6. Pandawa

1.5K 156 3
                                    

Hari ini seharusnya Dursita mengahabiskan waktu dengan saudara-saudarinya lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini seharusnya Dursita mengahabiskan waktu dengan saudara-saudarinya lagi.

Namun saat ini dia malah berada di dalam kereta yang menuju ke arah hutan.

Subuh tadi, disaat orang orang seharusnya masih tidur. Bisma putra dari dewi Gangga itu malah muncul ntah dari mana di dalam kamar Dursita.

Ingin mengusir tapi yang benar saja, dia adalah kakeknya. Mana berani dia mengusir kakeknya itu, terutama jika harus diingat dengan kekuatan milik sang kakek.

Namun detik berikutnya dia berubah pikirin, sebab ternyata sang kakek mengajaknya untuk menemui sang paman, pangeran Pandu dengan keluarganya.

Hei tentu saja dia mau, siapa yang tidak ingin bertemu dengan calon pahlawan masa depan itu.

Dan mereka berhasil keluar dari istana dengan alasan yang ntahlah karena yang meminta izin adalah kakeknya Bisma.

Sebenarnya pandawa bisa dikatakan memiliki posisi aneh, apa benar dia pahlawan atau tidak.

Sebab dalam sejarah aslinya mereka adalah pahlawan yang menghabisi kurawa.

Sementara dari sudut kurawa, pandawa ini merupakan penjahat yang ingin mengambil istana mereka, mengambil hak mereka.

Mereka adalah anak kunti dari para dewa bukan murni anak pandu begitulah menurut cerita, oleh sebab itu bagi para kurawa dan beberapa orang lain pandawa sebenarnya tidak memiliki hak atas Hastinapura.

Namun kembali kepada diri masing masing bukan bagaimana menanggapi.

Nah kembali kepada Dursita, kini mereka telah berjalan beberapa saat sebab kereta kuda tidak memungkinkan untuk masuk.

Tidak lama kemudian mereka dapat melihat kediaman kecil di depan sana.

"Ayah" panggil seorang pria dewasa, dia adalah Pandu pangeran kedua Hastinapura.

Memang Destarastra dan Panda memanggil Bisma dengan sebutan ayah, sebab dialah yang menjaga mereka selama ini sebagai pengganti seorang ayah.

"Pandu putraku kemarilah" tampak kedua pria dewasa itu saling berpelukan disusul dengan kedua istri pandu yang meminta berkat Bisma dan kelima anaknya.

"Bagaimana kabar kalian saat ini, apa semua baik baik saja" tanya Bisma kepada keluarga Pandu.

"Kakek kau tidak perlu khawatir semua masih aman, kak Yudis masih cerdas, Kak Bima juga masih gemuk dan tidak mengalami turun berat badan, adapun kak Arjuna dia masih secantik wanita seperti biasa begitupun dengan nakula yang masih sering mengganggu ayah dan ibu". Bukan Pandu yang menjawab namun justru Si kecil Sadewa.

Sebelum mendapat pukulan dari para kakaknya, sadewa sudah lebih dulu mengambil perlindungan dibelakang kakeknya Bisma.

"Yakkk apa yang kau katakan tentangku hah" teriakan ini berasal dari Bima disusul teriak dari Arjuna dan Nakula.

Takdir Yang BergeserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang