sixteen.

371 46 1
                                    

rakha sedari tadi murung,saat ini ia sedang beristirahat di kantin bersama kedua temannya itu.

rakha menatap kosong ke arah depan dan selalu mengaduk' makanan,ia masih memikirkan omongan dari om panji kemarin,yang membuat kedua temannya menatap heran.

"stt"eby menyenggol lengan afan,afan yang tau itu hanya menggelikkan bahunya dan menggeleng,tanda ia juga tidak tau kenpa rakha seperti itu.

afan mencoba menanyakan"rakh".panggilnya namun rakha masih melamun,tak merespon.

"rakha".

"RAKHA".

rakha terlonjak kaget,dan membuyarkan lamunanya"hah?".

"hah heh hoh,lo knp dari tadi ngelamun trs"tanya eby.

"gue gp-".

"stop lo nutup nutupin masalah,tinggal omong aja bisa kan?inget kha kita ini sahabat,kita udah kaya saudara jadi kita gaperlu nyembunyiin masalah,masalah lo msalah kita juga,kita selesain msalah sama' "jelas afan serius menatap rakha sendu,ia tau bahwa rakha sedang ada masalah atau memikirkan sesuatu,afan sudah paham betul kalo rakha seperti itu berarti sedang ada masalah.

"jadi lo jujur aja y,jangan lo pendem sendirian inget keadaan lo"lirih afan yang terus menatap rakha dalam.

"gue gamau kalo lo kambuh lagi gara mikirin msalah,jujur kemarin kita bener' khawatir sama keadaann lo,karena lo yang paling muda diantara kita,lo itu udah kita anggap seperti adik kita sendiri".lanjutnya.

saat ini rakha sudah meneteskan air matanya,dan dengan sigap langsung memeluk afan erat,ia beruntung sekali mempunyai teman sepeduli ini denganya"makasih ya fan"afan mengelus punggung rakha.

setelah melepaskan pelukanya"lo jujur ya,ada apa?".tanya nya lembut.

rakha membuang napasnya panjang"ternyata p-papa sama m-mama udah pulang fan"jelasnya sedih.

afan serta eby tersnyum"papa mama lo udah pulang,ya bagus dongg akhirnya lo bisa ketemu sama ortu lo,tapi kok malah nangis sih"balas eby.

"pasti ortu lo kangen banget sama lo kan"sahut afan antusias.

rakha sedikit mendongak,lalu menggeleng pelan membuat mereka mengerutkan dahinya.

"mereka ga pulang"lagi' rakha meneteskan air matanya.

"hah maksudnya?".

"papa mama gua ga pulang fan by,gua harus gimana,pdahal gua udah nunggu dari dulu mereka pulang,gue udh kangen banget sama mereka,tapi apa hiks tapi mereka ga pulang"racau rakha air matanya loloss keluar dengan deras.

afan dan eby menatap kasian ke arah rakha,ikut meratapi nasib kepada temannya ini yang bisa dibilang kurang beruntung dalam hal keluarga,karena buat ketemu saja sesusah itu.

eby mengelus punggung rakha"lo tau dari mana?".

"temen papa gue".

"udah jangan nangis,kita yakin ko pasti mereka bakal pulang"ucap eby meyakinkan.

"kapan byy,kata temen papa gue,ortu gua udah pulang dari lama seharusnya mereka juga udah pulang kerumah dong,tapi ini ga".balas rakha.

"apa mereka udah ga peduli sama gua dan bang dika lagi?atau jangan' mereka dari dulu udah ga transfer lagi?"monolog rakha.

"bener rakh dari dulu mereka udah ga transfer ke lo sama bang dika lagi"ceplos eby dengan entengnya mengucap seperti itu,yang lolos membuat rakha terkejut akan ucapan barusan.

afan menepuk jidatnya"tololll".

eby yang sadar karena sudah keceplosan tadi segera menutup mulutnya menggunakan tangan "bangke pake keceplosan segala".batin eby.

rakha menatap eby serius sambil mengusap air matanya kasar"maksud lo?jadi bener mereka berdua udah ga transfer uang lagi ke gua sama bang dika gitu?"tanyanya serius.

eby gelagapan menjawab"e-emm i-ituuu a-anuu lo salah denger rakh,m-maksud gua t-tu-".

"jawab jujurr!!!!"tekan rakha.

"e-eh rakh lo jangan emosi ya,eby cuma keceplosan aja kok"ucap afan,ia tak mau memberi tau perihal soal itu.

rakha beralih menatap afan"lo juga fan,pasti lo udah tau kan,jawabbb!!!"tekan rakha dengan nada sedikit tinggi.

sudah tak bisa lagi mereka berdua menutup nutupin hal ini,yang pada akhirnya mereka harus jujur kepada rakha,karena dia berhak tau.

"oke kita mau bilang sama lo".

"ya bilang tinggal bilang,gausa pake basa basii!!".

"iy rakh,lo tenang dulu,sebelumnya kita minta setelah lo tau hal ini,lo jangan benci sama bang dika ya"ucap afan.

"maksud nya?".

afan dan eby saling pandang,memang ini waktunya harua memberi tau kepada rakha"jadi,bener yang di ucapin eby tadi ortu lo udah ga pernah transfer ke lo sama bang dika lagi"jelas afan mengaku.

tentu rakha terkejut,matanya membola kaget tak percaya"apa!!".

"terus lo berdua nyembunyiin hal ini dari gue".

"kalian malah gamau kasih tau ke gua?".

"lo berdua tau dari mana hah?jawabb!!"sarkas rakha.

"dari bang dika,dia nyuuruh buat nutup mulut karena takut sama kondisi lo waktu itu".

"kita berdua juga baru tau,saat lo lagi di rs waktu kemarin,dan bang dika minta buat ga ngasih tau hal ini ke lo,takut nanti lo kambuh lagi"lanjut afan menjelaskan.

rakha tersenyum muak"heh alasan klasik".

"cuma gara' penyakit gua ini,lo berdua sampe tega ga ngasih tau ini kepada gua gitu".

"padahal gua ini berhak tau,tapi apa lo berdua malah nyembunyiin".

"lo berdua tegaa!!!"setelah itu rakha meninggalkan mereka berdua,bertepanan saat itu juga bel masuk berbunyi.

"RAKHAA".

_________________________________________________
maap kalo nambah gajelass...

hehe sgini dulu yaww...

see you next chapter...

babay...

Brotehr's favouriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang