twelve.

499 51 5
                                    

/diluar ruangan.

sedari tubuh dika bergetar,pun tak lupa juga ia menangis,afan dan eby melihat itu hanya bisa mengelus punggung dika.

"lo gapapa?"tanya afan.

dika mencoba tersenyum"gue gpp,lo pada masuk gih,jagain rakha jangan sampe dia sendirian,dia takut sendirian soalnya gua mau pergi"sembari mengusap air matanya kasar.

"mau kemana?"ucap eby.

"markas"jawabnya.

setelah itu dika berlalu dari sana.

"rakha bener' ya,gue gatega liat bang dika kaya gitu"ucap afan sedih.

"iya bisa bisanya rakha ngomong gitu,ga nyangka gua"sahut eby.

"yauda yok masuk".ajak eby.

***
"rakh"panggil afan.

"hmm".

"lo apa apaan sih bisa bisanya lo kaya gitu sama abng lo"ucap afan sedikit meninggikan suaranya.

"kaya gitu gimana"santai rakha.

"denger ya,dari tadi tu abng lo selalu nungguin lo bangun,dia khawatir banget sama lo,dia bener' bersalah".

"oke iya,abng lo emng salah karena udah bentak lo,tapi ya kha dia tu sayang banget sama loo".

"lo knp sih hah?"lanjut afan sambil menggeleng tak percaya.

rakha menatap afan dan eby"lo berdua ga ngerasain jadi gua ya,coba deh lo berdua di posisi gua,pasti lo bakal kaya gini"jawab rakha.

"tapi ga sampe segitunya rakh,sampe lo tega usir abng lo".rakha membuang wajah nya muak.

"lo denger ga sih kalo kita lagi ngomong?".

"banyak bacot lo berdua!mending lo berdua pergi aja!!"usir rakha yang sudah muak.

"lo knp jadi gini sih?".

"pergi ga loo!!!".

afan dan eby mengkerutkan dahinya.

"gila lo kha,jangan sampe lo nyesel!!".

"hmmm".

saat ingin pergi ada panggilan masuk dari hp rakha.

kring kring.

rakha mengambil ponselnya untuk melihat siapa yang menelponya,ah ternyata dika.

"ck"decak rakha lalu memencet tombol tolak.

kring kring.

panggilan kembali masuk membuat rakha berdecak sebal,ingin mematikan tetapi afan mencegahnya.

"biar gue yang angkat,kalo lo gamau"afan mengambil alih ponsel rakha dan langsung mengangkatnya.

sedangkan mala hanya menyimak.

"halo bangg".

"halo dek,ini bener keluarga korban?".

"iya ini siapa ya?".

"cuman mau kasih tau pemilik hp ini kecelakaan".

deg.

"astaghfirullah,s-sekarang dimana?".panik afan.

"kami sudah membawanya kerumah sakit,kalian tinggal menyusul aja".

"baik kalo begitu makasih pak".

tut.

terlihat jelas raut wajah afan yang begitu panik serta khawatir,membuat eby mengerutkan dahinya.

Brotehr's favouriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang