Pooh 😭

345 41 25
                                    

Beberapa hari berlalu.
Pooh sedang duduk  selonjoran  di sofa seraya memakan cemilannya.

Terkadang dia tertawa terbahak-bahak melihat gambar yang bergerak di tv yang menyala di depannya,

"Hahahaha bagaimana bisa orang itu merubah suaranya seperti itu hahahha"gumamnya

Sejak kontraknya berakhir dengan perusahaan bright diary, Pooh memutuskan untuk istirahat seraya mengumpulkan ide untuk kembali membuat karyanya,

Ini sudah berlalu seminggu, Pooh masih belum menemukan inspirasi apapun, yang berakhir dengan rumahnya yang berantakan,

Karena mood nya yang selalu buruk setiap hari,

Sampah bekas makanan yang berserakan di meja dan lantai,

Baju kotor yang terbuang berantakan di sofa hingga meja , juga beberapa piring kotor yang terpampang nyata di wastafel,

Lalu tak lama Pooh menerima telpon dari ayah dan ibunya.
"Pooh kapan kau kembali? bukankah kontraknya sudah selesai?"tabya sang ibu

"Ohh... Aku sedang memikirkan sesuatu dulu "

"Apa ada perusahaan yang merekrutmu?"

"Hmm"

"Bagus! Ibu senang mendengarnya, lalu apa kau bahagia?"

Mendengar pertanyaan itu membuat Pooh terdiam sesaat, dia lalu merubah posisinya.

"Hm tentu saja"
Jawab Pooh dengan nada semangat

"Kalau begitu apalagi yang kau pikirkan, kau bisa langsung menerimanya, kau tidak perlu mengkhawatirkan ayah dan ibu, kau bisa melakukan apapun yang kau sukai"

"Yahh.  Baiklah "

"Tapi sebelum kembali bekerja, pulanglah dulu, bukankah kau akan mengajak Pavel untuk menemui kami?"

Banar, Pooh baru mengingatnya.
Namun sepertinya rencana itu tak pernah bisa dia lakukan.

"Yahh... Lain kali aku akan mengajaknya pulang , dia cukup sibuk saat ini"jawab Pooh berusaha menormalkan suaranya

"Hhhhh baiklah... Hubungi aku saat kalian akan datang!"

"Oke!"

Pooh menyimpan kembali hp nya dan mematikan saluran tv nya.

Dia lalu memijat pelipisnya sambil membuang nafas,
Sebelum bel rumahnya terdengar berbunyi.

Pooh dengan malas membuka pintu untuk melihat siapa yang datang.

"Tadaaaa!!"
Ujar pon seraya membawa buket bunga dan kue tart coklat di tangannya.

"Pon?"

"Hehe... Pooh maaf aku baru bisa datang sekarang, aku baru punya waktu libur untuk datang"

"Hm tidak apa-apa, masuklah! Oh! P'sai? Kau juga datang?"

"Yahhh.. berkat paksaan seseorang"jawab sai seraya melirik sekilas wajah pon

Pon hanya tersenyum lalu berjalan masuk melewati Pooh,

"Aku sudah mencoba memainkannya, kenapa ceritanya seperti kita di jaman sekolah"ujar Pon seraya meletakkan kuenya di meja

"Tentu saja , itu konsepnya"jawab Pooh seraya menghampiri.

"Tapi sangat sulit menyatakan perasaan tanpa poin , sedangkan mendapatkan poin cukup menantang hingga aku kalah lebih awal karena lengah"

"Kau harus memainkannya dengan tekad dan keyakinan, aku sengaja membuatnya sulit karena certanya aku ambil dari dunia nyata"

"Hah? Kau ini..."
Pon berjalan ke dapur untuk mengambil piring dan pisau untuk memotong kuenya

our first date (Poohpavel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang