dika berlari menghamburkan pelukannya kepada seseorang yang selama ini sangat ia rindukan,tak lupa juga tangisan nya semakin keras didalam pelukan kedua orang itu.
"hiks hiks p-papa m-mama"kata dika dengan di selingi air mata yang membanjiri pipinya disertai suara isakan.
"dika k-kangen"bisik nya kepada dua orang yang sekarang berada di pelukannya.
afan serta eby ikut berdiri,mereka juga dibuat terkejut saat kedatangan 2 orang yakni orang tua rakha dan dika.
"o-om t-tante?!"serak mereka dengan air mata membendung di kelopak.air matanya.
"hiks hiks maafin kita sayang"bisik gunawan yakni papanya,ia sangat merasa bersalah sudah meninggalkan kedua anak kandungnya itu.
"hiks hiks maafin mama hiks"sahut safira,yakni mamanya,rasa sesak menyeruak didadanya,tangannya setia mengelus surai rambut dika.
"k-kalian kemana aja hiks hiks?"tanya dika lalu melepaskan pelukannya,dan menatap kedua orang.
gunawan serta safira hanya menunduk tetapi masih terdengar suara isakan dari mereka.
"j-jawab pa ma".
"r-rakha u-udah p-pergi!"lanjutnya melirih dengan suara serak.
deg!.
"a-apa?!"seketika hati mereka berhenti sejenak mata nya memanas juga badannya ikut bergetar hebat setelah mendengar pernyataan ini.
"m-maksut k-kamu"balas gunawan dengan suara bergetar dan memegang kedua bahu dika.
dika tak menjawab dirinya kembali menangis hebat dan badanya ikut meluruh kebawah,air matanya begitu deras.
kedua orang tua itu ikut meluruh dan menatap dika untuk menjelaskan ini semua.
"s-sayang apa maksut kamu?rakha,adik hiks adik kamu kemana?dia gapapa kan?"berbagai pertanyaan dari mulut safira sama sekali tak dijawab oleh dika.
"sayang jawab!dimana rakha"gunawan mencoba mengguncang pelan bahu anak pertamanya itu.
dika menggeleng"hiks hiks".
"sayang!!".
"RAKHA UDAH PERGI,DIA UDAH MENINGGAL HIKS HIKS TAPI KALIAN KEMANA?HIKS HIKS"dalam satu tarikan nafas,dika berhasil mengucap pernyataan itu yang membuat hatinya mencolos sakit,dengan nafas memburu di tambah air matanya semakin deras,dika berusaha untuk bangkit.
mereka terpaku saat itu,seketika dunia berhenti berputar,tak menyangka akan hal ini semua bahwa anak bungsu mereka telah tiada!.
"kamu jangan bercanda dika,mana dika!"ujar gunawan gemetar saaf sudah berdiri di depan anaknya itu.
dika tak mampu menjawab,bahkan kini matanya sudah sembab.
"ga!ini gamungkin!gamungkin rakha pergi ninggalin kita hiks hiks!!"histeris safira menangis hebat.
"m-maafin dika"lirih dika setelah berusaha menyeka air matany kasar dan menatap satu persatu' mereka.
"d-dika gabecus jagain rakha hiks!"lagi' air matanya kembali luruh saat mengingat kejadian kemarin lalu dimana ia selalu membuat rakha kecewa.
"rakha pergi gara' dika!maafin dika hiks hiks!!".
"dika belum mampu ngejagain rakha hiks hiks,dika sering bikin kecewa rakha!!dika hiks dika gapantes jadi abang hiks hiks".
"dika minta maaf hiks!kalo kalian kecewa hukum aja dika hiks hiks!".
"dika udah ngingkarin janji kalian buat ngejagain rakha hiks!maaffff!!".
KAMU SEDANG MEMBACA
Brotehr's favourite
Teen Fictiondika seorang abang yang mempunyai adek bernama rakha,bagaimana kisahnya dibaca yaaa....