Masalalu Yang Mengerikan

4.9K 45 0
                                    

    Alan dan Alexa tengah duduk di tepi kapal pesiar. Alexa duduk di antara kedua kaki Alan, menyadarkan punggung sekaligus kepalanya didada bidang Alan, sembari mendengarkan detak jantung pria itu dan menggambar abstrak dengan jari di paha mulusnya.

    Mereka berusaha tersenyum puas setelah melakukan kesibukan mereka bersama hari ini.

    "Aku mencintaimu, Sunshine." Tak pernah bosan, Alan selalu mengatakannya karena cintanya yang begitu besar pada Alexa.

    "Aku juga mencintaimu, Tuan Tampan." Jawab Alexa, kembali memfokuskan dirinya dengan suara detak jantung Alan yang sedikit tersamarkan dengan suara ombak.

    "Kau tidak akan pernah meninggalkan ku, bukan?." Alan bertanya dengan suaranya yang lembut dan Alexa menggelengkan kepalanya.

    "Jika sekali lagi kau bertanya seperti itu padaku, aku akan menendangmu sampai kau jatuh ke laut." Alexa memperingatinya dengan tegas.

    Alan terkekeh kecil, melihat sikap berani Alexa.

    "Katakan saja apa yang sedang mengganggu mu, kita bisa membicarakan itu bersama." Alexa meraih tangan Alan dan memasukan jarinya di sela-sela jari Alan.

    Mereka mungkin belum terlalu lama mengenal, tetapi Alexa tau jika ada sesuatu yang benar-benar tengah mengganggu pikiran Alan. Berulang kali, Alexa menanyakan pertanyaan itu pada Alan, tetapi Alan hanya menatapnya dengan membisu.

    Setelah beberapa saat dalam keheningan, Alan menarik napasnya dalam-dalam dan mengencangkan cengkraman nya di pinggang Alexa.

    "Sebenarnya aku takut kehilanganmu karena masa laluku."

    Saat Alan menyebut tentang masa lalu, Alexa mengangkat kepalanya dari dada Alan dan menatapnya.

    "Ceritakan semua, nanti kau pasti akan merasa jauh lebih baik." Kata Alexa menyentuh rahang tegas Alan.

    Gadis itu memperhatikan jika saat ini Alan seperti seorang pria yang lemah.

    "Ayah dan ibuku adalah seorang agen rahasia. Kau tau? Aku juga memiliki adik perempuan." Sebuah senyuman tipis terlihat, kala Alan mengingat sedikit kenangan bersama dengan keluarganya.
    

    Namun seketika wajahnya terlihat sangat putus asa dan dia kembali buka suara dengan suaranya yang gemetar. "T-tapi mereka semua terbunuh." Saat Alan mengatakan, setetes air mata menetes di pipinya dan mata Alexa melebar setelah mendengarkan nya.

    Gadis itu berbalik badan dan dengan posisi mereka yang saking berhadapan saat ini, Alexa mengusap air mata Alan.

    Alan menutup matanya agar dirinya bisa merasa tenang dan karena hal itu ada lebih banyak air mata yang menetes di pipinya. Alexa meremas tangan kekar Alan dan tetap menyeka airmata Alan dengan tangannya yang lain.

    Flashback on

    Seorang anak laki-laki yang telah berusia 10 tahun tengah berjalan keluar rumah dengan menggandeng tangan sang ibu. Ayah dan adik perempuannya yang masih berumur 3 tahun sedang bermain di taman rumah mereka.

    Alan dan ibunya berhenti berjalan ketika mereka melihat sedikit pria berdiri dan menolong senjata mereka kearah ayah dan adik perempuannya. Tak menunggu lama, pria itu menembak ayah dan adiknya didepan mata mereka.

    Alan hendak berteriak dan berlari kearah ayah dan adiknya. Namun sang ibu menghentikan dan menutup mulutnya, mereka tentu saja menangis dalam diam.

    Ibu akan memaksanya masuk kedalam rumah karena dia ingin melindungi putranya.

    "Sayang, tolong sembunyi lah di tempat yang tidak ada seorang pun yang bisa menemukan mu." Ibu akan berjongkok didepannya dan menangkup wajah anak kecil itu, dia memohon agar Alan mau mengikuti perintahnya sambil menangis tersedu-sedu.

GADIS BADAS MILIK MAFIA KEJAM✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang