Gadis itu meringis ketika cahaya matahari pagi menggelitik matanya, tetapi saat melihat wajah damai Alan yang tengah tertidur nyenyak, senyuman indah terlihat di wajahnya
Melingkarkan tangan erat di pinggang Alexa, menempatkan wajahnya di lekukkan lehernya, Alan mendengkur pelan, seperti bayi. Napas hangat pria itu menerpa kulit lehernya, membuat seluruh tubuh Alexa merinding. Apalagi Alexa hanya mengenakan baju malam yang sangat pendek dan tipis.
"Aku tidak menyangka kau menyimpan begitu banyak rasa sakit didalam dirimu. Kemarin saat aku melihat begitu bersedih, jiwaku ikut menangis mendengarkan cerita masalalu mu." Alexa berbisik, menatapnya dengan cinta yang besar dimatanya dan dengan lembut membelai rahang tegas Alan.
"Jika aku tau sebelumnya bahwa kau sangat membutuhkan aku, aku tidak akan mengambil banyak waktu untuk langsung menerimamu." Lagi, Alexa kembali berkata dengan suara yang lirih dan kemudian mencium puncak kepala Alan.
Dalam hatinya, Alexa berjanji pada Alan jika dia akan selalu membuat Alan bahagia.
"Aku akan mengisi hidupmu dengan banyak cinta sehingga kamu akan melupakan semua rasa sakitmu." Saat Alexa mengatakan nya, ternyata Alan telah terbangun dan dia mendengar setiap kata yang keluar dari mulut Alexa.
"Kau sudah bangun?." Alexa terkejut ketika melihat Alan bergerak, berbalik dan menatap kearahnya. Pria itu tiba-tiba menciumnya dengan liar seolah dia sudah merasa lapar. Lidahnya menjelajahi setiap sudut mulut Alexa, sementara tangannya meraba kulit Alexa.
Gadis itu hanya diam dan menikmati ciuman itu, mengerakkan tangannya untuk mencengkram rambut Alan.
"Kau sudah mengisi hidupku dengan banyak cinta, Sunshine. Terima kasih banyak." Alan melepaskan ciuman mereka dan bernapas sebanyak mungkin. Mereka terengah-engah setelah ciuman yang intens itu.
"Tapi sekarang aku akan menunjukan padamu cinta sejatiku."
Alan mengernyitkan dahinya. "Apakah yang sebelumnya itu palsu?."
"Dasar!." Alexa memukul dada bidang Alan dan Alan justru malah tertawa.
"Bagaimana kamu bisa berpikir bahwa cintaku palsu?." Alexa mengeluh.
"Aku hanya bercanda, Sunshine."
"Sekarang bangun dari tubuhku, aku akan menemui pelayan untuk menyiapkan sarapan karena aku sangat lapar." Kata Alexa.
"Bisakah kita bermain sebelum sarapan? Saat ini aku hanya ingin memakan dirimu." Suara serak puraunya terdengar dan ibu jari Alan mengusap bibir bawah Alexa.
Alexa mendorong dada Alan. "Tidak! Sarapan dulu karena aku sangat lapar. Perutku keroncongan, Alan."
Alan mengecup bibir Alexa sekilas. "Oke baiklah, tapi bagaimana kalau kita sendiri yang memasak?."
"Itu ide bagus."
"Setelah itu aku akan memakan mu." Kata Alan lalu menyeringai.
"Siapa yang akan menghentikan mu? Kau bisa memiliki aku kapan pun yang kau mau karena aku milikmu sepenuhnya." Balas Alexa.
Alan beranjak dari sisi Alexa. "Kalau begitu ayo pergi!." Katanya dengan penuh semangat. Melompat dari tempat tidur dan buru-buru membawa Alexa kedalam pelukannya menuju kamar mandi.
***
"Apa kau gila? Turunkan aku sekarang juga." Alexa memukul dada Alan agar pria itu mau menurunkan dirinya.
Pasalnya setelah mereka selesai mandi, Alan kembali menggendong Alexa menuju dapur.
"Aku memang tergila-gila padamu, Sunshine. Tapi aku tidak ingin melepaskan.
"Ah! Tuan, mengapa anda repot-repot sampai datang ke dapur." Seorang koki dan beberapa pelayan menundukkan kepalanya didepan Alan.
"Kalian semua bisa pergi dan pastikan tidak ada seorang pun yang boleh masuk atau pun mengintip." Kata Alan dengan raut wajah datarnya.
"Tapi kami telah menyiapkan sarapan untuk Anda, Tuan dan Nona." Kata koki tersebut.
"Itu untuk kalian saja! Jadi, bisakah kalian pergi?." Tanya Alexa berjalan mendekati lemari pendingin.
Dan ya— koki dan para pelayan pun mengikuti perintah Alan, mereka pergi dari dapur dan memastikan jika tidak ada seorang pun yang mengganggu tuan mereka didalam.
"Kemarin, kita lupa tidak menambah dapur sebagai tempat kita bermain." Kata Alan.
"Jangan khawatir kita masih punya banyak hari untuk menandai setiap tempatnya." Kata Alexa menyeringai.
Mereka membuat sandwich, telur dadar dan smoothie cokelat. Saat itu Alexa sengaja mencelupkan jarinya kedalam toples berisi selai coklat sembari membuat smoothie dan menghisap jarinya secara erotis untuk menggodanya.
"Hentikan, aku akan lupa jika kau sedang menginginkan sarapan dan memilih memakan mu sekarang juga." Alan memperingatinya dengan tegas, dia berdiri disisi lain dan memotong sayuran untuk sandwich.
Alexa menyeringai dan menghisap jarinya lagi setelah mengambil selai. Alan berjalan menghampirinya dengan langkah panjang dan langsung memeluk pinggangnya, membuat Alexa merasa gemetar dengan sentuhannya, seperti biasa."Sekarang aku akan memakan mu, barulah setelah itu kita sarapan."
"Baiklah, karena aku sudah baru saja memakan salad, jadi sekarang aku tidak lapar." Alexa lalu menggigit bibir bawahnya dengan seksi.
Tangan Alan meraba hingga ke punggung Alexa dan melepaskan bra yang gadisnya itu kenakan, tangannya yang lain masih memeluk pinggang Alexa. Alan melemparkan bra itu kelantai dan menyeringai lebar.
Tangannya beralih membuka kaos dengan size besar yang Alexa kenakan. Dan berbinar ketika melihat dua buah kembar yang sangat ia inginkan. "Kau sangat cantik! Sekarang aku akan meletakkan selai ini disini dan menjilatinya."
Pria itu meraih toples berisi selai dan langsung menuangkannya di atas buah kembar Alexa tanpa ragu dan gadis itu juga terlihat tak merasa keberatan.
Setelah dirasa cukup, Alan kembali meletakkan toples tersebut, membungkuk badannya dan mulai menjilati buah kembar Alexa sebelum akhirnya, menghisapnya dengan liar dan lapar.
Alexa mengerang merasakan kenikmatan yang luar biasa, kepalanya mendongak, sementara tangannya menekan kepala Alan.
"Aku ingin seperti ini setiap pagi, Sunshine." Bisik pria itu didekat bibir Alexa.
Mengoleskan coklat dibibir Alexa dan menyedotnya. Selain mencicipi coklat Alan juga sekaligus mencium bibir Alexa. Menarik tengkuk nya agar semakin mendekat. Dan tubuh mereka saling menempel.
Lalu Alan dengan cepat membalikan tubuh Alexa dan membuat gadisnya itu membungkuk kedepan, dengan posisi tubuh Alexa berada diatas meja.
Tangan Alan mencengkram leher Alexa, membuat tubuh gadis itu terdongak keatas. Sementara tangannya yang lain meraih toples dan menuangkan selai coklat itu ke punggung Alexa hingga selai tersebut menetes di pant** nya. Tak menunggu waktu yang lama, Alan pun mencondongkan tubuh kedepan untuk menjilat dan menghisap coklat yang berada di punggung Alexa, membuat terkekeh geli sekaligus mengerang, dia sangat menikmatinya.
Seakan tak bisa diam, tangan Alan membuka kancing celana pendek Alexa dan melepaskannya, tak ketinggalan juga celdam Alexa dan menariknya kebawah dengan bantuan kakinya. Selain itu, Alan juga melepaskan celaka boxernya sendiri.
Pria itu memasukan kejantanannya dari belakang tanpa memberikan peringatan apa pun pada Alexa dengan mencengkram pinggul gadisnya itu.
"Arrghh." Alan mendesah begitu miliknya baru saja dimasukkan, setelah memasukan miliknya kedalam inti kewanitaan Alexa sepenuhnya, Alan berbisik. "Aku mencintaimu, Sunshine."
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS BADAS MILIK MAFIA KEJAM✓
Storie d'amoreDia adalah seorang bos mafia yang kasar, sombong, agresif dan kejam, seorang pria yang benar - benar menakutkan dan di takuti banyak orang. Seakan seluruh dunia berada di bawah kaki nya. Tidak seorang pun yang berani untuk tidak menaati semua perint...