kita teman 😊

1K 54 0
                                    

Pemandangan pagi hari yang cerah menjadi teman seorang siswa yang sedang terduduk di atap sekolahnya dengan earphone yang menggantung manis di telinganya,

tak lupa, Tangannya tak diam memainkan pensilnya sendiri di atas kertas putih yang ada di pangkuannya

Kakinya melambai lambai mengikuti angin kencang yang berada di ketinggian gedung sekolahnya.

Dia tersenyum saat melihat orang yang dia kenal baru saja datang dan berjalan di lapangan sana menuju kelasnya, orang itu lalu mengangkat kepalanya dan melihatnya

"Kebiasaan, dia selalu saja disana"gumamnya

"Oyy... Pavel!!!"teriaknya

Orang yang berada di atas melambaikan tangannya dan tersenyum

"Turun!!"
Teriaknya lagi

Pavel hanya tersenyum dengan jari jempol yang dia tunjukkan,

tampaknya earphone yang menggantung di telinganya telah menulikan pendengaran nya.

"aisat... Dia akan membuatku repot lagi"orang itu tampak kesal,lalu dia berjalan cepat masuk ke dalam gedung sekolahnya

**

Saat pelajaran sudah di mulai, guru mulai menyebutkan satu persatu nama muridnya untuk menuliskan siapa saja yang hadir hari ini

"Pooh krittin"

"Hadir!!"

"Pochcay"

"Hadir"

"Pavel naret"

"..."

"Pavel naret"panggil guru lagi

"Hadir"suara pelan Pooh mewakili

Sang guru terlihat bingung, dia lalu meluruskan pandangan nya dan melihat dari ujung sampai ujung kelasnya,

Namun semua bangku terisi penuh, dia tadi merasa curiga karena suara Pavel terdengar aneh, namun tak lama dia kembali fokus pada kertas di mejanya dan kembali memanggil nama murid lainnya.

Pooh menghela nafas lega . Lalu kembali menarik jaket dan tas yang dia gunakan untuk menyamar kan seseorang yang duduk di bangku di sampingnya.

Guru mulai menuliskan pelajaran di depan sana, bersamaan dengan Pavel yang datang dari pintu belakang, dia perlahan berjalan menuju bangkunya

"Pooh... Terimakasih"bisiknya dengan senyuman

"Aish... Kau membuatku repot"

"Hehe maaf"

"Jadi apa yang kau gambar kali ini?"

"Ohh... Ini" Pavel menunjukkan gambarnya pada Pooh

"Oh?"

"Hehe hanya sekolah kita yang terlihat keren saat berada di ketinggian"

"Ow sangat bagus"

"Itu untukmu"

"Hah? Kenapa?"

"Minggu depan ujian, aku harus fokus belajar , aku tidak akan punya waktu lagi untuk menggambar"

"Tanpa fokus belajar pun kau sudah bisa mendapatkan nilai bagus"

"Haha... Aku memang terlahir beruntung!"

"Ya ya.."

"Tenang saja. Aku akan mengajarimu"

"Tentu saja! Kau sudah banyak merepotkan ku"

"Hehe kau kan sahabatku!" Pavel memeluk bahu Pooh dengan senyuman lebarnya

Pooh sedikit menurunkan senyumnya mendengar kata sahabat keluar dari mulut Pavel, sebenarnya tidak salah. Hanya saja...

our first date (Poohpavel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang