Helikopter telah dinyalakan dan mereka saat ini benar-benar telah mengudara diatas sana. Dengan takjub, Alexa menatap keluar jendela melihat semua pemandangan indah dari atas.
"Bos, sebentar lagi kita akan mendarat." Kata pilot memberitahu.
Alan tersenyum dan mengeluarkan sebuah kain hitam. Alexa mengernyitkan dahinya, bingung.
"Sunshine, aku akan menutup matamu sebelum kita sampai." Kata Alan.
"Kenapa?."
"Karena ini kejutan dan aku ingin menambah kebahagiaan mu." Tangan Alan terulur dan membenahi rambut Alexa yang sedikit berantakan setelah tertiup angin.
"Aku penasaran, tapi aku mau menutup mataku." Alexa menganggukkan kepalanya.
"Kau tau, aku tidak pernah berpikir bahwa aku akan melakukan hal seperti ini untuk seseorang dan aku melakukan ini sekarang karena kau sangat istimewa bagiku. Alexa, aku hanya ingin menghabiskan waktu bersama mu. Aku mencintaimu." Di atas ketinggian, Alan mengungkapkan perasaan yang sebenarnya, menatap gadis itu dengan penuh kasih sayang dan akhirnya mengecup punggung tangan Alexa.
Kemudian Alan mengangkat kain hitam itu, menutup mata Alexa."Aku tidak sabar melihat kejutannya." Kata Alexa, Alan mengecup bibir Alexa setelah ia selesai mengikat penutup mata itu.
Dalam beberapa menit helikopter akhirnya mendarat di helipad sebuah kapal pesiar yang mewah.
"Kita sudah sampai, Sunshine." Alan berbisik ditelinga Alexa dan saat napas pria itu menyentuh kulitnya, Alexa merasa merinding.
Sungguh, pria itu memiliki pengaruh yang begitu besar pada dirinya. Tubuhnya terbakar hanya dengan sentuhannya dan nama panggilan baru untuknya. Alexa menyukainya.
Alan benar-benar berhasil membuatnya merasa diistimewakan dalam segala hal. Sulit di percayai bahwa Alan yang dulu sangat kasar, sekarang begitu memanjakan dirinya.
Ya— Alan telah banyak berubah dan itu semua karena Alexa. Gadis itu merasa di berkati karena memiliki Alan didalam hidupnya. Alan selalu perduli padanya, Alan juga akan melakukan apa pun demi keselamatannya dan yang paling penting dari semua itu, Alan seakan meratukan dirinya.
Setiap menit, bahkan detik. Perasaan cinta Alexa pada Alan diam-diam semakin bertambah besar.
Alan turun dan menuntun Alexa untuk ikut turun dan mengajak berdiri di sebuah pagar di kapal tersebut. Alan berdiri dibelakang Alexa, setelah Alan membuka penutup mata itu. Alexa mengedipkan matanya beberapa kali.
Lalu ia menatap ke sekelilingnya, Alexa terkejut sekaligus merasa senang. 'Ini sangat menakjubkan.' suasananya terasa sangat damai dan seperti Alexa akan menikmati hal itu.
"Apa kau menyukainya, Sunshine?." Tanya Alan.
Alexa berbalik dan tersenyum riang. "Aku sangat menyukai tempat ini, damai sekali." Jawab Alexa tersenyum lebar.
Wajahnya yang bersinar dan matanya yang berbinar-binar adalah bukti bahwa Alexa benar-benar merasa bahagia.
"Ya, aku menyukai semua ini." Alexa sedikit menundukkan kepalanya saat Alan hendak mencium dahinya.
Alan menyentuh dagu Alexa dan mengangkatnya, saling menempelkan dahi mereka. Keheningan selama beberapa saat terjadi diantara mereka, suara ombak yang berdesir seakan mampu menghipnotis pikiran mereka, menyalurkan kedamaian yang luar bisa pada jiwa mereka.
Terkadang Alexa merasa jika hidupnya saat ini hanyalah sebuah mimpi. Dia tidak pernah menyangka. Terkadang ia takut untuk tidur dan setelah ia bangun, maka semuanya akan kembali seperti kehidupan di masa lalunya, karena di sana hanya ada dirinya dan tidak ada orang lain.
Alan menjauhkan dirinya dan menggenggam tangan Alexa, mengajak gadisnya itu untuk pergi ke tempat yang telah dihias sebagai ruang makan.
Anggap saja sebagai sarapan yang romantis.
"Ini sungguh sangat indah." Kata Alexa, pandangannya memperhatikan sekelilingnya.
"Semua keindahan ini tidak bisa menandingi kamu, Sunshine." Bisik Alan dengan suara puraunya. Melingkarkan satu lengannya di pinggang Alexa dan menarik gadis itu agar lebih dekat dengannya.
Sebelah tangannya lagi, terulur dan menyelipkan anak rambut Alexa yang di terpa angin.
"Tuan, semuanya sudah siap." Kata seorang koki, menyadarkan Alan yang tengah memperhatikan wajah cantik Alexa.
Pelayan yang bertugas di sana, menarik kursi dan mempersilahkan Alan dan Alexa untuk duduk.
**
Selesai dengan acara sarapan romantis mereka. Alan mengajaknya duduk di konter bar mini di kapal pesiar tersebut.
Mereka mendentingkan gelas berisi anggur mereka sebelum meminumnya. Hari itu keduanya menghabis waktu untuk mengobrol banyak dan saling mengenal.
Bagi anak buah Alan yang tidak pernah melihat bos nya banyak bicara, mereka akan terkejut sekaligus tak percaya ketika saat ini melihat Alan yang tengah banyak berbicara dengan Alexa.
Tak hanya mengobrol bersama, mereka berdua bahkan sempat berciuman. Alexa tak bisa menahan diri ketika melihat bibir Alan, entahlah itu terlihat menggoda baginya.
"Hari ini anggur menjadi lebih enak dan manis." Kata Alexa setelah mereka selesai berciuman.
Bibir Alan terangkat, membentuk sebuah senyuman. "Benar sekali dan aku ingin lebih." Bisiknya.
Alexa menyeringai. "Baiklah, seperti katamu, Tuan Tampan." Alexa kembali menarik kerah baju Alan, memimpin ciuman mereka karena Alan sangat menyukai keganasan gadisnya itu.
Selama Alexa memimpin, salah satu tangan Alan meremas buah dada Alexa.
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS BADAS MILIK MAFIA KEJAM✓
RomanceDia adalah seorang bos mafia yang kasar, sombong, agresif dan kejam, seorang pria yang benar - benar menakutkan dan di takuti banyak orang. Seakan seluruh dunia berada di bawah kaki nya. Tidak seorang pun yang berani untuk tidak menaati semua perint...