Alan membuka pintu dan bertanya pada Justin dengan nada tegasnya. "Hal apa yang begitu mendesak hingga kau menggangu ku, ketika aku sudah melarang mu?."
"Justine, seharunya kau tidak mengganggu kami." Kata Alexa yang berdiri disamping Alan.
Justine sebelumnya terkejut melihat penampilan mereka yang hanya mengenakan bathrobe, namun ia ikut bahagia karena itu artinya hubungan diantara Alan dan Alexa baik-baik saja.
"Maaf, tapi Bos kita terlambat untuk rapat penting."
"Tunda rapatnya! Karena kau tau jika aku sekarang memiliki pekerjaan yang lebih penting dari rapat itu." Mendengar perkataan Alan, Alexa tersenyum lebar dan matanya berbinar. Alan tak sungkan membius tangan Alexa dan membuat gadis itu semakin terlihat berseri-seri.
Senyuman nakal terlihat di wajah Alexa saat tiba-tiba sebuah ide nakal muncul di benaknya. Dia melepaskan cekalan tangannya dengan Alan dan berdiri di bagian pintu sebelah yang tetap tertutup. Jika dilihat dari posisinya, Justine menjadi tak bisa melihat apa yang Alexa lakukan.
Alan mengernyitkan dahinya ketika bingung dengan tingkah Alexa. Tetapi gadis itu malah mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum nakal.
Kedua mata Alan terbelalak ketika melihat Alexa yang melepaskan ikatan tali bathrobe dan memperlihatkan lekuk tubuhnya yang telanjang. Alan pun segera mengalihkan pandangannya pada Justine."Bos, saya ikut senang melihat anda bersama dengan Alexa." Kata Justine dan Alan yang menunjukkan senyum tipisnya.
Sementara itu, Alexa mengalihkan perhatian Alan dengan menggigit bibir bagian bawahnya secara erotis dan menyeluruh rahang hingga belahan dadanya, menatap Alan dengan tatapan menggoda.
"Justine, pergilah! Kita akan bicara nanti." Justine menganggukkan kepalanya dan akhirnya pergi meninggalkan Alan dan Alexa.
Setelah Justine pergi, Alan bergegas menutup pintu dan menoleh kearah Alexa. Bibirnya membentuk senyuman yang C'bul.
"Dasar gadis nakal." Alan membalikan tubuh Alexa dengan menggenggam lengannya. Sekarang posisinya Alan berdiri di belakang Alexa. "Kau menggodaku, sekarang giliranku." Alan menggenggam tangan Alexa dibelakang punggung gadis itu dan bisik ditelinga, mengirimkan sebuah getaran ke tulang punggungnya dan matanya berkilau merasa gembira. Alexa sangat tidak sabar untuk melihat apa yang akan Alan lakukan.
Alan menarik ikat pinggangnya dan mengikat erat pergelangan tangan Alexa.
Sekarang Alan membalikan tubuh Alexa menghadap kearahnya. Dan mendorong pelan gadis itu hingga Alexa bersandar didinding.
Alan mencondongkan tubuhnya ke arah Alexa setelah menempelkan tangannya di dinding di samping wajah Alexa. Alan bergerak lebih dekat dengannya dan detak jantungnya semakin berdetak cepat.
Alan hanya membelai bibir Alexa, tidak menciumnya dan saat Alexa bergerak untuk menciumnya, Alan tiba-tiba menjauh darinya. Raut wajah Alexa tertekuk dan terlihat kesal.
Alan menyeringai. "Tidak secepat ini, Sunshine." Kata Alan dengan nadanya yang menggoda.
"Jika tanganku tidak terikat, aku akan menarikmu dan mencium mu." Kata Alexa berusaha membuka ikatan talinya.
Kali ini Alan mendekatinya dan sedikit menekan bibir bawahnya diantara giginya dan merenggangkan nya. Tetapi ketika Alexa hendak menciumnya, Alan kembali menjauh.
Alexa mengernyitkan dahinya. "Alan hentikan dan cium aku sekarang." Alexa menggeram kesal.
Alan menarik pinggang Alexa dan membuat gadis itu berada dekat dengannya. "Kau seharusnya tidak menggodaku seperti itu tadi, Sunshine. Bagaimana jika Justine melihatmu?."
Setelah mendengar kata-kata Alan, Alexa pun terdiam.
"Aku yakin kau tidak akan pernah membiarkan siapapun melihatku seperti ini." Jawab Alexa dengan sangat percaya diri, menatap matanya Alan secara mendalam..
Saat berikutnya mereka berdua kembali berciuman. Alexa melepaskan ikatan tangan nya dan mengalungkannya dileher Alan. Dan Alan memperdalam ciuman itu setelah ia menarik pinggang Alexa lebih dekat dengannya.
Alexa melenguh saat Alan mencium sembari memijat buah dadanya. Mereka berdua menjadi terengah-engah, tetapi belum siap melepas ciuman itu. Keduanya berciuman dengan liar seolah tidak ada hari untuk esok dan hidup mereka bergantung pada ciuman itu.
Alan meremas pant** Alexa dan menggesek dirinya ke area bagian dengan selang**** nya. Menciuminya dengan liar.
"Bibirmu terasa lezat sekali, Sunshine." Alan melepaskan ciuman mereka, namun karena posisi mereka yang cukup dekat. Deru napas Alan mengenai bibir Alexa.
"Potong copy-paste, Tuan tampan. Aku juga suka sekali mencium bibirmu."
***
Mereka mengenakan pakaian didalam walk in closet milik Alan setelah pria itu mengajak Alexa kedalam kamarnya. Dan Alan memberikan kaos barunya untuk Alexa kenakan.
"Boleh aku menanyakan sesuatu padamu?."Alan tiba-tiba bertanya dan suaranya memecahkan kesunyian.
"Ya, tentu saja." Jawab Alexa sembari mengenakan kaos Alan.
"Apa yang terjadi padamu, di hari dimana aku memaksaku untuk ikut pulang bersamaku?." Setelah mengetahui apa yang Alan tanyakan, raut wajah Alexa menjadi terlihat bersedih.
Ingatan mengenai masa lalunya mulai berputar dibenaknya. Alan memperhatikan setiap ekspresi gadis itu dengan cermat. Dia ingin tahu segalanya tentang Alexa dan dia juga ingin menghilangkan semua rasa sakit itu. Tetapi untuk langkah pertamanya, Alexa perlu berbagai segalanya dengannya.
Alan ingin tau segalanya mengenai Alexa.
Sementara itu,. Alexa menutup mata dan mengepalkan tangannya untuk mencoba menenangkan dirinya. Gadis itu menghela napasnya panjangnya dan kembali membuka matanya.
"Tolong, aku tidak ingin membicarakan hal ini." Alexa menatap kearahnya dan ia bisa melihat kekecewaan diwajah Alan. Alexa pun berjalan menghampirinya. "Bukan berati aku tidak ingin berbagi denganmu, aku ingin berbagi segalanya. Tapi, hanya saja aku tidak ingin mengingat masa laluku. Aku harap kau mengerti." Alexa menunduk sembari memilin jemarinya.
"Tidak yang bisa memahami hal ini lebih baik daripada aku. Aku juga memiliki masa lalu yang mengerikan dan yang tidak ingin aku ingat, tapi aku ingin tau segalanya tentangmu karena aku ingin menyembuhkan mu, Sunshine. Aku ingin kau berbagi rasa sakitmu dan jadikan aku milikmu, bodoh!." Sebelah tangan Alan menyentuh pipi Alexa dan menatapnya dengan intens.
Alexa tersenyum kecil padanya. "Mungkin suatu hari nanti aku akan berbagi denganmu. Tapi untuk saat ini, aku hanya ingin melakukan hal lain."
"Apa?." Sebelah alis Alan terangkat dan ia terlihat penasaran.
Alexa mendekat dan menempelkan kepalanya didada Alan. "Mendengar detak jantungmu yang menenangkan." Jawab Alexa dan dengan gembira memeluknya.
Alan memeluknya dan Alexa meringkuk dalam pelukannya yang hangat, merasa begitu damai mendengarkan detak jantung Alan.
Sementara Alan, membungkuk mengecup puncak kepala Alexa sedikit lebih lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS BADAS MILIK MAFIA KEJAM✓
RomanceDia adalah seorang bos mafia yang kasar, sombong, agresif dan kejam, seorang pria yang benar - benar menakutkan dan di takuti banyak orang. Seakan seluruh dunia berada di bawah kaki nya. Tidak seorang pun yang berani untuk tidak menaati semua perint...