Di sore hari, mereka berdua saling berpelukan di sebuah ayunan jaring sembari memperhatikan matahari terbenam. Ada ketenangan yang menyejukkan saat ini dan mereka tersenyum puas. Alexa mengenakan bikini one piece berenda merah dan Alan hanya mengenakan celana boxer dan bertelanjang dada. Angin dingin membelainya mereka, membuat mereka merasa merinding. Mereka benar-benar tenggelam dalam pelukan hangat dari satu sama lain.
"Aku tidak menyangka menyaksikan matahari terbenam akan seindah ini." Suara purau Alan memecah kesunyian saat dia berbisik ditelinga Alexa, sementara Alexa hanya tersenyum padanya. Mendongak menatap mata tajam Alan.
Alan meraih dagu Alexa dan mencium bibir gadis itu dengan lembut. "Dan aku tidak pernah mengira bersama dengan seseorang akan membuat hatiku merasa lebih tenang."
Alexa tetap tersenyum mendengarkan perkataan nya.
"Bolehkah aku menanyakan sesuatu padamu jika kau tidak keberatan?." Tanya Alan dengan nadanya yang terdengar serius.
"Tentu."
"Berjanjilah padaku, kau tidak akan pernah mengusirku dari hidupmu." Kata Alan meminta Alexa untuk berjanji. Ibu jarinya membelai pipi Alexa, menatap matanya dengan lekat dan penuh kasih sayang.Matanya melembut setelah mendengar permintaan Alan. Ini pertama kalinya seseorang meminta dirinya untuk tetap tinggal bersamanya dan ini pertama kalinya seseorang meminta untuk tidak meninggalkan nya.
Alexa hanya memeluknya dan menyandarkan kepalanya dada bidang Alan dan saat ini mendengarkan detak jantung Alan yang menenangkan, sebuah senyuman cantik tersungging di wajahnya.
"Bahkan jika aku mau, aku tidak bisa menjauh darimu." Balas Alexa berbisik.
Perlahan Alexa mengecup dada bidang Alan dan bersamaan dengan itu Alan semakin erat memeluk Alexa, tak lupa mengecup puncak kepala gadis itu. Alan tidak pernah menyangka hidupnya akan begitu indah. Sekarang dirinya tidak akan pernah kehilangan Alexa ntuk selamanya. Alexa adalah satu-satunya kebahagiaan hidupnya dan dia benar-benar sinar matahari baginya.
"Kau tau? Tadinya aku tidak suka matahari terbenam." Kata Alan.
Sebelah alis Alexa terangkat. "Kenapa?.""Karena itu melambangkan sebuah akhir. Tapi saat ini dengan memilikimu, sebagai sinar matahariku, aku menganggap ini adalah hal yang indah." Alan kembali menarik dagu Alexa dan menciumnya.
Dan beberapa saat kemudian Alan mendapati jika Alexa telah tertidur. Dari wajah ia terlihat begitu kelelahan, padahal jelas sekali gadisnya itu tidak melakukan pekerjaan berat.
"Meski pun sedang tidur, wajahmu tetap terlihat cantik." Kata Alan pada dirinya sendiri sembari menyelipkan anak rambut Alexa dan memberikan ciuman lembut di kening gadis itu.
Seakan bisa merasakan sentuhan bibir Alan, Alexa tersenyum dalam tidurnya.
Angin dingin bertiup kencang dan Alexa menggigil dalam pelukannya karena kedinginan, oleh karena itu Alan berdiri dan menggendongnya untuk membawanya masuk kedalam kamar dikapal pesiar.
Alan membaringkan Alexa di tempat tidur disalah satu kamar mewah dan dirinya sendiri pun juga berbaring di samping Alexa, memeluknya dengan erat.
Alan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan tubuh Alexa dan tidur bersama gadisnya.
***
"Tidak! Tidak! Tolong, jangan tembak dia! Tolong!." Alan terbangun dari mimpi buruknya sambil berteriak dan meneriaki nama Alexa. Tanpa sadar air matanya mengalir dan dia terlihat berkeringat, napasnya terengah-engah dan menggigil karena ketakutan.
Dia merasakan rasa sakit yang luar biasa dihatinya saat mengingat kejadian yang ada didalam mimpinya tadi.
Setelah bertahun-tahun, ini adalah pertama kalinya dia terbangun dari mimpi buruknya, Alan merasa takut kehilangan seseorang.
Sementara itu, Alexa terbangun dari tidurnya ketika dia mendengar teriakan Alan. Matanya terbelalak kaget saat dia melihat Alan dalam keadaan berantakan.
"Alan, apa yang terjadi?." Alexa terlihat cemas dan menangkup wajah Alan. Mendengar suara Alexa, Alan langsung memeluknya kedalam pelukan yang erat.
Alan tidak menangis, tetapi air matanya mengalir bercampur dengan keringat terus mengalir di wajahnya dan karena itu Alan semakin mengencang cengkramanya. Menyakinkan dirinya sendiri, bahwa Alexa ada bersamanya dan itu hanya mimpi buruk.
"Aku berpikir akan kehilangan mu."
"Alan, tenanglah. Santai saja, aku ada disini. Kau tidak akan pernah kehilangan aku." Alexa menyakinkannya dengan tenang, mengusap punggung Alan dengan lembut. Meskipun dia bisa merasakan kegelisahan dari pria itu, dia bisa melihat sisi hancur dari pria itu. Alexa ingin menanyakan banyak hal, tetapi pertama Alexa perlu menenangkan Alan.
Prioritasnya adalah membuatnya mengerti bahwa apa pun yang terjadi, dirinya tidak akan pernah meninggalkan Alan. Dia akan tinggal bersamanya.
Alexa mencium bahunya dengan lembut dan mengusap punggungnya, tetap menenangkan Alan. Ciuman Alexa yang menenangkan itu memberi Alan sebuah perasaan yang mampu membuat Alan merasa lega.
Dia tau mimpi buruk ini tidak pernah membuat orang dapat merasa tenang, Alan sendiri mengetahuinya. Tetapi yang ia butuhkan saat ini hanyalah sebuah kepastian.
Kondisi Alan yang sepertinya ini membuat hati Alexa menjadi tidak tenang. Dia ingin menenangkannya dengan cara apa pun. Tidak sekali pun Alexa mencoba melepaskan pelukannya, gadis itu tau jika Alan saat ini sangat membutuhkan dirinya.
Setelah waktu yang cukup lama. Alexa mencoba melepaskan pelukan mereka, tetapi Alan tidak membiarkan Alexa melakukan itu. Alexa menghela napasnya dan berbisik. "Sayang, biarkan aku melihat wajahmu."
Alan menggelengkan kepalanya. "Aku tidak mau, aku tidak akan membiarkan mu pergi." Kali ini Alexa merasa jika yang ia peluk saat ini bukanlah Alan yang selalu bertindak kasar pada bawahannya, melainkan Alan dalam versi anak kecil yang manja padanya.
Namun, hal ini tidak bisa dibiarkan cukup lama, karena Alan akan lebih lama berada di dalam ketakutannya. Tak ada pilihan lain, Alexa pun dengan paksa melepas pelukannya dari Alan dan menangkup wajah tampan pria itu dengan kedua tangannya. "Aku selalu bersamamu dan aku tidak akan pernah meninggalkan mu." Alexa menyatakan hal tersebut dan mulai mencium setiap inci wajah Alan.
"Aku akan selalu bersama mu." Kata Alexa, mengecup dahi alan. Begitu seterusnya setiap dia mengecup wajah pria itu.
"Tapi bagaimana jika kau pergi dariku? Aku tidak bisa hidup tanpa mu, Sunshine."
Sambil menghembuskan napasnya dalam-dalam. Alexa buka suara. "Tatap mataku, Alan." Pinta gadis itu dengan tegas. Alan menurut, dia menatap sepasang bola mata lentik milik Alexa. "Tidak akan dan percayalah padaku." Gadis itu meletakan tangannya di jantung Alan dan senyum tipis muncul diwajah Alan.
"Jantung kita berdetak dengan selaras, bukan?." Alexa bertanya dan Alan menganggukkan kepalanya. "Selama jantung kita berdetak, aku tidak akan pernah pergi meninggalkanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS BADAS MILIK MAFIA KEJAM✓
RomanceDia adalah seorang bos mafia yang kasar, sombong, agresif dan kejam, seorang pria yang benar - benar menakutkan dan di takuti banyak orang. Seakan seluruh dunia berada di bawah kaki nya. Tidak seorang pun yang berani untuk tidak menaati semua perint...