MENCICIPI MADU TERMANIS 18+

14.3K 83 0
                                    

    "Sekarang waktunya memijat lipatan merah muda milikmu." Alan berbisik di dekat telinga Alexa dan perlahan mulai menggesek tempat paling sensitif nya dengan dua jari didalam air.

    Alexa merasakan kenikmatan yang luar biasa dan menginginkan hal yang lebih dari pada saat ini, inti tubuhnya semakin berdenyut karena Alan. Gadis itu memejamkan matanya dan menikmatinya. Itu sangat menyenangkan bagi Alexa karena selama ini, dia sangat ingin merasakan tangan pria itu menyentuh inti kewanitaannya dan ternyata nikmatnya lebih dahsyat dari apa yang dirinya bayangkan.

    Dengan tangannya yang lain, Alan menuntun kepala Alexa agar mendekat dan ia pun bisa mencicipi bibir manisnya. Alexa melenguh dengan kenikmatan yang luar biasa karena bersamaan dengan itu akan menggesek klisto**nya dengan kuat kedepan dan kebelakang. Sesaat Alan menggesekkan nya secara perlahan dan sesaat kemudian, pria itu menggeseknya dengan cepat atau pun hanya menekankan dengan jari-jarinya.

    Masih tetap berciuman dan memijat milik Alexa di bawah, tangan Alan yang lain meremas buah dada Alexa dan mencubit ujungnya.

    Setelah melepaskan ciumannya, Alan membiarkan Alexa bernapas, sementara dirinya asyik menyelusuri leher jenjang Alexa. Inti kewanitaannya bergetar saat Alan menggigit ceruk lehernya dan menggesek klisto** nya dengan kuat.

    Alexa mengerang keras saat tiba-tiba Alan menjentikkan klistonya dan dia melakukannya dengan cepat, seakan berniat untuk menggoda Alexa dan dia menikmati sensasi yang intens.

    Alexa mengerang dan tanpa sadar mencengkram kuat pundak Alan.

    
    Alan kembali menggeseknya lebih cepat dan tiba-tiba ia memasukkan jari tengahnya kedalam inti kewanitaannya. Napas Alexa tercekat dan matanya melebar  saat pria itu melakukannya tanpa memberi peringatan apa pun. Reflek, kepala Alexa mendongak keatas dan Alan menyeringai melihat Alexa yang menikmati permainannya.

    "Bagaimana perasaanmu, Sunshine?." Suara serak Alan terdengar saat jari tengahnya masih berada didalam inti kewanitaannya.
   
    "Aaahh, A-alan!." Alexa seakan memohon dengan napasnya yang terengah-engah.

    "Katakan sesuatu, Sunshine?!." Alan menyeringai. Pria itu sangat tau apa yang Alexa butuhkan saat ini, tetapi Alan bertingkah seolah merasa tidak bersalah karena telah menggoda Alexa dan sengaja bertanya secara langsung mengenai apa yang gadisnya itu inginkan.

    "Aku ingin kau membuatku cum, Alan." Pinta Alexa.

    "Siap! Seperti katamu, Sunshine." Jawab Alan lalu mengeluarkan jari nya dan  kembali menghantamnya masuk lebih dalam lagi.

    "Aaaaahhhhh! Shit! Alan." Alexa memejamkan matanya dan bibirnya berdesah, semakin kuat mencengkram punggung Alan.

    Alan memasukkan jarinya kedalam area kewanitaan Alexa dengan cepat dan lebih dalam. Dengan ibu jari dari tangannya yang lain, Alan menggesek bagian tengah inti kewanitaan Alexa dengan sangat kuat dan cepat, sembari mencium leher Alexa hingga menuju belahan dadanya.

    "Oh! Alan!." Alexa mengerang lebih keras saat  pria itu menambahkan satu jarinya lagi. Sekarang ia mendorong dua jari untuk masuk kedalam inti kewanitaan Alexa dengan gerakan cepat.

    Kaki Alexa gemetaran dan tubuhnya bergetar, namun tetap saja Alan tidak akan berhenti. Dia membawa Alexa terbang dengan kesenangan yang mendalam.

    Terlihat dari perut Alexa jika gadis itu sebentar lagi akan mengalami orgasme, tetapi tiba-tiba Alan justru malah berhenti menggesek masuk. Dia mengeluarkan kedua jarinya dari inti Alexa.

    Alexa membuka matanya dan dia terlihat kesal. "Kenapa kau berhenti?." Nada bicara Alexa terdengar jika ia seakan tengah marah dan dahinya mengernyit, Alexa frustasi secara sensual. Dia sangat membutuhkan pelepasannya dan Alexa tau betul jika Alan sengaja melakukannya..

    Alan terkekeh kecil dan mencondongkan tubuhnya. Pria berbisik ditelinga Alexa. "Kita mulai lagi." Tangannya sedikit menyentuh inti kewanitaan Alexa yang telah becek dalam air. "Tetapi dengan cara yang berbeda." Sambung Alan.

    Alexa nampak berbinar kegirangan. "Bagaimana?."

    Alan tersenyum dan melihat mata indahnya yang berbinar. "Kau akan segera mengetahuinya." Kedua tangan Alan berada di pinggang Alexa dan menggendong gadis itu naik, keluar dari kolam dan memintanya untuk duduk di tepian kolam. Ya— dengan posisi kaki Alexa yang masih berada di dalam air, Alan meminta gadis itu untuk melebarkan antara kedua pahanya.

    Alan memperhatikan inti kewanitaan Alexa yang sudah basah, Alan lebih menggairahkan bagi Alexa dengan tatapannya yang intens dan mesum.

    "Aku tidak sabar untuk mencicipi madu dari sini, sunshine."

    "Ya, aku juga tidak sabar." Mereka berdua saling tersenyum. Alexa sedikit membungkukkan badannya dan mereka berdua berciuman dengan cepat dan penuh gairah.

    "Berapa lama lagi kau akan membuat ku menunggu, Alan?.". Tanya Alexa begitu mereka melepaskan ciuman itu. Gadis itu terlihat cemberut dari yang sebelumnya..

    "Penantiannya tidak akan sia-sia, Sunshine. Ingat kata-kata ku, semakin lama orgasme tertunda, maka akan semakin menyenangkan." Jawab Alan dengan percaya dirinya sebuah akhirnya memberikan kecupan- kecupan kecil di sekitar paha Alexa.
    
    Gadis itu menikmati setiap sentuhan bibirnya, Alexa juga mengerang pelan. Sementara tangan Alan meremas buah dadanya.

    Alexa menarik napas dalam-dalam, bibirnya tersenyum puas dan seluruh tubuhnya benar-benar gemetar saat bibir pria itu menyentuh inti kewanitaannya yang berdenyut.

  Pertama, Alan memberikan kecupan lembut disana. Barulah setelah itu keduanya tangannya melebarkan paha Alexa dan memeganginya, sementara dirinya sendiri mulai menghisap klisto**nya  seperti dia menghisap sebuah permen lolipop. Alexa mengerang, tangannya mencengkram rambut Alan dan mendorongnya agar semakin masuk.

    Alexa sudah tidak perawan lagi, gadis itu sering melakukan one night stand, tetapi dia tidak pernah merasakan kenikmatan yang luar biasa seperti saat ini. Pertemuan itu dipenuhi dengan nafsu murni dan dan tidak ada yang lain selain Alan, bersama pria itu ada perasaan yang lebih dari sekedar nafsu, ada cinta yang besar dan sejati, ada hubungan yang mendalam antara hati dan jiwa, dan aja juga keinginan yang mendalam.

    Alan membuat Alexa meletakkan kakinya di bahunya. Pria itu sekarang menjilati klist***nya dengan lidahnya yang bergerak lincah.

    "Aaahhhh! Tuan Tampan ini benar-benar nikmat!."

    Sesekali Alan menghisapnya, sedikit menggigitnya, bahkan sesekali dia juga meregangkan nya dengan menahan di antara bibirnya. Lalu akhirnya Alan dapat mencicipi madu yang menetes dari inti kenikmatan gadis itu, yang langsung masuk kedalam mulutnya..

    Alan mendorong lidahnya dan menggesek klisto***nya dengan ibu jarinya, cepat.

    Hingga tibalah Alexa kepelepasan keduanya.

    Alexa mengerang keras. "Aaahhh! Alan! Aku mohon jangan berhenti! Jangan berhenti!." Alexa menjambak rambut Alan.

    "Aahh! Fuvk!." Alexa berteriak saat orgasme dan mengeluarkan banyak madu hingga memuncrat di wajah tampan Alan.

    Gadis itu nampak berkeringat dengan napasnya yang terengah-engah, dia kelelahan. Sementara Alan masih sibuk menghisap madunya.

GADIS BADAS MILIK MAFIA KEJAM✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang