Tingkah dari Dewa Shani yang kerapkali turun ke alam manusia mendapat banyak perhatian terutama dari ibunya Dewi Caya, Dewi Saranya bahkan kedua saudara nya Dewa Yama dan Dewi Yami.Keempatnya dibuat heran, Dewa Shani bukanlah tipe dewa yang akan menghabiskan waktunya untuk hal hal tidak penting.
Adapun Dewa Surya justru menganggap itu hal biasa sebab dia mengetahui dengan jelas apa yang dilakukan anaknya itu.
Apalagi jika bukan menemui adik bungsunya, Karna. Setiap kembali dari pertemuannya, Shani senantiasa menceritakan keseharian Karna kepada ayahnya.
"Suamiku, apa kau tahu apa yang dilakukan Shani di bumi sana" tanya Dewi Caya yang dibuat heran oleh tingkah anaknya itu.
"Benar kenapa kak Shani terus menerus ke bumi" jawab si kembar Aswin.
"Ah apa aku belum menceritakannya ya, sepertinya memang begitu" ucap Dewa Surya.
"Mengenai apa ayah" kali ini yang bertanya adalah Yama.
"Kalian ingat ketika aku mengatakan bahwa aku memiliki anak beberapa tahun lalu, aku telah menemukannya" ucap Dewa Surya sembari menatap kedua istrinya itu.
Perkataan Dewa Surya mengejutkan kedua Dewi tersebut. Mereka sangat mengetahui betapa suami nya itu mengkhawatirkan anak yang telah lama dinanti namun justru menghilang ntah kemana.
Adapun Yama dan saudara nya justru terkejut, sebab selama ini mereka tidak tahu adanya saudara lain yang mereka miliki.
Sedetik kemudian para putra putri Dewa Surya membulatkan mata mereka ketika menyadari sesuatu. Adik mereka baru saja ditemukan dan Shani beberapa saat ini senantiasa terus ke bumi.
Itu hanya berarti satu hal, Shani telah bertemu dengan saudara mereka itu lebih dulu tanpa memberi tahu mereka. Emosi kesal sekaligus merasa terkhianati menyeruak dari ketiga Dewa Dewi muda tersebut.
Adapun tiga orang tua mereka justru merasa geli, mereka tahu apa yang saat ini berada di otak anak anak mereka.
"Ayah bila demikian kami juga ingin ke bumi dan menemui adik bungsu kami" ujar Dewa Yama yang diangguki oleh Yami dan Aswin. Adapun Dewa Aswan hanya diam sejak tadi namun dari matanya dapat dilihat pancaran keinginan yang sama.
"Ayah sejujurnya tidak melarang kalian untuk ke bumi, namun terkhusus untuk Yama, Aswan dan Aswin kalian tidak mungkin lupa bahwa di bumi telah ada anak titisan kalian" Dewa Surya bukan tidak tahu, namun dia sangat tahu bahwa Kunti bukan hanya meminta anak kepada dirinya. Namun juga kepada ketiga putranya tersebut.
Perkataan sang ayah membuat ketiga Suryaputra itu terdiam, ya benar apa yang dikatakan oleh ayah mereka. Beberapa tahun yang lalu masing masing dari mereka memberi berkah berupa anak kepada seorang wanita yang diketahui bernama Kunti.
"Tapi ayah memangnya ada hubungan apa antara kami yang menemui adik kami dengan mereka" kata Aswin.
"Ketahuilah bahwa ibu dari titisan kalian tersebut merupakan ibu yang sama dari adik kalian, Karna" Perkataan Dewa Surya membuat seluruh Dewa dan Dewi di dalam ruangan itu terkejut.
Memang para Suryaputra memberikan titisan yang berupa anak kepada Kunti tanpa mencari tahu hal lain. Hal itu mereka lakukan hanya sekedar memenuhi tanggung jawab atas pemanggilan mereka.
Namun fakta yang diberikan sang ayah tidak pernah mereka bayangkan, bahkan Dewi Sarangya dan Dewi Caya ikut terkejut. Silsilah macam apa ini, ibu dari anak milik ayah mereka adalah ibu yang sama yang menjadi ibu anak dari anaknya?
Rasanya kepala kedua Dewi tersebut ingin pecah, meskipun anak anak tersebut terlahir dari energi dan doa tapi tetap saja adalah anak suami dan anak mereka.
Apakah ceritanya akan berubah menjadi anakku adalah saudara dari anak milik ayahku sendiri?
Namun meski demikian mengingat hal tersebut yang memang terkadang terjadi pada para dewa, terutama karena hal tersebut merupakan berkah yang memang diterima oleh wanita tersebut mau tidak mau mereka berusaha memahaminya.
"Kalian benar benar hebat, kepalaku jadi sakit. Caya kau harus mengingatkan Shani jangan sampai dia mengikuti jejak ayah dan saudaranya ini" jelas Dewi Saranya yang berusaha menyelamatkan Dewa Shani.
Perkataan Dewi Saranya membuat keempat Dewa tersebut mendelik kesal, mereka mana ada salah bukannya ini merupakan kewajiban mereka untuk mengabulkan doa.
"Sudah sudah, Yama, dan kalian berdua anak nakal. Pergilah menemui Karna akan tetapi ingat untuk menjaga rahasia kalian sebagai seorang Dewa darinya" Jelas Dewi Caya.
"Baik ibu/ibu Caya" balas Keempatnya.
"Jika demikian kami ingin izin pamit untuk mengikuti kak Shani" ujar Aswan.
"Pergilah"
~~~~~~~
Sementara di kediaman Resi Parasurama, Dewa Shani saat ini sedang duduk ditemani Resi tersebut sambil menatap latihan adiknya.
"Dewa mengapa anda dengan sendiri datang kemari, tidakkah itu seperti membuang waktu mu" Kata Resi Parasurama.
"Waktu tidak akan terbuang sia sia Resi, terutama karena yang aku lakukan bukanlah hal buruk. Aku sedang menjaga dan mengawasi latihan adikku" balas Dewa Shani yang masih menatap ke depan sana.
"Adik, apa maksud anda"
"Anak yang saat ini menjadi muridmu adalah adikku Resi, Karna adalah putra bungsu ayahku Dewa Surya" jelas Dewa Shani sembari menatap Resi yang terkejut setengah mati itu.
"Bagaimana mungkin Dewa, gadis yang saat itu bukankah jelas jelas mengatakan dia adalah putra kusir kuda" memang Dewa Shani selama ini tidak pernah menjelaskan hal tersebut sebab Resi Parasurama yang tidak bertanya ataupun merasa terganggu dengan dirinya.
"Adikku Karna memiliki kisah hidup yang pilu Resi. Dia terlahir sebagai titisan ayahku yang secara tidak langsung merupakan anaknya, adapun ibunya merupakan Putri dari kaum kesatria" Dewa Shani terdiam sesaat, Resi Parasurama sama sekali tidak mengeluarkan suara melainkan menunggu cerita berikutnya.
"Karena pada saat Karna lahir ibunya belumlah menikah maka dia dibuang dan dihanyutkan ke sungai, hingga akhirnya ditemukan dan diangkat sebagai anak oleh sepasang kusir kuda tersebut" mengingat betapa teganya Kunti yang membuang adiknya demi harga diri menyentil hati Dewa Shani.
Meski telah ditenangkan dan dijelaskan dengan baik oleh Dursita, hatinya dan status miliknya sebagai Dewa Keadilan dan Karma menolak hal tersebut.
Rasanya dia ingin dengan segera memberi kutukan dan hukuman kepada Kunti, namun mengingat betapa kuat dan besarnya permintaan Dursita untuk tidak melakukan itu membuat dia mengurungkan niatnya.
Dia tidak bodoh untuk menolak keinginan gadis itu terutama karena sebab dialah akhirnya mereka dapat menemukan adik bungsunya ini.
Adapun Resi Parasurama yang mendengar kisah pilu kelahiran Karna benar benar tidak bisa menahan keterkejutan dirinya, hidup muridnya benar benar suram.
Namun yang membuat dirinya senang adalah keputusannya mengangkat Karna sebagai murid. Dia tidak salah dalam melihat, anak ini benar berasal dari Kaum kesatria bahkan merupakan anak Dewa besar seperti Dewa Surya.
Baginya bisa melatih dan menjadi guru dari Karna merupakan berkah dan sebuah keberuntungan, rasa janggal yang sebelumnya ada dihatinya kini menghilang.
Beberapa saat keduanya terdiam, tiba tiba mereka merasakan adanya beberapa kekuatan besar yang mendekat. Dewa Shani sendiri hanya tersenyum, tampaknya mereka telah mengetahui hal ini.
Tidak begitu lama keempat anak Dewa Surya tersebut telah sampai disebuah kediaman, menatap kedepan disana sudah ada Shani yang melayangkan senyuman mengejek.
~~~~~~~
Segitu dulu beb
Sekedar informasi kalau alur cerita yang aku rangkai ini bakal melenceng dari sebagaimana alur aslinya, jadi kalau ada yang merasa tidak nyaman maupun tersinggung maaf sekali.Jangan lupa vote dan komen yaw
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Yang Bergeser
Historical FictionAnindita rahayu, mahasiswi sejarah dari salah satu universitas ternama yang begitu mencintai sejarah terutama mengenai perwayangan. Rasa cintanya ini membawa anin mengalami hal yang tidak akan pernah bisa dipercaya. Anindita yang malam itu seharusny...