dika berjalan dengan tatapan kosong setelah keluar dari ruangan dokter yang menangani adiknya.
"bang"dika menoleh ke arah afan yang sedang memanggil dirinya.
afan dan eby pun menghampiri dika dengan wajah serius"gimana?tadi dokternya bilang apa?".tanya eby.
dika menggeleng pelan sebagai jawaban.
"terus lo kenapa kaya gini setelah kaluar dari ruang dokter?"sahut afan.
"gue pergi dulu,jagain rakha"ucap dika yang langsung melenggang pergi walaupun afan dan eby terus memanggil dirinya.
"eh eh bang mau kemana loo!!"teriak eby.
"brisik bet lo begoo"jengah afan membekap mulut eby.
"mmmfttt,tangan lo bau egee"berontak eby.
"lagian ini rumah sakitt jangan teriak',suara lo cempreng".
"kan gue manggil bang dika".
"keknya dia lagi banyak masalah,kita gaperlu ikut campur,yang terpenting gimana caranya kita bisa di maafin sama rakha".
eby menganggguk paham.
/markas.
"eyy weytss broo tumben, sekarang jarang banget ke markas"sapa felix senang melihat dika yang datang ke markas.
"wehh lo lupa,rakha kan lagi sakit ya dia harus jagain lah"ucap gery.
"oh iyaa,ya mangap".
"typo"timpal sandy.
felix memutar bola mata malas,dan beralih menatap dika yang sepertinya sedang banyak masalah.
"oyy dik ngapa lo murung trus,btw gimana kabar adek lo udah baikan?"ucap felix.
dika menggeleng membuat mereka mengerutkan dahinya.
"belomm?".pekik mereka.
"kasian banget ga si rakha masih muda udah harus berurusan sama jarum suntik"ucap sandy.
"iyaa,lo yang sabar ya dik,kita yakin kok kalo rakha pasti sembuh,gue jamin deh"ucap gery memberi semangat kepada dika.
"oh iya,rencananya semua anggota geng verdous mau jenguk rakha,boleh?"ucap felix.
dika hanya membalas anggukan saja.
"penyakit rakha semakin parah dan bisa menyebabkan kematian!".
kata' itu yang terus terngiang' di pikiranya tentang keadaan rakha yang semakin menurun,ia juga dibuat merasa salah karena itu semua salahnya.dika sungguh khawatir dengan keadaan adiknya kalo bole biar dika aja yang punya penyakit seperti itu jangan rakha,ia tak kuat melihat rakha terus' an merasakan sakit.
"dik".
"ekhem ada rokok ga?".
"buat apa?".
"gua mau nyebat".
"lo lupa lo gadibolehin rakha nge rokok mau ngelanggar lagi?".
"rakha gatau".
"t-tapi-".
"udah cepet sini"akhirnya felix memberikan satu kotak rokok itu kepada dika.
***
"afan eby"panggil seseorang yang membuat mereka menoleh."om panji"mereka berdua berdiri.
"gimana keadaan rakha dia ga kenapa' kan?"khawatir panji.
"rakha di dalem om,masih pengaruh obat"jawab afan.
"om masuk dulu ya".merekaa berdua mengangguk mempersilahkan panji masuk ke dalam ruangan itu.
/di ruangan.
ternyata rakha sudah sadar,ia menoleh ke arah pintu saat pintunya di buka oleh seseorang.
"om panji".
"rakha kamu gapapa kan,om khawatir banget sama kamu,om dikabarin sama pihak rumah sakit kalo kamu pingsan lagi"ucap panji sambil memeluk rakha erat.
"rakha udah gapapa kok om,cuma masi rada sesek aja".jawabnya lemas.
panji melepaskan pelukannya"syukurlah kalo gitu".
"oh iya abng kamu mana,dari tadi om galiat abang kamu?"mendengar kata abngnya rakha langsung merubah raut wajahnya menjadi marah.
"jangan sebut' bang dika lagi om"ucapnya mengahadap ke arah depan.
"loh kenapa,kalian berantem?"ucap panji kebingungan.
rakha beralih menatap panji"hiks hiks bang dika udah nyembunyiin ini semua dari rakha om".pada akhirnya ia tak kuat menahan tangisannya.
"nyembunyiin apa?".
"ternyata orang tua rakha udah ga transfer rakha sama bang dika lagi om,dan itu bang dika malah nyembunyiin dari rakha,pdhl hiks pdhl rakha berhak tau omm"tangisan rakha pecah mengingat gimana teganya dika kepada dirinya.
"om bayangin aja gimana perasaan rakha hiks hiks,bang dika tegaa!".
panji memeluk tubuh rakha"iya' om paham udah jangan nangis ntar sesek lagi".
namun dibalik pelukan itu panji tersenyum smirk.
"kesempatan bagus!".
***
felix beserta anggota geng lainya dibuat melongo karena dika telah menghabiskan 3 kotak rokok,bukan batang ya tapi kotak!."dika lo apa apaan sih,lo udah abis berapa"ucap felix memberhentikan dika.
"ck ganggu brisik".
"lo udah abis 3 kotak dikkk,woy lahh udahh anjirrr!!"ucap gery.
"ngerokok bole dik tapi jangan kebanyakan gini,baru 15 menit loh lo udah abis 3 kotak"timpal sandy.
"biar samaan sama rakha"ucap dika polos membuat mereka mengernyit dahinya apa maksutnya.
"maksut lo"tapi setelah itu mata felix terbelalak kaget karena ia tau apa yang di maksut dika.
"lo gilaa!!"ucap felix sedikit meninggikan suaranya.tanpa basa basi ia merebut kotak' rokok yang tersisa serta rokok yang di pegang dika,membuat sang empu emosi.
"balikinnn ga!".
"ga lo jangan nekat ya anjir,udah cukup rakha aja yang sakit,lo jangann!".ucap gery yang sudah tau maksut dika.
"rakha udah ga peduli sama gua,ck mana balikinnn sinii"ucap dika.
"gaa!".
"lo apa apaan sih,sadar dik".
dika tak menghiruakan ucapan itu,ia malah lanjut meminum minuman keras seperti alkohol yang tersedia disitu.
pdhl setelah merokok dilarang meminum minuman keras karena bisa menyebabkan fatal.
(ya maap kalo salah,gua kan ga pinter soal kaya ginii!).
dika menghabiskan 2 botol sekaligus dalam waktu 5 menit membuat mereka di tambah terkejutt dan membulatkan matanya.
"dikaaaa!!stopppp!!".
___________________________________________________
hY hY hY..maap baru upp..
kok udah ga rame lagi yaa huhu :(.
see you next chapter...
babayy..
KAMU SEDANG MEMBACA
Brotehr's favourite
Teen Fictiondika seorang abang yang mempunyai adek bernama rakha,bagaimana kisahnya dibaca yaaa....