7. Saudara?

1.3K 147 5
                                    

Seorang pria tampak muncul di balkon putri bungsu Hastinapura

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pria tampak muncul di balkon putri bungsu Hastinapura. Mahkota berbalut emas murni dengan hiasan bulu burung merak sebagai corak khas miliknya bersinar dibawah bulan sana.

Senyum manis menghiasi bibir manis pria tersebut. Berjalan menuju kearah tampar tidur yang saat ini ditempati oleh seorang gadis cantik.

Dialah Krishna yang merupakan reinkarnasi dari dewa Wisnu. Salah satu Dewa Trimurti.

Tangan milik Krishna terangkat mengelus rambut Dursita. Gadis itu tampak tidur dengan sangat tenang tanpa merasa terganggu oleh usapan tangan Krishna.

Beberapa orang seringkali mengaitkan Dewa Wisnu dan juga Dewi Parwati sebagai saudara. Hal ini tentu tidak di sangkal oleh keduanya terutama Dewa Wisnu. Karena dia memang menganggap sang Dewi cinta itu sebagai adiknya.

Mengetahui kemunculan Dursita yang berasal dari tempat lain, yang takdir dan kelahirannya tidak pernah tertulis tentu menarik perhatian milik sang Basudewa.

Terutama setelah merasakan bahwa kelahiran Dursita tidak lain merupakan berkah yang berasal dari kedua Dewa Dewi tertinggi Kailash tersebut, hal ini menjadikan dirinya sebagai seorang paman.

Namun memangnya dia ingin menjadi paman semuda ini? Bukankah lebih baik jika dia menjadi adiknya.

Dursita yang tadinya sempat tertidur nyenyak ntah mengapa merasa ditarik paksa untuk terbangun, oleh sebab itulah mata yang tadinya terdekat itu tiba tiba terbuka.

Krishna mengetahui hal tersebut, namun tidak ada niatan baginya untuk pergi meninggalkan tempat tersebut. Justru dia merasa semakin senang karena artinya dia dapat berbicara dengan Dursita.

Dursita tercengang menatap orang yang berada di hadapannya itu, berunlang kali dia menggosok kedua matanya guna memastikan bahwa ini bukan mimpi ataupun ilusi.

"Jangan engkau lukai matamu dengan menggosoknya seperti itu Sita" tangan Krishna terulur menghentikan kegiatan Dursita.

"Akh jadi benar bahwa anda ada disini, tunggu anda benar Basudewa Krishna bukan" sungguh Dursita rasanya sulit mempercayai hal ini. Namun Krishna hanya tersenyum sebagai jawaban.

"Tetapi apa yang anda lakukan disini, apa mungkin anda memerlukan sesuatu dari saya" heolll, dia benar benar bingung. Jikapun memang ada nemangnya apa yang bisa diberikan oleh upik abu seperti dirinya.

"Hahaha, aku kemari hanya karena mendapat perasaan dan berita mengenai munculnya orang dari tempat lain" jawab Krishna sembari tersenyum.

Lihat sekarang wajah Dursita sudah pucat pasi, dia lupa bahwa kehadirannya ini merupakan hal yang menyalahi takdir. Meskipun telah dijelaskan bahwa dia adalah Putri dari Dewa Siwa dan Dewi Parwati tetap saja sulit dipercaya.

Lagian bagaimana dia bisa bersembunyi dari dewa di hadapannya ini sementara dunia yang saat ini dia tempati berada dibawa pengwasannya.

Huaaa bagaimana jika seandainya dia dikirim menuju alam lain atau lebih buruk dikirim menuju neraka sebab kehadirannya merubah takdir masa depan. Tapi bukankah itu memang hal yang diperintahkan dan diminta oleh ibunya sendiri dewi Parwati untuk dirinya lakukan.

Lalu apa yang sekarang akan dia lakukan, sementara dihadapannya terdapat dewa yang merupakan salah satu diantara tiga dewa tertinggi.

Disisi lain Krishna yang memahami isi pikiran dan otak Dursati tidak mampu menahan senyumnya. Tidak pernah terpikir olehnya bahwa dia akan mendapat seorang adik dengan tingkah berbeda seperti ini.

Adik? Dia memang menginginkan dirinya menjadi kakak Dursita saat ini, bukankah kakak dari Dewi Parwati adalah Dewa Wisnu. Sementara dirinya adalah Krishna putra Basudewa dan Dewaki.

"Jangan khawatir, aku kemari bukan untuk mengadilimu. Namun untuk menemui adikku" ucap Krishna dengan mulut berkedut menahan tawa sebab wajah khawatir Dursita sangat lucu bagi dirinya.

"Ah benarkah" nafas lega keluar dengan sangat bebas begitu saja dari mulut Dursita, namun beberapa saat kemudian dia tersadar "tunggu, adik? Apa anda memiliki adik di Hastinapura?" tanya heran Dursita.

Dursita cukup yakin bahwa Krishna tidak memiliki adik di Hastinapura. Atau dia yang lupa dengan alur sejarah yah.

"Aku memiliki adik disini, dan dia sedang berdiri di hadapanku sekarang" jawab krishna dengan senyuman yang tak luntur dari wajahnya.

"Hah apa? Tunggu maksudmu aku? Tapi bagaimana bisa kita bersaudara" akh hilang sudah kesopanan milih Dursita, keterkejutan membuat ketakutan yang semua muncul akan dewa di depannya langsung sirna ntah kemana.

"Sita, kau adalah Putri Dewi Parwati . Sementara Parwati sendiri adalah adik Dewa Wisnu , demikian pula itu artinya kau sendiri juga adikku bukan" jawab krishna.

Oh Dursita baru ingat, saat masih menjadi Anindita dulu dia sempat membaca beberapa artikel dan sejarah yang mengatakan adanya hubungan persaudaraan antara dewa Wisnu dan dewi Parwati.

Namun dia pikir itu hanyalah karangan ata mungkin opini opini yang diangkat oleh orang orang untuk menambah atau menggali hal lain. Sekarang dia sungguh sulit percaya jika hal tersebut ternyata benar adanya.

Ini adalah sebuah berita tidak maksud ku sejarah yang sulit dipercaya, tapi masalahnya dia terlahir di dunia ini saja sudah sulit dipercaya jadi rasanya berita ini sudah tidak lebih mengejutkan lagi.

Tapi bukannya seharusnya dia menjadi keponakan mengapa sekarang bertukar status menjadi adiknya?

"Rasanya sulit dipercaya" ungkap Dursita.

"Namun sayangnya ini benar benar terjadi bukan, ingat tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Kau hanya belum melihat lebih jauh saja" timpal Krishna yang kini telah duduk di samping Dursita.

"Tetapi Basudewa aku-"

"Kakak Sita, panggil aku Kakak" potong Krishna

"baik baik maksudku kakak, mengapa kakak tidak mendepak ah maksudku menegur ku yang merubah masa depan" Dursita sungguh penasaran dengan hal ini. Dia pikir akan diadili sebab merubah masa depan namun teernyata Krishna justru datang menemuinya sebab hal lain.

"Sita, takdir memang ditulis oleh para dewa. Namun manusia memiliki hak untuk mengubahnya tergantung bagaimana perjuangan mereka. Kehadiran mu di dunia membuktikan bahwa rencana yang dibuat oleh para dewa tidak lebih baik dengan masa depan yang kelak akan terjadi"

"Semua dapat diubah, bahkan apa yang tertulis di takdir mu dalam beberapa saat ke depan dapat berubah tergantung dengan apa yang mau lakukan saat ini. Oleh sebab itu jangan pernah merasa bersalah dengan segaka hal yang terjadi. Namun meski demikian, masih ada beberapa hal di masa depan yang mungkin tidak dapat kau ubah maka jika saat itu tiba jangan pernah berkecil hati adikku" jelas Krishna.

Apa yang disampaikan oleh Krishna tentu sangat berarti bagi Dursita. Bukankah itu artinya dia memang ditakdirkan meru ah takdir buruk yang ada di masa depan kelak walau dia juga paham bahwa tidak semua mampu di ubah.

Namun Dursita pastikan bahwa apa yang ditakdirkan para dewa terhadap nasib keluarganya akan berubah.

Dursita akan merubah takdir buruk yang kelak akan dialami saudara dan sepupunya. Sebanyak mungkin akan dia ubah masa depan itu.

Malam itu disaat orang orang seharusnya tertidur, Dursita justru menghabiskan waktunya dengan bercerita dan meminta saran kepada sang Basudewa yang kini merangkap menjadi kakak nya.

~~~~~~~~~~~

JANGAB LUPA VOTE YAAAA!!!!!!!!!!
INGAT DENGAN VOTE AUTHOR SEMANGAT
BTW SIAPA YANG NUNGGU UPDATE NI
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Takdir Yang BergeserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang