eleven.

496 54 4
                                    

dika senantiasa mengelus rambut rakha yang masih belum sadar itu,untung hari ini dika tak ada kelas.

dika menatap wajah rakha sendu,ia masih di selimuti rasa bersalah,wajah pucat rakha tapi tak mengurangi ketampananya dengan masker oksigen.menutupi sebagian wajahnya.

"maafin gue rakh lo jadi ginii"sembari menggenggam tangan rakha erat.

brak.

"bang dikaa!!"ucap afan dan eby sembari membuka kasar pintu ruangan itu,yang lolos membuat dika terlonjak kaget.

"ajg!!bangke lo berduaa!!!"kaget dika.

mereka berdua hanya membalas cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"sorry bang hehe,abisnya kita khawatir banget sama rakha"ucap afan berlagak khawatir.

dika membuang napasnya panjang,afan dan eby mendekat ke arah brangkar itu melihat sahabatnya terbaring lemah di ranjang pesakitan itu.

"rakha ko bisa begini,dia knp bang?".tanya eby.

"iya,ko bisa sampe separah ini,sebelumnya kan kalo kambuh tinggal kasi inheler penyakitnya langsung reda,tapi ini ko sampe masuk rumah sakit"imbuh afan.

dika terdiam,"rakha gpp ko".

"gausa boong gitu bang,kita tau kok kalo rakha sampe masuk rumah sakit gini berarti udah parah,nah pasti dia banyak kepikiran,knp bangg?"ucap afan serius.

dengan terpaksa dika memberi tau kepada mereka yang sebenarnya"ikut gue keluar bentar"ucapnya,lalu mendahului mereka.

***
"ada apa bang?"tanya eby.

sebelum menjawab dika membuang napasnya panjang"sebenarnya rakha jadi kaya gini gara' gua"jawabnya.

"ha?maksud lo apa ya?"tanya afan sekali lagi.

akhirnya dika menceritakan semuanya sedetail detailnya,reaksi mereka terkejut.

"gila lo bang,knp lo masih aja nekat"ucap afan tak habis pikir.

"itu pun juga biar gue dapet duit,buat ngehidupin gue sama rakha fan"balas dika murung.

"ngehidupin?bukanya kalian di tanggung sama ortu kalian ya"sahut eby penasaran.

"sebenarnya ortu gua udah ga kasih duit lagi,mereka juga ga pernah ngabarin kita lagi"jwab dika mengaku.

mata mereka membulat kaget"benerann?"dika mengangguk.

"eh t-tapi gue mohon ya,jangan kasi tau ke rakha jangan sampe dia tau"ucap dika.

"gabisa gitu dong bang,rakha berhak tau,kalo bang dika terus' an nyembunyiin ini dari rakha,pasti dia bakal marah sama lo bang"ucap afan.

"gue mohon fan by,gue cuma gamau rakha tau hal ini malah bikin penyakitnya kambuh".

mereka terdiam,benar apa yang dikatakan dika kalo mereka memberi tau hal ini kepada rakha,akan membuat penyakitnya tambah parah karena kaget mendengar hal seperti ini.

"oke bang,kita gabakal kasi tau ke rakha tapi bang dika usahain secepatnya buat kasi tau rakha"ucap eby.

"iya by,makasi dan tolong buat tutup mulut".balas dika.

"sama sama bang".

"emmm oh ya,sekarang gimana keadaan rakha bang?"tanya afan.

"dia gpp ko,cuma penyakitnya aga parah dikit,tapi gpp,cumann ya harus dirawat dulu sama pake masker oksigen dulu"jawab dika,mereka mengangguk paham.

"gibran eby"lamunan mereka buyar kala ada yang memanggil.seseorang itu menghampiri mereka.

"eh mala,udah sampe"mala pun membalas dengan anggukan.

Brotehr's favouriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang