciuman yang lembut tetapi menuntut.

    Alexa bergerak, berpindah posisi duduknya menjadi duduk diatas pangkuan Alan, tanpa melepaskan ciuman bergairah mereka.

    Pinggul sedikit bergoyang maju mundur, dan menggesekkan dirinya menyentuh milik Alan.

    Begitu pula sebaliknya, tangan Alan meraba bagian punggung Alexa dan saat itu mereka kembali bermain, tanpa merasa bosan sedikitpun.

    Sore harinya, Alan menyambut kedatangan pamannya dengan pelukan hangat dan senyuman diwajahnya. Mengenakan setelan jas abu-abu yang rapi, pria itu tetap terlihat tampan meski saat ini dia telah berumur 50 tahun, Erick terlihat lebih muda dari usianya.

    "Senang bertemu dengan paman setelah bertahun-tahun dan harus aku akui, paman terlihat lebih awet muda." Alan memujinya saat mereka telah melepaskan pelukan.

    Erick menepuk pundak Alan dan buka suara. "Keponakanku, kau juga tampan seiring berjalannya waktu. Paman senang sekali, sepertinya kau sedang bahagia." Kata Erick.

    "Aku baru saja memanggilnya. Mungkin, sebentar lagi dia akan datang." Alan meminta Erick untuk duduk dan menunggu pelayan memanggil Alexa untuknya.

    Alan juga ikut duduk bersebrangan dengan Erick.

    "Paman tau? Aku sangat beruntung memiliki dia, itu karena dia berbeda dengan gadis lainya. Dia seorang gadis yang tangguh dan luar biasa. Dia seperti malaikat dalam hidupku. Sepertinya yang paman lihat, dia telah mengubahku." Alan mulai bercerita tentang Alexa pada pamannya, karena dia memang benar-benar bahagia memiliki Alexa.

GADIS BADAS MILIK MAFIA KEJAM✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang