Ketika Alexa mengingat apa yang Alan lakukan pada bibinya, dengan gesit Alexa berbalik badan dan mendorong Alan dengan marah. "Kenapa kau menyakiti Bibiku, dasar monster?."
"Karena aku iblis." Kata Alan, mata gelapnya tertuju pada Alexa.
"Oh, lalu kenapa iblis mau menjaga seorang gadis dan memintanya untuk ikut bersama dengan alasan ingin melindungi?." Alexa bertanya, menatap nya secara intens. Tanpa Alan tau jika bibir Alexa membentuk seringaian konyol.
Alan mengabaikan pertanyaan Alexa dan balik bertanya dengan nada yang cukup tegas. "Kau ingin ikut denganku atau tidak?."
"Tidak." Alexa sangat kesal dengan sikap Alan yang keras, gadis itu mengalihkan pandangannya dari Alan dan melipat kedua tangannya didepan dada.
"Sekarang jangan salahkan aku untuk ini." Alan memperingatinya, berjalan mendekati Alexa sembari melepaskan ikat pinggangnya, dengan tatapan tajamnya terus terpaku pada Alexa, membuat gadis itu kebingungan.
Tatapan itu memberikan efek yang begitu mendalam dan ajaib pada dirinya sehingga Alexa tak bisa mengabaikannya.
Alan menarik sabuk itu keluar dari sampulnya, memegang gesper dan dengan cepat memutar nya. Alan menggenggam kedua tangan Alexa dibelakang punggung gadis itu dan mengikat pergelangan tangannya dengan sabuknya sebelum Alexa dengan kuat memberontak. Alexa berjuang agar bisa lepas dari Alan sembari mulutnya yang sibuk mengutuknya.
"Berhenti melawan, gadis nakal." Tegur Alan. Rahang tegasnya terkantup, wajahnya dipenuhi amarah yang tak terkendali.
Alexa berhenti melawan dan menutup matanya saat tak sengaja kejantanan pria itu menggesek pantatnya. Alexa sangat menginginkan dia, tubuhnya terbakar oleh hasrat yang mendalam, napasnya menjadi berat. Setiap sel kulit ditubuhnya mendambakan sentuhan pria itu.
"Aku melindungi diri ku sendiri." Bisik Alan, menyentuh rahang tak seberapa milik Alexa. "Jika seseorang menemukanmu, kau mungkin akan mengungkapkan rahasia tentangku yang kau tau pada mereka. Jadi, jangan berpikir lebih."
"Berhenti membuat alasan, pengecut." Geram Alexa pada Alan.
Alan mengernyitkan dahinya dan mengarahkan pandangan tajamnya pada Alexa.
"Kenapa? Aku benar, kan? Kau pengecut, Tuan Alan Delano." Alexa kembali mencibirnya dan semakin membuat Alan marah.
"Sepertinya aku juga harus menutup mulutmu, karena kau sudah cukup membuatku kesal dengan ocehanmu." Kata Alan sembari meletakkan jari telunjuknya dibibir Alexa.
Alexa menarik tangan Alan dan kembali buka suara. "Lakukan apa saja, aku tidak perduli." Dia mengalihkan arah pandangnya, merasa kesal dengan sikap keras kepala pria itu karena dia tetap tidak mau mengakui jika dia perduli padanya.
"Kau memaksaku melakukan ini." Kata Alan, melonggarkan dasinya, dahinya mengernyit karena marah.
Dia berjalan dibelakang Alexa dan setelah ia melepaskan dasinya, Alan langsung menutup mulutnya dengan itu. Alan pun kembali membuat dirinya agar berhadapan dengan Alexa. "Sudah waktunya kita berangkat, sayang." Dia mengangkat tubuh ringkih Alexa, seperti menggendong karung berang di bahunya.
Sementara Alexa yang masih terkejut mulai menendang-nendang Alan dan mencoba melepaskan diri. Alan tersentak saat Alexa tanpa sengaja memukul kejantanannya yang tersembunyi di balik celananya.
"Jika kau tidak ingin aku memukul lagi, cobalah bersikap baik." Alan memperingati Alexa dengan nada yang tegas, melangkah keluar dari rumah Alexa dan membiarkan gadis tak berdaya itu, mengerang frustasi.
Ketika Alan telah sampai di dekat mobilnya, sopir terlihat bergegas membukakan pintu untuk bos nya itu. Alan memasukkan Alexa dan duduk disampingnya.
Setelah duduk, Alan menyeringai sembari menoleh kearah Alexa. "Kau terlihat sangat cantik seperti ini." Setelah mengatakan hal itu dan terkekeh melihat wajah kesal Alexa, Alan bergerak mendekati gadis itu untuk membisikan sesuatu. "Jika seseorang menantangku, maka aku akan melakukan ini karena aku iblis." Alan memperlihatkan raut wajahnya datar.
**
Alan melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar dan melemparkan Alexa keatas tempat tidur. "Tetaplah dalam keadaan seperti ini, maka kau akan mengerti bagaimana cara berbicara denganku."
Alexa tetap memperlihatkan raut wajah kesalnya, namun tiba-tiba wajahnya pucat saat ia kembali teringat kilasan masa kecilnya yang mengerikan terlintas di benaknya.
Seorang gadis kecil terbaring dilantai yang dingin disebuah ruangan yang gelap, dalam keadaan tubuh yang terikat, perasaannya hancur dan kesepian. Matanya yang kecil dan wajah cantiknya yang polos di penuhi dengan kesedihan yang luar biasa. Dia merintih kesakitan saat seorang wanita datang dan memukuli tanpa ampun dengan tongkat.
Alexa mulai bergemetaran dengan keringat deras mengucur di dahinya, mengingat masa lalunya yang mengerikan. Alan yang memperhatikan kondisi Alexa, langsung berjalan mendekatinya. Dia terlihat cemas dan segera membukakan ikatan ditangan Alexa dan dasi yang membungkam mulut gadis itu.
Alexa menggenggam kemeja Alan, napasnya berat dan gemetar. Merasa ngeri melihat hal yang seperti ini, Alexa tidak tau mengapa dia bisa bereaksi seperti ini ketika teringat dengan hal itu.
Sementara itu, Alan merasa ingin menghiburnya, tetapi ia sendiri tidak tau harus melakukan apa. Pikirannya berputar-putar, melihat Alexa dalam keadaan yang seperti ini, Alan tidak menduga apa yang dia lakukan membuat Alexa akan seperti ini.
Ya— Alan benar-benar bingung karena ia tidak pernah menghibur siapapun sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS BADAS MILIK MAFIA KEJAM✓
RomanceDia adalah seorang bos mafia yang kasar, sombong, agresif dan kejam, seorang pria yang benar - benar menakutkan dan di takuti banyak orang. Seakan seluruh dunia berada di bawah kaki nya. Tidak seorang pun yang berani untuk tidak menaati semua perint...