khawatir 😣

356 41 4
                                    


Pooh sudah merasa lemas karena terus bolak balik ke kamar mandi,

"Hhhhh apa aku salah makan sesuatu?"
Pooh lalu duduk dan meminum airnya

Namum belum sampai satu menit dia kembali merasakan mulas di perutnya.

Akhirnya Pooh kembali ke toilet.

Beberapa menit kemudian, Pooh sepertinya sadar dengan apa yang terjadi padanya.

Diapun segera membuka laci dapurnya untuk mengambil obat alergi nya,

"Benar benar tubuh yang buruk" ujar Pooh kesal

Diapun meminum obatnya juga air putihnya.

Beberapa menit akhirnya rasa mulasnya mulai sedikit berkurang.

Pooh akhirnya bisa duduk dengan tenang meski keringat dingin menyertainya saat ini, dan rasa lemasnya masih bersisa hingga membuat Pooh merasa tidak kuasa untuk berjalan ke kamar nya,

Namun dengan tenaga yang tersisa Pooh akhirnya sampai di kamar dan langsung ambruk ke kasur.

Tak lama terdengar dengkuran halus tanda dia tertidur.

***

Tin!!! Tin!!!
Pavel menekan klakson mobil nya berkali kali namun mobil di depannya tak juga maju.

Entah ada hal apa hingga di depan sana terlihat ada kekacauan yang membuat macet.

Pavel melihat jam tangannya, ini sudah satu jam sejak dia pergi, namun belum juga sampai di rumah Pooh.

Membuat Pavel kesal
"Aisat... "umpatnya

Pavel lalu memainkan hp nya dan menelpon Pooh.
Namun tak ada tanggapan.

Pavel membuang nafas kesal, sebenarnya dia sedang khawatir hingga  waktu terasa begitu lama berlalu,

Namun 15 menit kemudian akhirnya perlahan mobilnya kembali bisa di lajukan , melihat kekacauan di depan sana sudah terselesaikan.

Pavel segera menambah kecepatan mobilnya menyalurkan rasa khawatirnya yang dia tahan sejak tadi,

Dan selang 15 menit, mobilnya bisa terparkir di depan rumah Pooh.

Pavel segera masuk mempercepat langkahnya. Dia sudah tidak bisa bersabar lagi untuk melihat keadaan pacarnya itu .

"Pooh.... Poohh..."
Pavel mencari ke setiap sudut rumah itu dan baru menemukan Pooh yang terbaring di kasur,

Pavelpun mendekatinya,
"Pooh, pooh kau tidak apa-apa?"
Ujar pavel
Seraya menggerakkan gerakkan tubuh Pooh,

"Pooh...poohh bangunlah.."
Pavel terus berusaha membangunkan Pooh,

Namun berapa kalipun dia menyentuh Pooh , mencubitnya atau bahkan menampar pipinya lembut,

Tidak ada tanggapan apapun.
Dan itu semakin membuat Pavel khawatir,

"Pooh!! Hey Pooh... Jangan bercanda, Pooh bangunlah!"

Pavel semakin keras menggoyangkan tubuh Pooh dengan tangannya, namun mata Pooh masih setia tertutup,

Pavel semakin ketakutan, entah pikiran apa yang memenuhinya saat ini, pavel mencoba mengecek nafas Pooh dengan mendekatkan jarinya ke hidung pooh,

Dan matanya membola saat tidak ada angin yang keluar dari hidung pooh,

"Pooh!!"
Pavel lalu mengakat kepala Pooh untuk tidur di pangkuannya,

Dia mendekatkan wajahnya untuk lebih memastikan nafas Pooh masih dia dengar,

our first date (Poohpavel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang