12. Dewa Surya dan Kebenaran

1.1K 127 2
                                    

Sebulan setelah hukuman Dursita tidak memiliki rasa jerah sama sekali, putri bungsu itu bahkan terus bolak balik keluar istana hanya untuk bertemu dengan temannya Karna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebulan setelah hukuman Dursita tidak memiliki rasa jerah sama sekali, putri bungsu itu bahkan terus bolak balik keluar istana hanya untuk bertemu dengan temannya Karna.

Tidak jarang orang orang di istana bertanya alasan Dursita sering keluar, namun bukannya menjawab pertanyaan itu Dursita malah memilih mengabaikan.

Kedua orang tuanya pun ikut heran tapi selama hal tersebut membuat Dursita senang dan tidak menempatkan nya dalam bahaya mereka tidak masalah.

Namun beda cerita pada saudara dan sepupunya. Ke 105 orang tersebut seringkali kesal sebab tidak pernah bermain dengan Dursita bahkan Dursala juga ikut sedih.

Biasanya dia akan menghabiskan waktu mulai dari terbit fajar hingga sebelum tidur bersama Dursita, dan itu sudah seperti tradisi semenjak mereka kecil.

Namun kini waktu mereka semakin singkat membuat putri pertama kerajaan Hastinapura itu murung selalu.

Untuk mengatasi hal itu, Ratu Gandari telah memberikan pelayan perempuan yang seumuran dengan Dursala sebagai teman. Namun tetap saja Dursita tidak dapat tergantikan, terutama mengingat mereka telah lengket sedari bayi.

Saat ini bahkan Dursita telah meminta izin untuk keluar istana lagi. Rencananya hari ini dia akan ke sungai Gangga untuk bertemu dewa Surya.

Dursita ingat bahwa selama hidupnya Karna tidak akan pernah dikenal sebagai putra Kunti ataupun anak dari dewa Surya.

Kehidupan yang sangat amat suram dan menyedihkan, status Karna yang sebenarnya baru diketahui setelah meninggal.

Dursita ingin mengubah hal tersebut, meski tidak bisa mengubah secara keseluruhan namun ada hal yang akan dia sampaikan kepada sang dewa Matahari.

~~~~~~~~

Ketika tiba di sungai Gangga, belum juga Dursita melakukan pemanggilan kepada sang dewa Matahari.

Air sungai di hadapannya memunculkan pusaran air yang kemudian menampakkan seorang wanita cantik dari kedalaman sungai tersebut.

Dursita bukan tidak tahu, namun di justru sangat tahu siapa wanita tersebut. Dewi pemurnian dan pengamanan sekaligus ibu dari kakeknya Bisma, Dewi Gangga.

"Salam dariku untuk Dewi Gangga" ucap Dursita sembari membungkuk.

"Berdirilah Dursita" suara lembut itu mengalun ditelinga Dursita.

"Anda mengenali saya Dewi?" tanya Dursita.

"Siapa yang tidak mengenal putri Dursita dari Hastinapura, Kakekmu Bisma selalu menceritakan tentang dirimu setiap berkunjung kemari. Bagaimana cantik dan hebatnya dirimu" jawab Dewi Gangga.

Sebenarnya tanpa Bisma bercerita mengenai Dursita, dia telah mengetahui lebih awal mengenai gadis tersebut. Berita mengenai putri Dewa Siwa dan Dewi Parwati tersebut luas di Alam Dewa sana.

Takdir Yang BergeserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang