Mereka berdiri didekat kolam, berpelukan dan tenggelam dalam dunia mereka masing-masing. Alan tiba-tiba mengajak untuk berendam ke kolam dan Alexa hanya tersenyum sembari menganggukkan kepalanya.
Alan melahap bibir Alexa yang basah dan segar dengan mendekatkan gadis itu padanya. Jari-jari Alan menggulung rambut Alexa yang basah dan gadis itu menanggapi ciumannya dengan gairah yang sama.
Lidah mereka saling menjelajahi mulut satu sama lain. Sementara tubuh mereka yang basah dan telanjang bergesekan didalam air dingin. Meskipun air itu dingin, nyatanya tubuh mereka terbakar dengan nafsu yang liar. Alan membuat Alexa terengah-engah dengan ciuman itu, dia mencuri jiwanya dengan ciuman itu.Mereka melepaskan ciuman itu dan saling tersenyum, napas mereka terengah-engah setelah ciuman yang mendalam itu. "Aku tidak pernah seperti ini sebelumnya. Apa yang kau lakukan pada ku, Sunshine?." Suara Alan terdengar serak dan itu menambah sesuatu dalam diri Alexa.
"Aku melakukan sama seperti yang kau lakukan padaku, Tuan Tampan." Setelah mengatakan hal itu, Alexa langsung menghisap bibir Alan dengan penuh semangat.
Tak lama, Alan menarik rambut Alexa, membuat gadis itu mendongak dan Alan tak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk menjelajahi leher jenjang Alexa, memeriksa sebuah tanda ciuman diceruk leher gadis itu.
Alexa mengerang, namun hal itu membuatnya ingin terus merasakan jilatan menggelikan yang Alan lakukan pada lehernya.
Saat Alan menggigit ceruk leher Alexa, area kewanitaannya itu terasa berdenyut-denyut dan dia kembali mengerang. Tubuhnya selalu bergetar saat Alan menyentuh dan menciumnya.
Setelah membuat tanda kepemilikan diceruk leher Alexa, pria itu mengecup puncak kepala Alexa sedikit lebih lama, menghirup aroma wangi rambut Alexa. "Kau membuatku gila dengan aroma yang memabukkan, Sunshine." Alan berbisik dan napas hangat pria itu membelai daun telinganya, membuat Alexa merinding.
Alan menggigit daun telinga Alexa, sementara itu tangan kekar menjelajahi punggung Alexa yang basah. "Kau tau apa yang ingin aku lakukan denganmu saat ini?." Tanya Alan berbisik ditelinga Alexa sebelum akhirnya kembali menggigit leher gadis itu, mencengkram lehernya kuat-kuat.
"Apa kau ingin tau, Alexa?." Alan kembali buka suara ketika Alexa tidak sempat menjawab pertanyaannya yang sebelumnya.
"Aku ingin kau melakukan sesuatu yang ingin kau lakukan denganku saat ini." Alexa menyeringai lebar.
Mendengar persetujuan dari Alexa, Alan pun segera melepaskan kaitan bra-nya. Pria itu membebaskan buah dada Alexa dengan melepaskannya dari bra dan melemparkan bra itu masuk kedalam air.
"Kamu sangat cantik dan seksi, Sunshine." Alan memujinya saat menatap buah dadanya dengan hasrat yang mendalam. Tatapannya yang membara membuat napasnya naik turun dan karena itu buah dadanya naik turun. Alan dapat melihat jika puncak pink-nya itu telah mengeras.
Saat berikutnya, kedua tangan Alan meremas buah dada Alexa dan menciumi bahunya dan menggesekkan dirinya ke pinggul Alexa.
"Aahh." Alexa mengerang kenikmatan, meremas kuat rambut Alan, ketika pria dengan kuat menggosok tonjolan kejantanannya ke paha bagian dalam sembari meremas kedua buah dadanya. "Aku sangat membutuhkan mu, Alan." Alexa berbisik dan berharap Alan melakukan lebih dari pada ini.
Alan tersenyum, lalu mencubit kedua puncak pink buah dadanya. "Sebentar lagi kau akan merasakannya, sayang." Alan berbisik, sebelum akhirnya meneruskan ciumannya di leher hingga belahan dadanya, kedua tangannya masih sibuk meremas buah dada gadis itu.
Alan seakan membawa Alexa ke surga kenikmatan dengan sentuhannya, tubuh Alexa menggigil dengan setiap kecupan yang akan berikan hingga Alexa tidak ingin jika Alan berhenti melakukan ini padanya. Alexa tersenyum puas dan ia memejamkan kedua matanya. Gadis itu benar-benar tersesat didalam dirinya.
"Astaga, Aahhh." Alexa kembali mengerang ketika Alan menghisap salah satu buah dadanya dan meremas yang lain.
Tak hanya disitu saja, sembari menghisap. Sebelah tangan Alan masuk kedalam air dan menggesek lipatan kewanitaan Alexa. Rasanya benar-benar luar biasa hingga Alexa sulit untuk menggambarkan perasaannya.
Alexa berharap kejantanan Alan memasuki lipatan miliknya dan sepertinya Alan juga menginginkan hal yang sama. Namun, sebuah ketukan pintu mengangetkan mereka berdua dan dengan raut wajah marahnya, Alan menoleh.
"Aku akan membunuh siapapun yang ada didepan pintu." Melihat raut wajah Alan, Alexa justru terkekeh kecil.
Dan ya, seseorang terus menerus mengetuk pintu, seakan dia tidak takut dengan kemarahan Alan.
"Kita akan membunuh orang itu bersama-sama, tapi sebelum itu kita harus keluar dari kolam." Kata Alexa berjalan menaiki tangga yang terletak di pinggir kolam.
Meski rasanya enggan untuk meninggalkan semua kenikmatan itu hanya karena seseorang yang lancang mengganggu mereka. Alan mau tidak mau akhirnya keluar dari kolam.
"Pakai itu." Alan mengulurkan sebuah bathrobe berwarna merah pada Alexa.
Alexa tersenyum. "Tidak, aku lebih baik seperti ini."
"Tolong dengarkan aku, Alexa." Kata Alan, namun nada bicaranya cukup tenang.
"Tidak." Alexa tersenyum ketika Alan berjalan mendekatinya.
Alan menarik pinggang Alexa agar lebih mendekat, membuat dada mereka yang basah sempat bertabrakan. Mereka berdua saling bertatapan dan saat itu tangan kekar Alan menyentuh pantat Alexa, hasrat yang mengejutkan terasa mengalir. Pria itu menarik agar Alexa lebih dekat lagi dengannya sembari meremas bongkahan nya yang bulat.
Mereka berdekatan dan kembali berciuman. Tetapi sebelum ciuman itu semakin mendalam, dering ponsel Alan yang ada didalam saku kemejanya menganggu momen mereka berdua dan lagi suara ketukan pintu itu, di ketuk menjadi lebih keras daripada yang sebelumnya.
"Pakai ini sebelum ada yang melihatmu telanjang, Sunshine. Karena hanya aku yang berhak melihatmu seperti ini." Kata Alan dengan tegas.
Dan kali ini, Alexa langsung menuruti perintah pria itu.
"Ya benar, hanya kau yang boleh melihat ku seperti ini." Kata Alexa bergegas mengenakan bathrobe itu.
Alan tersenyum ketika akhirnya Alexa mau mendengarkannya.
"Seperti itu gadis baikku." Kata Alan sembari mengikat bathrobe miliknya sendiri
Alan menarik pinggang Alexa dan kedua berjalan mendekati pintu, merasa penasaran pada siapa yang berani menganggu momen mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS BADAS MILIK MAFIA KEJAM✓
RomanceDia adalah seorang bos mafia yang kasar, sombong, agresif dan kejam, seorang pria yang benar - benar menakutkan dan di takuti banyak orang. Seakan seluruh dunia berada di bawah kaki nya. Tidak seorang pun yang berani untuk tidak menaati semua perint...